Thursday, September 1, 2016

'Mitsubishi di Indonesia Jual Mobil Sesuai Standar Regulasi'

Jakarta - Mitsubishi Motor Corporation sebagai prinsipal Mitsubishi sedang tersangkut skandal pemalsuan data efisiensi BBM setelah pemerintah Jepang menyatakan, data efisiensi BBM kendaraan Mitsubishi 8,8% lebih rendah daripada yang di iklan.

Sebagai distributor Mitsubishi di Indonesia PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) mengatakan dalam katalog yang digunakan untuk berjualan, tidak ada informasi mengenai konsumsi bahan bakar atau bahkan efisiensi bahan bakar.

"Kendaraan yang dipasarkan di Indonesia sudah sesuai dengan standar regulasi yang ditetapkan di Indonesia. Dalam katalog kami, tidak ada informasi tentang fuel consumption kendaraan," jelas Head of MMC and MF TBC Public Relation Departement KTB, Intan Vidiasari, kepada detikOto.

Intan menambahkan, untuk pasar mobil di Indonesia tidak ada persetujuan mengenai bahan bakar. Sehingga produk-produk yang dipasarkan oleh KTB sesuai dengan regulasi yang dibuat pemerintah di Indonesia.

"Dan di Indonesia sendiri konsumsi bahan bakar tidak masuk dalam homologasi. Jadi, sekali lagi, kendaraan yang dipasarkan di Indonesia sesuai dengan regulasi di Indonesia untuk keseluruhan modelnya," tutur Intan.

Kementerian Transportasi Jepang meminta Mitsubishi untuk menghentikan penjualan delapan model itu di pasar domestik Jepang hingga perusahaan menampilkan angka yang tepat. BBC menulis, beberapa kendaraan dari 8 model yang terlibat termasuk Pajero, Outlander dan RVR.

Pada April lalu, Mitsubishi terlibat skandal yang sama pada dua mobil kecil Mitsubishi dan juga dua model yang diproduksi untuk Nissan.

Hingga pada Mei lalu, Presiden Mitsubishi Tetsuro Aik awa mengundurkan diri.

Skandal ini menyebabkan Mitsubishi harus menunda penjualannya selama hampir tiga bulan dan juga harus menghadapi penurunan penjualan yang cukup drastis. Mitsubishi saat ini mendapat bantuan dana dari Nissan yang telah menyetujui untuk mnegontrol sepertiga saham sekitar US$ 2,2 miliar.

Pihak Mitsubishi mengatakan pada bulan lalu, penjualan domestik yang sedikit menyebabkan turunnya laba hingga 75 persen pada kuartal pertama, sementara itu hasil dari kecurangan sekitar US$ 1,24 miliar di kuartal pertama.
(rgr/ddn)

Konsep Husqvarna Vitpilen 701 Siap Diproduksi Massal Tahun Depan

Konsep Husqvarna Vitpilen 701 Siap Diproduksi Massal Tahun DepanStockholm - Produsen motor trail asal Swedia Husqvarna, lebih dikenal karena kemampuan motor off-roadnya dengan tempat duduk yang tinggi. Pada November tahun lalu, Husqvarna merilis foto motor konsep Vitpilen 701. Motor itu siap diproduksi massal.

Vitpilen merupakan versi mesin yang lebih besar dari konsep Vitpilen 401 yang diperlihatkan di 2014.

Berada di bawah grup KTM, Husqvarna bisa memanfaatkan posisinya untuk saling bertukar platform, dalam hal ini sumber tenaga dan suspensinya. Ini terlihat dari Vitpilen 701 yang menggunakan mesin yang sama dengan KTM Duke 690 yaitu 690 cc.

Dari foto yang diriis, Vitpilen terlihat seperti flat-tracker dengan gay a cafe racer. Dengan menurunkan strip, dan terlihat lebih memiliki tujuan serta mengekspos filter udara merupakan desain dari flat-tracker di America.

Pipa exhaust di dalam juga menjadi bagian dari desain. Namun Husqvarna mengaku tidak akan memasukkannya knalpot itu dalam versi produksi massal, tapi akan ditawarkan sebagai aksesori pelengkap.

