Tuesday, May 24, 2016

Bisa Pakai RON 87, Honda Civic Disarankan Pakai BBM RON 91 ke Atas

Bisa Pakai RON 87, Honda Civic Disarankan Pakai BBM RON 91 ke AtasBandung - All New Honda Civic yang dibekali mesin turbo memang bisa menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan RON (research octane number) terendah 87. Tapi, Honda merekomendasikan, konsumen All New Honda Civic tetap menggunakan BBM dengan RON 91 ke atas.

Technical & Waranty Manager Service Division Honda Prospect Motor (HPM), Muhamad Zuhdi menyebut, bahan bakar yang direkomendasikan Honda untuk Civic terbaru ini adalah RON 91 ke atas. Tapi, memang pengujian Honda secara global, All New Honda Civic masih bisa menggunakan BBM RON 87.

"Pada kondisi tertentu kita bisa menggunakan bahan bakar sampai RON 87 itu. Kondisi tertentu misalnya di daerah t ertentu tidak ada bahan bakar yang lebih baik dari RON 87. Tapi kita rekomendasikan 91 ke atas," ucap Zuhdi di sela-sela acara media test drive All New Honda Civic di Bandung, Selasa (24/5/2016).

Namun, Zuhdi menyarankan, pemilik Honda Civic terbaru ini jangan terlalu sering menggunakan BBM RON di bawah 91. Sebab, nantinya akan berpengaruh ke mesin.

"Oktan number itu pengaruhnya ke efek knocking. Jangan terlalu sering pakai RON di bawah 91. Karena efeknya knocking yang akan merusak piston," jelas Zuhdi.

Untuk diketahui, generasi ke-10 Honda Civic ini dibekali dengan mesin 1.5L VTEC Turbo serta teknologi Earth Dreams. Mesin tersebut memiliki rasio kompresi 10,6:1.
(rgr/ddn)

Di Civic Turbo Ada Peringatan Ganti Oli

Di Civic Turbo Ada Peringatan Ganti OliBandung - Perawatan yang harus diperhatikan pada mesin bensin turbo adalah rutin mengganti oli, jangan sampai terlambat. Untuk itu, All New Honda Civic yang dibekali mesin turbo kini dilengkapi dengan peringatan agar pemiliknya tidak lupa untuk ganti oli.

"Oli itu dia ada indikatornya. Kalau indikator nyala ya ganti oli, sesuai servis berkala," kata Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM, Jonfis Fandy di sela acara media test drive All New Honda Civic di Bandung, Rabu (25/5/2016).

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Technical & Waranty Manager Service Division HPM, Muhamad Zuhdi menjelaskan, konsumen akan diingatkan kapan harus mengganti oli. Sebab, oli akan berhubungan lang sung dengan kinerja mesin.

"Customer akan diingatkan kapan mengganti oli. Kapan customer harus melakukan penggantian oli ada di odometernya. Karena oli kan berhubungan dengan kinerja mesin. Semakin maksimal kinerja mesin, artinya sirkulasi olinya itu semakin berat. Mungkin di situ terjadi perubahan viskositas oli," jelas Zuhdi.

Dia melanjutkan, dalam jangka pendek mungkin tidak ada perubahan pada mesin. Namun, jika keterlambatan penggantian oli dilakukan terus-menerus, maka mesinnya akan bermasalah.

"Secara tidak langsung akan terasa ketika suara mesin kasar, itu akan berefek ke yang lainnya," ucap Zuhdi.
(rgr/nkn)

Chicco Jerikho Puas Kendarai Honda Supra GTR150

Chicco Jerikho Puas Kendarai Honda Supra GTR150Bandung - Honda memilih Chicco Jerikho sebagai brand ambassador All new Supra GTR150. Memang kolaborasi aktor ternama Indonesia ini, sudah terjalin cukup lama setelah dirinya juga menjadi ambassador Honda All New CB150.

Tapi apa pendapat aktor kelahiran 3 Juli 1984 ini ya mengenai All New Supra GTR150 ini ya?

"Saya puas sekali naik motor ini, tenaganya begitu maksimal, akselerasi spontan. Pokoknya tenaga besar. Ini bukan bebek biasa, ini bebek super," ujar Chicco.

Bahkan dirinya memberikan apresiasi tertinggi, dengan mengatakan motor ini bakal asyik untuk diajak berkendara jauh seperti touring.

