Sunday, August 28, 2016

Rem Otomatis Tak Semuanya Menghindari Tabrakan

Rem Otomatis Tak Semuanya Menghindari TabrakanJakarta - Sistem pengereman otomatis merupakan fitur keamanan yang akan menjadi standar yang harus ada di setiap mobil baru di Amerika Serikat pada 2022. Namun hal tersebut tidak menjamin kita terhindar dari kecelakaan.

Sistem pengereman otomatis yang menggunakan kamera dan sensor bisa membuat mobil berjalan lambat hingga berhenti jika ada mobil atau halangan di depan.

Namun, Laman CNN, Senin (29/8/2016) mewartakan, tidak semua sistem itu diciptakan sama. Penelitian yang dilakukan American Automobile Association (AAA) menemukan, beberapa mobil dengan fitur itu ada yang lebih efektif daripada mobil lain yang dilengkapi fitur yang sama.

Sistem pengereman otomatis pada beb erapa mobil yang diteliti AAA didesain untuk memperlambat laju mobil, yang tidak melulu secara penuh mencegah kecelakaan. Bahkan sistem yang didesain membuat laju mobil berhenti, juga tidak menjamin tidak terjadinya tabrakan.

Berdasarkan survey yang dilakukan AAA, pembeli mobil menginginkan fitur ini di mobil baru mereka. Permasalahannya dua pertiga dari mereka percaya sistem pengereman otomatis akan membuat mobil berhenti tanpa ada bantuan dari si sopir, padahal tidak sepenuhnya benar.

"Itu merupakan teknologi yang luar biasa dan saat saya membeli mobil saat ini, mobil dengan fitur tersebut merupakan salah satu yang saya cari," ujar Direktur Teknik Otomotif AAA, Greg Brannon.

Sistem pengereman otomatis merupakan salah satu langkah untuk mobil otonom yang sekarang sedang dikembangkan. Namun dari segi keamanan mobil otonom telah menjadi perbincangan sejak sopir mobil Tesla dengan mengaktifkan modus autopilot tewas saat menabrak truk Mei lalu.
Bannon menambahkan, itu menjadi penting bahwa sopir harus memahami sistem pengereman otomatis hanya akan mencegah kecelakaan sebesar 40% saat mobil berjalan 72 km/jam. Bahkan saat terdapat kecelakaan, melambatkan laju mobil masih diperlukan. Saat mobil berjalan sekitar 48 km/jam dan dilambatkan menjadi 32 km/jam sebelum sampai di lokasi kecelakaan bisa mencegah sekitar 50 persen kecelakaan.
(rgr/ddn)

0 comments:

Post a Comment