Jakarta - Penjelajah asal Indonesia, Jeffrey Polnaja mulai menjelajah Alaska dengan sepeda motor. Ini adalah bagian dari upaya pria yang akrab di sapa JJ ini untuk keliling dunia seorang diri.
Jeffrey Polnaja akan melanjutkan penjelajahan keliling dunia dunia seorang diri dengan sepeda motor setelah singgah beberapa bulan di Kanada.
"Akhirnya saya harus meninggalkan Kanada karena masih banyak negara-negara lain yang harus saya kunjungi dalam misi Ride for Peace (RFP) kedua ini," katanya seperti detikOto kutip dalam keterangan resmi yang detikOto dapat.
Pada acara pelepasan yang dihadiri lebih dari 50 warga Indonesia dan Kanada tersebut, Jeffrey menyampaikan sambutan yang antara lain menekankan kembali tekadnya untuk terus menggaungkan misi perdamaian dan persaudaraan antar-bangsa.
Jeffrey berharap penjelajahannya mengelilingi dunia akan berakhir di Tanah Air pada tahun 2015 atau 2016.
Sementara itu, Konsul Jenderal RI Bambang Hiendrasto juga menyatakan bangga kepada Jeffrey.
Dia menilai Jeffrey sebagai duta bangsa yang telah turut serta membangun persahabatan dan persaudaraan dengan bangsa lain, serta mengangkat nama baik Indonesia di luar negeri, termasuk Kanada, negara ke-77 yang ia jelajahi.
Bahkan pengendara sepeda motor besar yang juga fotografer profesional Kanada, Chris Cameron, ikut memberikan sambutan dalam pelepasan perjalanan Jeffrey. Mewakili komunitas-komunitas sepeda motor besar di Kanada, Cameron menyampaikan ucapan terimakasih kepada Jeffrey.
Menurutnya, Jeffrey telah membuka mata pemuda-pemuda Kanada bahwa Indonesia memiliki penjelajah dunia yang tangguh. "Jeffrey Polnaja adalah duta pesahabatan yang mengesankan," katanya. "Dia sangat berani," lanjutnya.
Bersama 11 warga Kanada dan puluhan diaspora Indonesia di KJRI Vancouver, Cameron pun mengawal pria yang akrab disapa Kang JJ ini hingga kota Whistler, British Columbia sebelum bersepeda motor seorang diri ke arah utara Kanada dan Alaska.
Tepat pukul 11.40 di hari Sabtu (8 Juni) waktu setempat, kibaran bendera start menandai perginya Jeffrey melintas Kanada. Menunggang sepeda motor berplat nomor polisi Jakarta, B 5010 JP, dia melanjutkan penjelajahannya dengan kawalan para sahabat barunya di Kanada yang mengendarai delapan sepeda motor besar hingga Whistler, salah satu dari 25 tempat bermain ski terbaik di dunia.
Dari Whistler, Kang JJ rencananya akan menempuh perjalanan puluhan ribu kilometer seorang diri menuju Prudhoe Bay, titik akhir jalan Trans Alaska di kawasan paling utara benua Amerika melewati garis Artik. Jeffrey juga akan melewati Yukon, North Territory Alberta (Kanada) dan Deadhorse, Fairbank, Anchorage (AS).
Selanjutnya, ia akan terus menjelajah ke arah pantai timur Kanada, kemudian ke arah selatan - Amerika Serikat, Amerika Tengah, Amerika Selatan sampai di Tierra del Fuego, kawasan paling selatan dari benua Amerika, melewati garis Antartik.
Pelepasan Jeffrey ini sekaligus puncak selama pengembaraannya di Kanada. Sebelumnya, dalam masa singgahnya itu Jeffrey telah mengunjungi berbagai wilayah di Provinsi British Columbia, termasuk mengelilingi Vancouver Island ditemani pengendara lokal.
Selama menjelajah, mereka tidak hanya melewati dan singgah di kota-kota besar dan kecil, ataupun menyusuri pantai yang indah. Tetapi juga "blusukan" ke tempat permukiman masyarakat pribumi Kanada, First Nations, sebuah daerah terpencil di atas pegunungan. Di tempat inipun Kang JJ diterima dengan tangan terbuka dan merasakan persaudaraan serta persahabatan sesuai misi perdamaian RFP.
Cerita menarik bahkan dialami manakala Kang JJ mengenal seorang dari suku Indian di Kanada, Bucky John, di sebuah tempat bernama Marbel Canyon, Blue Ridge Lake. Untuk diketahui, tak banyak orang asing bisa dekat dengan suku-suku Indian karena mereka sangat tertutup dengan dunia luar.
Namun, sekali lagi, Kang JJ mampu memberi keyakinan bahwa dirinya bisa menjadi salah satu sahabat bagi suku Indian. Dari perkenalannya itulah Kang JJ mendapatkan sebuah kenang-kenangan unik berupa topi khas Indian berbulu elang (war bonnet).
Cidera mata itu bukanlah sekadar buah tangan. Ini merupakan simbol yang memiliki makna spiritual tinggi bagi suku Indian yang percaya bahwa elang merupakan simbol kepercayaan, penghargaan, kekuatan, kebijaksanaan, dan kebebasan. Bagi suku Indian, mendapatkan bulu-bulu elang yang rontok dianggap sebagai pemberian dari Sang Pencipta.
Rupanya Kang JJ juga bisa mengejutkan Bucky ketika dirinya mampu menunggang kuda dengan baik tatkala mereka bersama-sama memburu kuda liar di kawasan tersebut. "Bucky heran karena saya ternyata tak hanya bisa menunggang kuda besi. Katanya, âorang-orang Indonesia juga pintar naik kuda hidup,â" kenang Jeffrey yang pernah menjuarai kompetisi Loncat Rintangan Berkuda di Tanah Air pada tahun 1989.
Hebatnya, untuk mendukung perjalanan menantangnya tersebut Kang JJ tetap mempercayakan kelengkapan buatan Indonesia. Menurutnya, peralatan penjelajahan ekstrim buatan produsen perlengkapan petualangan asal Bandung, Jawa Barat, Eiger Adventure, tidak kalah kualitas dengan buatan luar negeri.
"Saya sering ditanya tentang asal merek pakaian berkendara yang saya gunakan. Ketika saya bilang, 'Ini buatan Indonesia, mereka hampir tak percaya.' Dari situ mereka juga tahu bawa produk-produk Indonesia punya kualitas yang bagus," ucap Kang JJ. ###
Untuk diketahui, perjalanan Jeffrey kali ini merupakan penjelajahan keliling dunia seorang diri yang kedua dengan sepeda motor. Sebelumnya, pada tahun 2006 hingga 2008, Jeffrey telah menaklukkan 72 negara mulai dari Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.
Pada kesempatan kedua ini, Jeffrey mengemban misi "Ride for Peace - Solo Riding Exploring Five Continents on Two Wheels." Pelepasan Jeffrey telah dilakukan di Jakarta pada 23 April 2012.
Rencananya, Jeffrey akan berkelana sejauh 220.000 kilometer melintasi beberapa negara di Eropa, Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Australia.
Tak kurang dari 30 negara akan disinggahi, mulai dari Perancis, Belgia, Belanda, Jerman, Skandinavia, Polandia, Rusia, Korea Selatan, Jepang, Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, Kuba, Kolombia, Nikaragua, Bolivia, Brasil, Argentina, Peru, Selandia Baru, Australia, dan Timor Leste. Jeffrey direncanakan tiba kembali di Jakarta secepatnya pada tahun 2015.
(syu/ddn)