"All new Supra GTR150 cocok untuk dipakai tourin g, selain itu naik motor ini bisa buat makin pede. Karena bodinya agresif, bannya tebal dan lebar. membuat dirinya enak dikendarai disegala medan," ujar Chicco.

Sebagai catatan All New Supra GTR150 memiliki performa terbaik. Dengan berbekal power yang berlimpah motor ini memiliki akselerasi responsif di setiap perpindahan gigi transmisi hingga 11,6 kW (15,9 PS) / 9.000 rpm dan mencapai kecepatan maksimum hingga 122 km/jam.

Dengan performa tinggi yang dihasilkan, All New Honda Supra GTR 150 tetap hemat dalam pemakaian bahan bakar dan mampu menjelajah hingga mencapai 42.20 km / liter dengan metode pengetesan EURO 3 yang dilakukan perusahaan berdasarkan metode ECE R40.
(lth/nkn)

Cara Unik Polres Ngawi Tindak Pelajar yang Berkendara Tanpa SIM dan Helm

Cara Unik Polres Ngawi Tindak Pelajar yang Berkendara Tanpa SIM dan HelmNgawi - Satlantas Polres Ngawi, Jawa Timur, melakukan penertiban dan pemeriksaan kendaraan dalam rangka Giat Operasi Patuh Semeru 2016. Sejumlah pengendara terkena tilang pada operasi yang berlokasi di depan Mapolsek Paron itu.

Dalam foto-foto yang diunggah melalui akun instagram Satlantas Polres Ngawi, Selasa (24/5/2016), terlihat beberapa petugas tengah melakukan pencatatan terhadap pengendara yang terkena tilang.

"Jangan lupa selalu melengkapi surat-surat kelengkapan kendaraan bermotor anda," tulis caption di foto tersebut.

Tampak ada beberapa pelanggar di antaranya yang mengenakan seragam sekolah. Mereka diminta berdiri dengan tangan dalam posisi hormat. Hukuman unik tersebut diawasi langsung oleh Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa Polres Ngawi.

Para pelajar yang berjumlah 4 orang tersebut kena tilang karena belum memiliki SIM dan tak mengenakan helm.

"Bagaimana pun mengemudi tanpa menggunakan helm adalah tindakan yang melanggar Undang-Undang dan membahayakan bagi pengendara itu sendiri," tulis Polres Ngawi melalui akun instagram mereka.
(rna/ddn)

Honda: Tak Ada Perawatan Spesial Antara Mesin Turbo dan Non-turbo

Honda: Tak Ada Perawatan Spesial Antara Mesin Turbo dan Non-turboBandung - Honda Prospect Motor (HPM) telah memperkenalkan teknologi baru pada All New Honda Civic yaitu mesin bensin 1.5L VTEC Turbo with Earth Dream Technology-Direct Injection. HPM percaya, ke depannya mesin bensin turbo bakal diminati.

Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM, Jonfis Fandy mengatakan, mesin turbo dan mesin non-turbo tak ada perbedaan perlakuan. Hanya, penggantian oli mesin pada mesin berturbo harus benar-benar diperhatikan.

"Sekarang zaman sudah canggih. Turbo paling oli saja yang berbeda. Karena dia ada monitornya, kalau monitor hidup ya mesti diganti (olinya). Kalau turbo harus diperhatikan olinya sesuai standarnya," kata Jonfis di s ela-sela acara media test drive All New Honda Civic di Bandung, Selasa (24/5/2016).

Memang, Jonfis mengakui saat ini teknologi turbo lebih banyak digunakan di mesin diesel. Namun, dia percaya ke depannya mesin bensin turbo makin diminati konsumen otomotif atau bahkan pabrikan otomotif juga.

"Saya rasa konsumen akan cepat sadar. Terutama konsumen muda. Karena mereka akan merasakan bahwa tidak ada perbedaan antara perawatan mobil biasa dan turbo, bedanya cuma di oli," ujar Jonfis.

