Sunday, January 24, 2016

Fortuner Mendaki Rintangan 47 Derajat

Fortuner Mendaki Rintangan 47 Derajat Jakarta - Toyota menguji ketangguhan Fortuner di lokasi yang mensimulasikan medan offroad. Mobil dibuat menanjak medan dengan kemiringan 47 derajat.

Keterangan Foto :
Simulasi medan offroad ini menggunakan sebuah jembatan tinggi dengan sudut kemiringan hampir 50 derajat yang dipasang di Senayan City, akhir pekan lalu. (Foto: Rangga Rahadiansyah).

Pria Ini Bayar DP Mobil Rp 109 Juta dengan Koin

Pria Ini Bayar DP Mobil Rp 109 Juta dengan KoinShandong - Setelah seorang pria di Guangdong membeli sebuah van berharga 90.000 yuan atau sekitar Rp 189,7 juta dengan uang pecahan hingga satu truk penuh, kini seorang pria di Shandong melakukan hal yang hampir serupa.

Pria itu membayar uang muka pembelian mobil dengan uang pecahan kertas dan koin senilai 52.000 yuan atau sekitar Rp 109 juta.

Seperti dilaporkan NetEase dan Shanghaiist, Senin (25/1/2016), uang pecahan yang diberikan pria ke diler terdiri dari uang pecahan kertas dan koin berdenominasi kecil.

Pihak diler mengerahkan 15 orang stafnya dan membutuhkan waktu dua hari untuk menghitung dan memilah uang pembayaran down payment tersebut.

Dalam beber apa waktu terakhir, semakin banyak orang di China yang membeli mobil dengan menggunakan uang recehan.

Sebelumnya, pria di Guangdong membayar mobil van seharga Rp 189,7 juta dengan uang pecahan kertas dan koin. Uang tersebut dibungkus dalam karung dan diangkut menggunakan truk.

Kemudian di pertengahan tahun lalu, ada karyawan SPBU yang membeli mobil seharga Rp 1,44 miliar dengan koin seberat 4 ton.





(arf/ddn)

Tekanan Angin Ban Kurang, Bikin Boros BBM Hingga 7 Persen

Tekanan Angin Ban Kurang, Bikin Boros BBM Hingga 7 PersenJakarta - Tekanan angin ban yang tidak sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan selain cepat membuat ban aus juga menjadikan konsumsi bahan bakar (BBM)kendaraan lebih boros. Bahkan sumbangan tingkat keborosan dari tekanan angin ban ini mencapai 5-7 persen.

“Tekanan angin ban seringkali dilupakan oleh pengguna kendaraan, entah karena benar-benar lupa, tidak sempat, atau karena faktor malas untuk menambah tekanannya. Padahal ini berpengaruh pada keamanan, tingkat konsumsi BBM, hingga keausan ban,” tutur Arijanto Notorahardjo, General Manager Marketing and Sales Retail PT Gajah Tunggal di Jakarta, di sela acara Curhat Otomotif 2016 ‘Menuju Industri Otomotif yang Semakin Hijauà ¢Â€Â™, akhir pekan lalu.

Menurutrnya, dengan tekanan angin yang kurang maka permukaan ban yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan juga semakin banyak. Akibatnya, ketika kendaraan melaju kencang, maka permukaan ban itu seperti bergesekan keras dengan permukaan jalan.

“Ban pun akan cepat menipis, selain itu rangkaian kawat dan kompon ban yang cepat habis. Artinya keausan ban akan cepat terjadi,” ucapnya.

Dengan terseretnya ban â€Â" karena tekanan angin yang kurang â€Â" itu maka laju kendaraan juga akan semakin berat. Walhasil, pengguna kendaraan akan cenderung menginjak pedal gas untuk mempercepat laju kendaraannya.

“Kondisi seperti itu akan membuat mesin memubutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk pembakaran di ruang bakar. Sehingga, lebih boros. Penelitian selama ini menunjukan, tingkat keborosan dari tekanan angin ban ini 5-7 persen,” kata Arijanto.

Selain dua akibat tersebut, kurangnya tekan an angin ban tersebut juga membawa dampak kepada lingkungan. Soalnya, dengan semakin borosnya BBM, maka tingkat emisi gas buang dari hasil pembakaran di mesin juga semakin besar.

“Padahal, selama ini sumbangan asap kendaraan terhadap terjadinya efek rumah kaca telah mencapai 13 persen di tingkat nasional, dan di tingkat global lebih dari 23 persen,” paparnya.



(arf/arf)

AC Tidak Dingin, Jangan Buru-buru Ganti Freon

AC Tidak Dingin, Jangan Buru-buru Ganti FreonJakarta - Air Conditioner (AC) mobil Otolovers mulai terasa tidak dingin? Jangan dibiarkan atau buru-buru untuk ambil kesimpulan ganti freon ya Otolovers. Sebab, terdapat penyebab lain AC tidak dingin bukan hanya sekadar penambahan freon.

