Friday, September 30, 2016

Honda Brio Pink, Ladies Banget

Honda Brio Pink, Ladies Banget Jakarta - Jarang ada wanita yang mau memodifikasi mobil. Mereka biasanya sudah merasa puas dengan mobil standar dari pabrikan. Namun karena sudah jadi hobi, membuat Anggi merombak tampilan Honda Brio miliknya.

Wanita asal Serang ini menyulap Brio Merah milkinya menjadi berwarna pink.

"Memang hobi modifikasi dari kecil awalnya kan sepeda, terus motor abis motor punya kendaraan akhirnya ya udah ke mobil. Ini mobil pertama pribadi. Lebih cewek (warna pink), karena aslinya merah Brio tipe E matic tahun 2014," ujar Anggi saat disambangi detikOto di mobilnya, Mall Taman Anggrek Jakarta. Anggi mendaftarkan mobilnya untuk mengikuti kontes modifikasi Jazz and Brio Tuning Contest di Jakarta.

Modifikasi Brio ini tidak dikerjakan dalam waktu yang sebentar karena mobil ini masih digunakan untuk kegiatan sehari-hari sehingga pengerjaannya dilakukan secara bertahap selama kurang lebih satu tahun.

"Kalau untuk keseluruhan bertahap, tapi dari cat sampe air suspensi itu bisa sebulan setelah itu dipakai ketemu pelek cocok diganti lagi, pasang double DIN interior, setahunan," ujar mahasiswi ini.

Modifikasi yang dilakukan Anggi adalah kaki-kaki Brio, kemudian PCD dari 4 menjadi 5, shock menggunakan shock milik Jazz RS, penambahan spliter agar lebih ceper, dan juga body kit. Interior ditutup semua dengan lapisan kulit, VIP leather, plafon ditutup semua karpet dasar, pakai sunroof, audio diganti menjadi double din.

Anggi mengaku uang yang dihabiskan hampir sekitar Rp 150 juta untuk modifikasi yang didapatnya dari hasil tabungan hasil sisihan pekerjaan freelance yang dilakoninya dan juga tambahan dari orangtuanya.

"Kurang lebih bisa dapa t Honda Brio satu lagi, pastinya lupa karena kan cat berapa ini berapa. Dari freelance dikumpulin kan bertahun-tahun ditambah sedikit sama orangtua, karena orangtua ngedukung. Awalnya orang tua sempat protes gitu tapi lama-lama aku kasih penjelasan-penjelasan karena namanya hobi seseorang, passion seseorang nggak bisa dibatesin yang penting orangtua aku tau aku positif uangnya lari buat ini daripada aku kerja tapi uangnya nggak jelas kemana," kata Anggi.

Setiap hari mobil ini melewati jalanan di daerah Serang hingga Cilegon. Perawatannya kata Anggi harus telaten karena takut berjamur. Sehingga setelah hujan misalnya ia membersihkannya sendiri dibanding dibawa ke tempat pencucian mobil.

"Dari cat perawatan nggak boleh kotor dikit takut berjamur atau bercak-bercak gitu, abis hujan aku langsung cuci sendiri karena kan kalau di steam keseringan diangkat di setir itu juga nggak enak apalagi kan kadang ada rasa nggak percaya dicuciin orang," imbuh Anggi.


(dry/ddn)

0 comments:

Post a Comment