"Turbo itu suatu keuntungan yang ke depannya akan menjadi pilihan semua automaker (produsen otomotif). Karena energinya ada yang di-recover," lanjut dia.
(rgr/ddn)

Pembeli All New Honda Civic Rata-Rata Konsumen Loyal

Pembeli All New Honda Civic Rata-Rata Konsumen LoyalBandung - HondaProspect Motor (HPM) telah menerima pesananAllNewCivic sebanyak 300 unit lebih. Banyak dari pembeliAllNewHondaCivic adalah konsumen loyalHonda. Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual Honda Prospect Motor Jonfis Fandy. Menurutnya, setidaknya 60 persen pembeli All New Civic adalah pelanggan setia Honda.
"Tren setiap kita meluncurkan produk baru, tiga bulan pertama yang membeli selalu dari konsumen loyal kita, begitu juga di Civic turbo ini," kata Jonfis di acara media test drive All New Civic di Bandung, Selasa (24/5/2016).
Segmen sedan, biasanya dibeli oleh kalangan perusahaan. Jonfis menegaskan, kini pembeli Civic tak hanya dari kalangan perusahaan. Pembeli ritel pun lebih banyak.
"Sedan rata-rata dulu fleet sales, makanya penjualannya enggak tinggi. Tapi Civic ini enggak hanya fleet, yang fleet ada tetap tapi konsumen ritelnya banyak," ujar Jonfis.
"Sekarang kita hanya butuh edukasi ke konsumen mengenai turbo. Tidak sulit karena yang ada di Civic ini aman dan berbeda dengan turbo yang dipasang terpisah," tambahnya.

(rgr/ddn)

Federal Mobil Lubricants Percaya Diri Masuk Pasar Indonesia

Federal Mobil Lubricants Percaya Diri Masuk Pasar IndonesiaJakarta - Di tengah persaingan oli yang ketat di Indonesia, Federal Mobil Lubricants sebagai pendatang baru percaya diri dapat menjangkau pasar oli roda empat.

Hal itu disampaikan oleh Marketing Senior Manager Federal Lubricants, Sri Adinegara. Ia mengatakan produk oli yang mereka pasarkan di Indonesia sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Kami melakukan riset dimana lebih dari 10 ribu mobil telah diuji coba selama 2 tahun. Dari situ, kami dapat temuan analisa di Indonesia. Dari tingkat sulfur, bahan bakar, dan lingkungan. Semua kami uji," kata Adi, Selasa (24/5/2016) malam.

Federal Mobil Lubricants yang masuk ke pasar Indonesia dengan produk oli sintetis pe rcaya diri dapat eksis.

"Dengan riset yang kami dapat dan berbasis teknologi oli sintetik. Kami mengeluarkan oli gasoline dan diesel semuanya berbasis fully synthetic. Kami percaya diri masuk di Indonesia," ucapnya.

Federal Mobil Lubricants hadir di Indonesia sejak 12 April 2015 lalu. Oli untuk mobil itu memiliki varian untuk mobil berbahan bakar bensin (Federal Mobil Rextron) dan mobil berbahan bakar diesel (Federal Mobil Deltron).
(nkn/ddn)

Kemenperin: Mobil CBU Belum Tentu Lebih Baik

Kemenperin: Mobil CBU Belum Tentu Lebih BaikBogor - Mobil-mobil CBU (Completely Built Up) atau mobil impor memang keren, tapi hati-hati belum tentu bahan bakarnya cocok dengan
Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronik, I Gusti Putu Suryawirawan di sela-sela peresmian perakitan lokal SUV Mercy GLC di Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/5/2016) kemarin.

"Tadi saya mengatakan hati-hati dengan sifat orang Indonesia yang suka beli langsung dari negara asalnya, belum tentu itu lebih baik. Karena mobil itu tidak hanya dirancang untuk Indonesia," ujar Putu.

Hal ini terkait standar emisi mobil CBU yang biasanya lebih tinggi dari standar emisi mobil yang dipr oduksi atau dirakit di Indonesia. Dari pengamatan detikOto, ada mobil CBU yang dalam waktu 2-3 tahun mengalami kerusakan karena bahan bakarnya kurang sesuai.

Putu juga menjelaskan bahwa belum ada kepastian untuk meningkatkan standar emisi di Indonesia ke tingkat Euro4. Menurutnya yang sekarang mesti dilakukan adalah mulai kapan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, karena fasilitas prduksi harus disesuaikan.

"Nah sekarang kita menunggu waktu itu, bersama Kementerian ESDM,dan juga Pertamina. Kita akan menetapkan kapan akan mulai dan ramah lingkungan yang mana yang akan diikuti, Euro4 atau langsung Euro6, kajiannya sedang dibuat," ujar Putu.