Husqvarna akan memproduksi berbagai jenis motor yang mengambil konsep Vitpilen dengan kapasitas yang beragam mulai dari 125cc hingga 1,301cc yang bisa menghasilkan tenaga hingga 185 hp dengan mesin dari KTM Super Duke R.

Sebagai langkah awal, Husqvarna akan terlebih dahulu menjual Vitpilen seri 401 dan 125 yang menggunakan KTM 390 dan mesin satu silinder 125 kemudian diikuti Vitpilen 701. Baik seri 401 maupun 125 diperkirakan akan mulai diproduksi massal di musim semi 2017 mendatang.
(rgr/ddn)

'Motor Listrik Tak Bersuara, Harus Hati-hati'

Jakarta - Motor listrik memang tak memiliki suara seperti motor bermesin konvensional. Untuk itu, diperlukan kehati-hatian.

Program uji coba perilaku berkendara menggunakan motor listrik yang diadakan oleh PT Astra Honda Motor (AHM), dihadiri oleh Direktur Jendaral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pudji Hartono. Pudji berkomentar mengenai kesenyapan motor listrik.

Buka hanya datang untuk menghadiri program tersebut, Pudji juga mencoba motor listrik yang disediakan oleh pihak AHM. Dan Pudji berpendapat bahwa untuk mengemudi motor listrik harus berhat-hati.

"Kalau motor baisa kan dari suara juga sudah terasa, ini (motor listrik) tidak ada sama sekali. Jadi dari s egi kehati-hatian itu harus lebih," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (2/8/2016).

Pudji juga mengatakan, masyarakat harus lebih hati-hati dalam menggunakan motor listrik, karena nantinya akan digunakan di jalur umum.

"Karena seperti misalnya katakanlah mainan, itu kan ringan, kalau mainan kan hanya di halaman, tidak ada arus lalu lintas yang melibatkan orang umum. Nah kalau ini sudah berada di jalur lalu lintas umum, melibatkan orang-orang di sekitarnya, jadi harus berhati-hati," tutur Pudji.

Namun Pudji juga menambahkan, faktor kebiasaan nantinya akan menajdikan pengendara motor listrik terbiasa. "Kalau sudah biasa pakai ini (motor listrik), ya pasti tingkat kehati-hatiannya dia miliki," tambah Pudji.

Terlepas dari semua itu, Pudji mengatakan kenyamanan dari motor listrik tidak perlu diragukan lagi. "Sangat nyaman, ringan," ucap Pudji.
(rgr/ddn)

Melongok Pabrik Prius di Jepang

Melongok Pabrik Prius di Jepang Toyota City - Dalam kesempatan Toyota Media Technology Trip 2016 di Jepang, detikOto juga berkesempatan untuk melihat produksi Toyota Prius. Dalam kesempatan ini juga Toyota sekali lagi memamerkan berbagai teknologi terbaik, yang terbungkus dalam Toyota Prius generasi ke-4.

Meski tidak mengalami perubahan pada mesin dan motor listriknya, generasi ke-4 Toyota Prius dijanjikan lebih ringan dan bisa menjangkau jarak lebih jauh.

Seperti yang disampaikan General Manager, Planning & Administration Dept. Hybrid Vehicle Engineering Management Div, Yoshihiro Onomura, di pabrik Toyota Prius di Jepang.

"Kami memulainya sejak 1993 dengan berpikir bagaimana melahirkan mobil yang efisien, akhirnya tercetuslah Prius. Dengan projek melahirkan mobil abad 21 dan menjadi kendaraan yang memiliki tenaga penggerak yang berbeda, menawarkan mobil ramah lingkungan dan efisien," ujar Yoshihiro.

"Akhirnya kami resmi memperkenalkan Prius generas i pertama Desember 1997, dengan mengawinkan mesin konvensional dan motor listrik yang kami sebut hybrid," tambahnya.

Nah penasaran bagaimana pabrik Toyota Prius ini berdiri? Simak ulasannya berikut ini.