Friday, September 30, 2016

Ini Pendapat Honda Soal Mobil Ramah Lingkungan di Indonesia

Ini Pendapat Honda Soal Mobil Ramah Lingkungan di IndonesiaJakarta - Pemerintah menargetkan pada tahun 2025 mobil-mobil sudah menggunakan sumber tenaga yang ramah lingkungan seperti hybrid, karbon rendah, dan listrik.

Namun hal ini diperkirakan bakal molor karena banyak tahapan yang belum dilakukan pemerintah untuk menyambut mobil berteknologi ramah lingkungan seperti sosialisasi, edukasi terlebih dahulu.

"Saya pikir kalo berbicara 2025 harus ada tuh saya nggak tau apakah 2025 ada listrik apa nggak karena inikan kita bicara realitas sekarang bahwa mobil listrik tidak mungkin dijalankan di Indonesia dulu kondisi sekarang," ungkap Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy, di Mall Ta man Anggrek, Jakarta.

Masalah teknologi kata Jonfis, Honda sudah memilikinya dan masih akan terus dikembangkan namun belum bisa diterapkan di Indonesia.

"Teknologi Honda ada tapi apa bisa diaplikasikan di Indonesia ya kita terus terang sampai sekarang belum pelajari karena itu kan bukan hal yang mudah," kata Jonfis.

Jonfis mengatakan sebaiknya pemerintah tidak hanya memberikan insentif pajak namun juga memberikan insetif ke mobil-mobil yang menghasilkan karbon rendah dan juga memberikan pinalti untuk mobil yang membuang karbon tinggi.

"Mungkin salah satu yang paling ampuh di dunia adalah insentif mungkin produksi hybrid itu bisa harga murah. Kan semua balik ke harga gitu, kalo hybrid mahal siapa yang mau pakai gitu kan kalo dia bisa murah tentunya harus melalui insentif baru kemudian sosialisasi dan edukasi," kata Jonfis.

"Itupun nggak gampang merubah pemakaian bensin ke hybrid nggak mudah, di luar negeri pun negara maju mened ukasi nggak gampang harus melalui insentif, fasilitas jalan tol dan sebagainya baru mereka bisa beralih," tutur Jonfis.

Karena untuk melahirkan mobil ramah lingkungan tidak hanya bicara soal insentif semata.

"Jadi kalau kita bicarakan yang tepat, nggak fair kalau kita bicarakan hanya insentif saja. Tapi rasanya proposal-proposal lagi dipelajari pemerintah, saya pikir berkonsentrasi bagaimana memberikan insentif kepada mobil-mobil yang punya CO rendah dan memberikan pinalti untuk yang CO-nya tinggi juga bisa menjadi langkah yang tepat. Sehingga uangnya kan berputar apapun teknologinya, sehingga nanti mobil hybrid akan gampang masuknya. Dari hybrid masuk ke listrik lebih mudah," harap Jonfis.
(dry/lth)

0 comments:

Post a Comment