(ddn/ddn)

Pemilik Mobil Toyota Bisa Sewakan Mobilnya via Uber

Pemilik Mobil Toyota Bisa Sewakan Mobilnya via Uber Tokyo - Raksasa mobil dunia, Toyota, mengumumkan kerja sama dengan perusahaan Uber. Pemilik mobil Toyota nantinya bisa menyewakan kendaraannya lewat Uber.

Dalam siaran pers Toyota, perusahaan pembiayaan Toyota, Toyota Financial Services Corporation akan menciptakan skema pembiayaan yang membuat pembeli mobil bisa menyewakan mobil lewat Uber dan membayar cicilan dari penerimaan mereka sebagai pengendara Uber.

Hal ini dimaksudkan Toyota agar sistem car sharing kian marak. "Ridesharing memiliki potensi yang besar dalam membentuk masa depan mobilitas. Melalui kolaborasi dengan Uber, kami bisa mengeksplorasi cara baru untuk memberikan mobilitas yang aman, nyaman dan at raktif bagi konsumen," ujar Senior Managing Officer Toyota Motor Corporation Shigeki Tomoyama.

Uber pun menyambut kolaborasi mereka dengan Toyota. "Mobil Toyota merupakan mobil yang populer dalam paltform Uber di seluruh dunia. Kami menunggu kolaborasi lebih lanjut dimulai dengan ekspansi pembiayaan kendaraan kami," ujar Chief Business Officer Uber Emil Michael.

Ke depan, Toyota dan Uber akan berkolaborasi menciptakan aplikasi mobil yang mendukung pengendara Uber. Toyota juga menyiapkan skema penjualan fleet khusus mobil Toyota dan Lexus pada Uber.

Toyota dikabarkan mengucurkan investasi untuk kolaborasinya dengan Uber, tapi Toyota tidak menyebutkan berapa investasi yang mereka siapkan.
(ddn/ddn)

Profil SUV Mercy GLC

Profil SUV Mercy GLC Bogor - Produsen mobil Jerman mulai merakit SUV (Sport Utility Vehicle) GLC di pabrik Wanaherang, Bogor. Semua kendaraan yang dirakit di Wanaherang sudah menerima persetujuan kualitas dari kantor pusat di Jerman. Pabrik ini merupakan bagian dari jaringan perakitan global Mercedes-Benz yang didirikan sejak tahun 1978 di area seluas 42 hektar.

Pabrik ini dilengkapi dengan pusat persiapan dan logistik terpadu untuk kendaraan rakitan lokal dan CBU (Completely Built Up/diimpor utuh). Dirakitnya GLC menambah panjang daftar mobil Mercy yang dirakit di Indonesia setelah C-Class, E-Class, S-Class, dan GLE.

Bagaimana profil SUV GLC? Mari kita simak:


Nyess, Ada AC untuk Pemotor

Nyess, Ada AC untuk PemotorTokyo - AC atau penyejuk udara adalah kenikmatan yang sering dibanggakan pengendara mobil pada pengendara motor. Tapi siapa sangka AC dalam waktu dekat kemungkinan akan dipasang di motor.

detikOto lansir dari NDTV, Honda tengah mengajukan desain paten untuk penyejuk udara di roda dua.

Seperti terlihat dari gambar paten di bawah, unit AC itu mirip sebuah tas bagasi yang disimpan di atas tangki bensin. Tas itu mempunyai resleting di bagian tengah. Kalau resleting dibuka akan memperlihatkan unit blower dan baterai yang bisa dicas.

NDTV


Bagaimana mekanisme AC ini? Cukup sederhana. Udara masuk ke dalam AC melalui saringan kecil di bagian samping tas, dan kemudian udara dingin dihembuskan ke atas mengarah ke bagian dagu Anda.

Jika udara terasa lebih panas, Anda bisa menambahkan paket es atau tas berisi es di dalam tas untuk memastikan AC tetap dingin.

Tapi kira-kira apakah efektif menggunakan AC seperti ini di motor Anda? Itu pertanyaan yang harus dijawab Honda.
(ddn/ddn)

Ombudsman Laporkan Pelanggaran Pembuatan SIM

Ombudsman Laporkan Pelanggaran Pembuatan SIMJakarta - Ombudsman RI melaporkan temuan pelanggaran maladministrasi dalam proses pembuatan SIM kepada Korps Lalulintas Polri. Ombudsman berharap laporan ini akan memperbaiki pola penerbitan SIM.

