Tuesday, September 20, 2016

Meluncur di Thailand 2015, Kenapa Ferrari 488 Spider Baru Masuk Indonesia?

Meluncur di Thailand 2015, Kenapa Ferrari 488 Spider Baru Masuk Indonesia?Jakarta - Ferrari 488 Spider yang baru diluncurkan di Indonesia pada hari ini sebenarnya telah terlebih dahulu diluncurkan di Thailand pada November tahun lalu. Kenapa baru masuk ke Indonesia 10 bulan setelahnya?

"Sebetulnya 488 Spider dikenalkan di 2015 setir kiri, butuh 6-8 bulan untuk penyesuaian setir kanan, timing-nya adalah seperti itu," ujar CEO Ferrari Jakarta, Arie Christopher, di La Moda Restaurant, Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu (21/9/2016).

Mobil ini hadir dengan atap terbuka, namun beda dengan atap terbuka biasanya. Bahannya terbuat dari aluminium sehingga bobotnya lebih ringan 25 kg. Selain itu juga mengusung 4 konsep berkendara .

"Kesenangan berkendara pada atap terbuka dan kita akan mendengarkan suara mesin jelas tanpa terhalang atap soundtrack engine, maximum performance dan comfort in car entertainment," kata Arie.

Soal harga 488 Spider, Arie enggan menyebutkan. Namun, ia mengklaim sudah ada beberapa orang yang memesan.
(dry/rgr)

Mobil Otonom Ini Bisa Tersenyum ke Pejalan Kaki

Mobil Otonom Ini Bisa Tersenyum ke Pejalan KakiStockholm - Bentuk komunikasi antara sopir dan pejalan kaki yang ingin menyeberang jalan sangat penting untuk menghindari tabrakan. Biasanya, pejalan kaki akan melihat pengemudi mobil yang melintas sebelum menyeberang jalan.

Lalu bagaimana pada mobil otonom yang tidak memiliki sopir?

Sebuah perusahaan teknologi asal Swedia, seperti dilansir Carscoops, Semcon telah mengembangkan mobil otonom yang bisa memberikan senyuman kepada pejalan kaki. Itu merupakan salah satu bentuk komunikasi visual sebuah mobil otonom dengan pejalan kaki.

Penelitian dari Semcon menyimpulkan, 80 persen dari pejalan kaki mencari kontak mata dengan pengemudi mobil dan mendapatkan rasa yak in untuk menyeberang jalan dari pengemudi. Dengan gambar wajah tersenyum, Semcon percaya itu adalah cara terbaik untuk memecahkan masalah komunikasi antara mobil otonom--yang tak memiliki sopir--dengan pejalan kaki.

Sistem ini menggunakan kamera dan teknologi laser untuk merasakan gerakan kepala seorang pejalan kaki dan membaca ketika pejalan kaki memberikan tatapan ke mobil. Sistem ini kemudian dapat merespons dengan menyalakan layar di grille depan dengan bentuk wajah tersenyum. Artinya, ketika mobil itu tersenyum maka mobil otonom memberikan lampu hijau kepada pejalan kaki untuk menyeberang jalan.