Thursday, September 29, 2016

Disarankan Rotasi Ban Mobil Tiap 2.000 Km

Disarankan Rotasi Ban Mobil Tiap 2.000 KmKarawang - Merotasi ban mobil secara rutin perlu dilakukan. Merotasi ban tersebut bisa membuat tingkat keausan setiap ban (depan maupun belakang) tetap sama sehingga ban bisa digunakan lebih lama lagi.

Manager Proving Ground Bridgestone Tire Indonesia Zulpata Zaenal menyarankan agar rutin merotasi ban setiap 2.000 kilometer. Jarak tersebut disesuaikan dengan kondisi jalan yang kurang bagus.

"Karena jalanan sekarang kita kurang bagus sekarang, kita sarankan minimal per 2.000 km sudah dirotasi. Itu minimal, kalau ada indikasi aus tidak rata, cepat pindahkan (rotasi ban)," kata Zulpata kepada detikOto.

Zulpata mengatakan, merotasi ban cukup memindahkan ban depan ke belakang dan sebaliknya. Artinya, ban kanan depan bisa ditukar dengan ban kanan belakang dan ban kiri depan ditukar dengan ban kiri belakang.

"Searah saja, karena kalau searah mau bannya one direction, mau bannya asimetrik, mau ban konvensional, tidak masalah," ujar Zulpata.

Selain merotasi, agar ban tetap bisa digunakan dalam jangka waktu lama sebaiknya mobil juga rutin di-spooring. Spooring yaitu untuk meluruskan kembali kedudukan keempat roda mobil.

"Kita sarankan juga spooring setiap 5.000 km," ujar Zulpata.

Untuk mengetahui tingkat keausan ban, Anda bisa melihat di tread wear indicator (TWI) pada ban. Biasanya ada gambar segitiga di dinding ban atau ada semacam gundukan di sela-sela ulir ban.

"Kalau misalnya ban kita pakai terus, sampai ban habis dan rata dengan TWI, berarti itu sudah tidak direkomendasikan jalan di basah," ucap Zulpata.

"Jadi, tidak ada bahwa umur ban itu sekian tahun. Tapi lihat dari ketinggiannya. Ketinggiann ya kalau masih mumpuni, masih bisa digunakan. Kecuali ada cacat, misalnya pinggirannya sobek, atau benjol itu perlu diganti," lanjutnya.
(rgr/lth)

Mercedes-AMG Usung Teknologi Hybrid dari Formula 1, Ini Siluetnya

Mercedes-AMG Usung Teknologi Hybrid dari Formula 1, Ini SiluetnyaStuttgart - Hari ini Mercedes-AMG sudah mulai buka-bukaan akan memperkenalkan model terbaru mobil super hybrid mereka. Namun semuanya disajikan masih dalam bentuk siluet.

Dilansir Carscoops, Kamis (29/9/2016), Mercedes-AMG menyatakan akan melahirkan hybrid super di Frankfurt Motor Show bukan di Paris Motor Show 2016. Model ini akan menjadi model pertama AMG Hypercar.

Daimler product development chief Thomas Weber, mengatakan dirinya sangat bersemangat untuk bisa memperkenalkan model anyar dari AMG ini. "Saya sangat semangat saat prinsipal menyatakan iya, untuk bisa mengamini langkah besar AMG ini," ujar Weber.

"Kami akan melahirkan AMG perfo rmance hybrid, yang mengusung teknologi Fomula 1, namun akan tetap menawarkan efisiensi. Model ini akan menjadi model AMG yang berperforma dan spektakuler sepanjang masa. Sehingga pantas disapa hypercar," tambah Weber.

Dirinya menambahkan AMG-hypercar ini juga akan menjadi model yang berperforma di masa depan yang dikawinkan dengan teknologi terbaik.

Model ini dipercaya akan mengusung tenaga penggerak mobil balap F107 Formula One Hybrid. Dengan menggendong mesin V6 1.6 liter turbocharged, yang dikawinkan dengan sistem KERS energy-recovery system. Namun jika mengusung teknologi hybrid, besar kemungkinan mobil hybrid terbaik Mercedes-AMG ini akan mampu menyemburkan 1.000 tenaga kuda.