"Ini merupakan hasil temuan dari investigasi kami. Karena kita mendorong agar apa yang dijanjikan oleh Kapolri untuk menciptakan pelayanan publik yang baik dan menjadi kenyataan. Jadi ini ada value yang akan meningkat dari sebuah komitmen menjadi realita," kata Komisioner Ombudsman RI Adrianus Meliala di kantor Ombudsman, Jl Rasuna Sahid, Jakarta Selatan, Selasa (24/5/2016). Hadir dalam acara ini Kakorlantas Polri Irjen Agung Budi Maryoto.

Adrianus menyebut, masih cukup banyak temuan mala dministrasi dalam proses pembuatan SIM dari beberapa Satuan Pelayanan Administrasi (Satpas) maupun gerai SIM keliling pada 2015. Seperti di Polresta Padang, Palangkaraya, Samarinda, Manado, Polres Kupang, Mataram dan Ambon.

"Ada banyak temuan yang kita dapatkan dan dari berbagai kategori. Ringkas datanya pun kita tambah dari 2015 hingga Mei 2016 di Satpas Daan Mogot, Polres Depok dan Polresta Bekasi" sambungnya.

Adrianus menambahkan temuan maladministrasi yang menjadi kategori zona seperti penyimpangan prosedur, permintaan imbalan uang dan praktik percaloan serta prilaku petugas yang kurang baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Adrianus menyebut hingga kini pelayanan Satpas masih di zona kuning 56,99 persen dan zona merah di 7,53 persen.

"Jadi kalau ketersediaan loket mungkin semuanya lengkap tapi makin ke bawah ketersediaan dan pelayanan bagi pengguna kebutuhan khusus sepertinya belum ada. Masih di beberapa tempat yang bentuk pelayana nnya baik dan masuk zona hijau kepatuhan berkisar 35,48 persen. Jadi memang perlu ada upaya-upaya peningkatan, supaya tidak ada rapor merahnya," jelas Adrianus.

Adrianus mencontohkan salah satu Polres yang cukup banyak mendapat temuan penyimpangan adalah Polres Mataram, seperti penyimpangan prosedur dan bertindak tidak layak atau tidak patut.

"Hampir dari berbagai temuan maladministrasi mungkin Mataram yang paling banyak. Tapi tidak semuanya, seperti di Samarinda contohnya semua pelayanan berjalan dengan baik," pungkas Adrianus

Adrianus menyebut praktik pungli (pungutan liar) dan percaloan menjadi permasalahan sendiri yang dilaporkan. Bahkan tak sedikit aparat petugas yang justru menawarkan jasa.

"Penyimpangan prosedur seperti tidak mengikuti ujian tertulis atau ujian praktik tapi bisa mendapat SIM. Kemudian permintaan uang atau imbalan di luar prosedur, Petugas yang bertindak tidak layak atau tidak patut seperti petugas yang tidak seharus nya melakukan pelayanan justru menawarkan jasa layanan," papar Adrianus.

Selain itu salah satu yang paling mengagetkan tarif mengurus SIM yang berkisar Rp 400 ribu sampai Rp 1,2 juta. "Kami terima laporan terkait Satpas SIM. Kami dengar ada praktik pungli dan percaloan. Untuk itu, kami lanjutkan dengan investigasi seperti ini. Di Polres Jayapura misalnya, petugas meminta uang di luar biaya seharusnya Rp 120 ribu untuk mengurus SIM A baru menjadi Rp 140 ribu," kata anggota Ombudsman Adrianus Meliala.

"Ada lagi dari hasil wawancara tim mysteri shopping untuk pembuatan layanan SIM B1 seharusnya Rp 350 ribu, bisa mencapai Rp 1,2 juta jadi ada biaya yang tidak seharusnya dikeluarkan oleh pengguna layanan," sambung Adrianus.

Temuan serupa juga terjadi di enam Satpas Polres di luar Polda Metro Jaya yang diinvestigasi Ombudsman. Enam Polres tersebut antara lain Polres Mataram, Polresta Manado, Polres Ambon, Polresta Kupang, Polresta Palangkaraya dan Polres ta Padang.

"Masing-masing Satpas SIM di Polresta tersebut banyak pungutan liar oleh oknum petugas dengan tarif beragam mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 300.000," imbuhnya.

Adrianus menyarankan dengan maraknya pungutan liar dan praktik percaloan kepada Korps Lalu Lintas untuk melakukan evaluasi. Agar pelayanan Satpas menjadi lebih transparan.