Workshop Manager Pro Q Denso, Heru Wibowo mengatakan banyak pemilik mobil saat AC mobil mereka tidak dingin, langsung mengganti freon.

Padahal, terdapat beberapa permasalahan yang seharusnya dilakukan diagnosa terlebih dahulu. Caranya, dengan segera membawa ke bengkel khusus AC mobil.

"Kalau dikatakan AC ga dingin itu memang banyak permasalahan. Tapi bukan berarti AC  ga dingin harus diisi freon atau oli kompresor," jelas Heru k epada detikOto.

Heru menyarankan agar dilakukan pada bagian filter kabin. Bagian tersebut harus rajin dilakukan perawatan setiap tiga bulan agar tetap bersih sehingga memperlancar kinerja AC.

"Terutama di bagian filter kabin mesti dilihat stepnya setiap tiga bulan harus kita lihat. Pemilik mobil harus menyadari kenapa AC enggak dingin. Biasanya filter kabin kotor jadi mesti dibersihkan," tandasnya.


(nkn/ddn)

Tawarkan Motor 200 cc, TVS Bermain di Segmen yang Kosong

Tawarkan Motor 200 cc, TVS Bermain di Segmen yang KosongJakarta - TVS Motor Company menawarkan motor sport Apache dengan kapasitas mesin 200 cc. Mereka meyakini motor sport terbaru ini bakal digemari masyarakat Indonesia.

"Kenapa yang kami tawarkan mesin 200 cc? Karena kami ingin bermain di segmen yang kosong. Meski mesin yang kami tawarkan 200 cc, harga yang kami berikan itu sama dengan motor dengan mesin 150 cc," ujar Marketing Director PT TVS Motor Company Indonesia.


Sehingga konsumen, lanjut Rizal, bisa merasakan ketangguhan mesin 200 cc dengan harga motor dengan mesin 150 cc. "Selain harga yang relatif murah, kami melihat segmen motor sport dengan kapasitas 200 cc masih kosong," katanya.

"Kami juga menilai Indonesia masih akan terus berkembang, terlebih masyarakat Indonesia kebanyakan membutuhkan motor dengan tenaga besar, irit dan stylish. Ini yang menjadi patokan kami memperkenalkan Apache RTR 200 4V," tambahnya.



TVS Apache RTR 200 4V ini dibanderol Rp 23,9 juta. Dengan menggendong mesin SOHC, 4 Valve, oil cooled berkapasitas 197.75 cc. Mesin ini pun dikatakan hanya butuh waktu 3,9 detik untuk bisa berlari 0-60 km/jam.

(lth/ddn)

Kinclongnya VW Kodok Milik TNI

Kinclongnya VW Kodok Milik TNI Banda Aceh - 7 Unit mobil VW Kodok terparkir rapi di markas Polisi Militer Kodam Iskandar Muda (Pomdam IM) di Banda Aceh. Meski mobil tergolong tua, tapi tetap kinclong.

Keterangan Foto :

Pantauan detikcom, ketujuh mobil berwarna hijau khas TNI terlihat parkir memanjang mulai dari pos dekat pintu masuk. Kehadiran mobil-mobil jadul ini memiliki daya tarik tersendiri. Apalagi, salah satunya kerap digunakan Panglima Kodam IM, Mayjen TNI Agus Kriswanto, saat beraktivitas di Banda Aceh. (Foto: Agus Setyadi)


Impresi Pertama Jajal Toyota Fortuner VRZ 4x2

Impresi Pertama Jajal Toyota Fortuner VRZ 4x2 Jakarta - Toyota Astra Motor (TAM) baru saja meluncurkan All New Fortuner. Dua dari tiga tipe utama Fortuner generasi terbaru ini adalah tipe baru, yaitu tipe VRZ untuk mesin diesel dan tipe SRZ untuk mesin bensin.

Torsi sebuah SUV biasanya diandalkan. Torsi yang besar juga disediakan oleh mesin diesel. Makanya, detikOto penasaran dengan ketangguhan All New Fortuner tipe VRZ 4x2 bermesin diesel yang merupakan tipe baru.

Seperti biasa, usai peluncuran, TAM memberikan kesempatak kepada awak media otomotif nasional, termasuk detikOto untuk menjajal langsung kendaraan barunya. Kali ini, detikOto menjajal All New Fortuner tipe VRZ 4x2 dengan mesin diesel 2.400cc Variable Nozzle Turbo.

Pengujian ini dilakukan di pelataran Senayan City. TAM menyajikan beragam rintangan untuk menguji ketangguhan All New Fortuner ini.

Agar lebih jelas, simak ulasannya berikut.