Memang informasinya masih simpang siur, hingga hari kelahirannya tiba. Tapi dipercaya model ini akan menjadi project AMG yang diproduksi di Affalterbach, Jerman. Serta akan melibatkan teknisi F1 dari Brixworth, Northampton, yang selama ini8 bertanggung jawab untuk melahi rkan mesin F1 Mercedes.

Bicara soal tampilan mobil ini akan mengusung carbonfibre monocoque frame. Dan siap menjadi pesaing dari Porsche 918 Spyder, LaFerrari, McLaren P1, serta Aston Martins AM-RB 001.
(lth/rgr)

Castrol Gelar Kontes Mekanik

Castrol Gelar Kontes MekanikBogor - Castrol kembali menyelenggarakan kompetisi tahunan, Castrol Mechanic Contest 2016. Kompetisi ini merupakan kompetisi ke-5, yang kali ini diadakan di Sentul, Bogor.

Country Marketing Manager Castrol Indonesia, Deananda Sudijono, mengatakan kompetisi ini sebagai langkah pihaknya untuk meningkatkan kualitas layanan Castrol Bike Point, dengan mengedukasi dan meningkatkan keahlian mekanik serta pemilik bengkel melalui kompetisi.

"Atau daya saing Castrol Bike Point Indonesia dalam memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen kami," jelasnya.

Kompetisi tahun ini akan lebih menantang karena pemenang nantinya akan mewakili Indonesia dalam kompetisi di tingkat ASEAN, yang akan diadakan di Thailand.

Proses pra-kualifikasi Castrol Mechanic Contest kembali melibatkan ribuan jaringan Castrol Bike Point dengan memakan waktu sekitar dua bulan di masing-masing wilayah.

Dari proses tersebut terpilih lah 100 perwakilan mekanik dan pemilik bengkel Castrol Bike Point dari seluruh Indonesia untuk bersaing di babak final.

"Nantinya akan ada hadiah berupa uang. Untuk juara satu Rp 20 juta, juara dua Rp 15 juta, juara 3 Rp 8 juta, juara 4 Rp 5 juta dan juara 5 Rp 3 juta," ucap Deananda.

Tema utama Castrol Mechanic Contest tahun ini adalah motor matik. Diharapkan kompetisi ini dapat selalu mengikuti perkembangan dan tren motor matik.

"Karena sejalan juga dengan tren di pasar, tentang penggunaan motor matik yang semakin lama semakin banyak yang menggunakan," tutur Deananda.

Dengan kompetisi ini juga diharapkan dapat mempengaruhi peningkatan kemampuan dan pelayanan dari pemilik dan mekanik bengkel. "Karena kita harus selalu siap menjawab kebutuhan pelanggan," tutup Deananda.
(rgr/ddn)

Pasar Otomotif Lesu, Penjualan Ban pun Kena Imbas

Pasar Otomotif Lesu, Penjualan Ban pun Kena ImbasJakarta - Pasar otomotif sedang mengalami penurunan sejak tahun lalu. Namun perlahan saat ini kondisinya mulai membaik. Ternyata hal tersebut juga berimbas ke pasar ban di Indonesia yang juga ikut menurun.

"Otomatis ada pengaruhnya karena sejalan dari perkembangan otomotif penjualan mobil akan berpengaruh terhadap penjualan ban karena mobil membutuhkan ban, ban membutuhkan mobil jadi kalau turun pasti," ujar Deputy General Manager PT YHI Indonesia selaku distributor ban Yokohama, Eka Satria kepada detikOto, di Batik Kuring Restaurant, SCBD, Jakarta, Kamis (29/9/2016).

Alasannya, Yokohama masih mengimpor ban yang dijual di Indonesia sehingga biaya impor dan ni lai tukar mempengaruhi. Namun Eka optimis, di 2016 ini kondisi akan memulih.

"Seiring berjalan insya Allah mudah-mudahan lebih baik dari 2015 kalau melihat perkembangan penjualan mobil," jelas Eka.

Selain itu, banyaknya kompetisi balap lokal belum membuat Yokohama tertarik untuk terjun mensponsori karena sudah banyak melakukan sponsorship kompetisi balap luar negeri.

"Kebetulan gini, bukan tidak mau, Yokohama secara internasional sudah melakukan banyak sponsorship, yang lokal kebetulan merek lokal yang banyak ingin terlibat tetapi tidak menutup kemungkinan," tutur Eka.
(dry/rgr)