"Perlu dilakukan evaluasi dan menyusun alur pelayanan dengan standar pelayanan publik sesuai amanat UU nomor 25 tahun 2009 tentang pelayana publik. Serta kalau bisa membentuk dan memastikan tim khusus untuk mengawasi proses pelayanan SIM sesuai standartnya," pungkas Adrianus.

Sementara itu, Kepala Korps Lalu Lintas Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto yang menerima laporan investigasi dari Ombudsman menyebut sedang dilakukannya pembenahan dalam proses pelayanan SIM.

"Sedang kita lakukan pembenahan, salah satunya dengan menghilangkan calo seperti sistem first in dan first out. Sehingga nantinya kantor Satpas tidak bisa dimasuki sejumlah orang umum, jadi hanya orang-orang yang mengurus SIM saja yang bisa masuk," kata Agung.

Agung juga menambahkan, pihaknya juga tengah memperbaiki IT yang berkaitan dengan pengurusan SIM khususnya SIM online yang akan memudahkan masyarakat untuk mengurus SIM. Namun ia meminta kepada masyarakat untuk berperan aktif bila mengatahui atau mengalami praktik-praktik percaloan maupun pungli dalam proses pembuatan SIM.

"Nantinya ini akan mempermudah masyarakat sehingga tidak ada lagi percaloan. Tapi bila memang masih ada praktik itu rekam, catat, laporkan dan serahkan bukti itu akan kami proses," jelas Agung.

Agung menegaskan, bila terbukti ada oknum kepolisian yang memberikan jasa pelayanan SIM dan meminta uang untuk mempermudah prosesnya akan segera ditindak.

"Laporkan secara resmi, misalnya brigadir Agung ada buktinya terekam, catat dan laporkan itu ke kami. Sanksinya, kalau pidana kita pidanakan, tapi kalau memang administrasi dari Polri mungkin bisa di mutasi," pungkas Agung.



(adf/ddn)

Mengintip Proses Perakitan Mercedes-Benz di Bogor

Mengintip Proses Perakitan Mercedes-Benz di Bogor Jakarta - Tampilan keren dan mewah SUV terbaru Mercedes-Benz GLC yang diproduksi adalah hasil karya rakitan tangan anak-anak bangsa. Yuk kita intip proses perakitannya.

Keterangan Foto :
Mobil keluaran pabrikan lokal model Sport Utility Vehicle (SUV), Mercedes-Benz GLC ini dirakit di Wanaherang, Kabupaten Bogor.

Mercedes-Benz GLC Diproduksi di Bogor

Mercedes-Benz GLC Diproduksi di Bogor Jakarta - Mercedes-Benz Indonesia mulai memproduksi secara lokal mobil Sport Utility Vehicle (SUV) di seri GLC di pabrik Mercy yang berlokasi di Wanaherang, Jawa Barat.

Keterangan Foto :

Mercedes-Benz GLC merupakan produk keenam yang dirakit secara lokal oleh Mercy di Indonesia.


Toyota Buat Kursi Roda Robot

Toyota Buat Kursi Roda Robot Jacksonville - Toyota tak hanya berinovasi untuk mengembangkan mobil dengan teknologi canggih saja. Produsen mobil asal Jepang itu juga memiliki misi sosial untuk mengembangkan alat yang dapat membantu mobilitas para penyandang disabilitas.

Salah satunya dengan mengembangkan kursi roda berteknologi canggih iBOT. Toyota menggandeng inventor Segway, Dean Kamen dari perusahaan DEKA untuk mengembangkan kursi roda generasi terbaru tersebut.

iBOT digadang-gadang sebagai kursi roda revolusioner yang memiliki dua pasang roda. Kursi tersebut dapat di rotasi mengikuti gerak pengguna dan membantu saat berjalan dan menuruni tangga.

Para penyandang disabilitas juga dimudahkan dengan tingkat ketingg ian tempat duduk untuk memberi rasa nyaman saat beraktivitas.

"Perusahaan kami sangat fokus pada solusi mobilitas untuk semua orang. Kami menyadari bahwa ini penting untuk membantu para orang tua dan orang berkebutuhan khusus untuk hidup lebih baik dan melanjutkan talenta dan pengalaman mereka di dunia," kata Wakil Presiden Toyota Amerika Utara Osamu Nagata.

Kursi roda iBOT generasi sebelumnya telah diberhentikan produksinya karena masalah dana. Kursi roda tersebut hanya terjual kurang dari 100 unit per tahun.