Thursday, August 11, 2016

Diminta RI 2 untuk Aplikasi Euro4, Kemenperin Akan Ajak Pertamina Berdiskusi

Diminta RI 2 untuk Aplikasi Euro4, Kemenperin Akan Ajak Pertamina BerdiskusiTangerang - Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla menginstruksikan agar Indonesia bisa segera menerapkan standar emisi Euro4. Untuk itu, Kementerian Perindustrian akan segera mengajak diskusi Pertamina sebagai pemasok bahan bakar.

Menurut Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan, dari sisi industri otomotif penerapan Euro4 sudah siap. Tinggal pemasok bahan bakarnya yang perlu menyiapkan bahan bakar yang sesuai dengan standar Euro4. Untuk itu, Putu mengatakan pihaknya akan segera berdiskusi bersama Pertamina untuk membahas hal ini.

"Kami harus duduk bareng dengan Pertamina apakah mungkin revitalisasi kilang di pertamina itu dipercepat. Nah ini yang akan kami bicarakan dengan pihak Pertamina," kata Putu saat mengelilingi arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 di ICE, Tangerang, Kamis (11/8/2016).

Putu menyebut, dengan adanya instruksi dari Wapres Jusuf Kalla, maka Kemenperin akan segera berdiskusi dengan Pertamina. Namun, Putu mengatakan, diskusi membahas Euro4 secara informal sudah dilakukan.

"Kita akan bicarakan. Secara informal sudah kita bicarakan. Tapi dengan adanya instruksi dari Wapres, kami akan buat pertemuan dengan Pertamina, secepatnya," kata Putu.

Sayang, Putu belum bisa menjawab kapan kira-kira standar emisi Euro4 diterapkan. Namun menurutnya, Euro4 akan diterapkan sebelum 2023.

"Kami belum tahu kapan bisa diterapkan. Tapi tadi Pak Wapres minta dipercepat, sebelum 2023," ujar Putu.

Pertamina sebelumnya mengatakan tengah mempercepat produksi bahan bakar dengan stand ar Euro4. Dana investasi US$ 5 miliar disiapkan Pertamina untuk membangun kilang produksi.

"Saat ini kita sedang bangun tahap 1 kilang di Balikpapan. Ditargetkan tahun 2019 selesai. Tahap selanjutnya di Cilacap. Untuk investasi satu kilang minyak US$ 5 miliar," ujar Vice President for Corporate Communication PT Pertamina, Wianda Pusponegoro.