Thursday, June 9, 2016

Ini Alasan Toyota-Daihatsu Baru Buat LCGC 7 Penumpang Sekarang

Ini Alasan Toyota-Daihatsu Baru Buat LCGC 7 Penumpang SekarangJakarta - Baik Toyota dan Daihatsu masih belum mau angkat bicara soal saudara Agya-Ayla yang akan masuk kelas MPV. Kemunculan mobil ini di internet menyisakan banyak pertanyaan. Seperti kenapa baru sekarang Toyota dan Daihatsu memproduksi LCGC dengan 7 penumpang? Kenapa mengawali mobil LCGC dengan mobil hatchback?

Sumber detikOto di kedua perusahaan itu yang mengetahui ihwal pembuatan mobil LCGC ini mau membocorkan alasannya.

"Kenapa tidak dari awal? Ini sebenarnya hanya soal marketing, karena peraturan LCGC kan awalnya kita tidak tahu seperti apa. Kita cari produk yang pasti masuk," kata sumber detikOto yang enggan disebutkan namanya itu.

Karena, lanjut dia, sebuah mobil agar bisa lolos menjadi kendaraan LCGC terbilang berat. Mobil itu harus bisa mengonsumsi BBM 20 km per liter, itu jelas tidak mudah.

"Kalau nanti ini (LCGC 7 penumpang Toyota-Daihatsu-Red) ikut LCGC. Kita harus mengikuti semua peraturan yang telah ditetapkan, baik dari harga dasar hingga putaran roda," tambahnya.


(lth/ddn)

Cuitan Bos Tesla Bikin Saham Samsung SDI Anjlok

Cuitan Bos Tesla Bikin Saham Samsung SDI AnjlokCalifornia - CEO Tesla Motors, Elon Musk membuat cuitan klarifikasi tentang penggunaan baterai pada mobil listrik yang diprouksi Tesla. Musk menegaskan, Tesla telah bekerja sama dengan Panasonic untuk memasok baterai, bukan dengan Samsung.

Hal itu, seperti diberitakan Wall Street Journal, membuat saham Samsung SDI anjlok. Media itu menulis, saham Samsung SDI turun 8 persen sehingga membuat nilai pasar Samsung SDI hilang US$ 580 juta Amerika atau sekitar Rp 7,722 triliun.

Rayakan Usia 39 Tahun Kijang, Toyota : Semoga Sienta Bisa Jadi Backbone Seperti Kijang

Rayakan Usia 39 Tahun Kijang, Toyota : Semoga Sienta Bisa Jadi Backbone Seperti KijangJakarta -
Toyota Indonesia merayakan hari jadi Toyota Kijang ke-39 pada Kamis (9/6/2016). Di usianya yang semakin menua itu, Toyota berharap tonggak kesuksesan Kijang dapat ditorehkan kepada 'adik-adiknya'. Salah satunya yakni All New Sienta.

Di hari ulang tahun Kijang ke-39 tahun, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Warih Andang Tjahjono berharap kesuksesan Kijang dapat ditularkan kepada 'adik-adik' dari varian Toyota lainnya.

Ia menekankan agar kesuksesan Kijang dapat terulang pada MPV anyar Toyota, All New Sienta.

"Hari ini ulang tahun Kijang ke-39 tahun di Indonesia. Mobil terse but pernah diproduksi di Karawang. Semoga Sienta bisa menjadi backbone seperti Kijang. Lebih dari 39 tahun ke depan. Next generation masyarakat bisa mengenal Kijang dan Sienta," ucap Warih.

Nama Kijang sendiri merupakan singkatan dari Kerjasama Indonesia-Jepang. Toyota pertama kali memproduksi Kijang dalam bentuk pikap pada 9 Juni 1977.

Kijang pun terus berevolusi sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat Indonesia. Hingga kini, mobil keluarga tersebut telah melakukan regenerasi sebanyak enam kali.

Nama di tiap generasi Toyota Kijang pun unik sesuai dengan bentuk mobil di zamannya. Seperti sebutan Kijang Buaya di generasi pertama (1977-1980), Kijang Doyok di generasi kedua(1981-1985), Kijang Super di generasi ketiga (1986-1996), Kijang Kapsul di generasi keempat (1997-2004), Kijang Innova (2005-2015) dan generasi keenam lewat All New Kijang Innova (2015).

(nkn/nkn)

Toyota Indonesia Bakal Produksi Sienta Hybrid?

Toyota Indonesia Bakal Produksi Sienta Hybrid?Jakarta - Di Jepang, Sienta memiliki tipe hybrid. Menjadi negara kedua yang memproduksi MPV itu setelah Jepang, akankah Toyota Indonesia memproduksi Sienta versi hybrid?

Dijelaskan Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono peluang bagi TMMIN untuk memproduksi Sienta versi hybrid terbuka.

"Kalau (masyarakat Indonesia) mau beli (Sienta hybrid), ya kita produksi di sini," ucap Warih di Jakarta.

Baca juga: Menjajal Mobil Sienta Hybrid

Saat ini, TMMIN masih memproduksi Sie nta dengan varian gasoline atau bensin. Rencananya, MPV berkapasitas 7 penumpang itu akan sampai ke tangan konsumen pada Juli mendatang.

Toyota Sienta versi hybrid yang dipasarkan di Jepang dibekali dengan mesin hybrid system THS II with reduction gear 1.5 liter. Dalam uji coba yang dilakukan oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang, mobil tersebut meraih efisiensi bahan bakar terbaik di kelasnya dengan 27,2 km per liter.



(nkn/ddn)

Toyota Mulai Produksi All New Sienta

Toyota Mulai Produksi All New SientaJakarta - Akan dikirim kepada konsumen pada Juli mendatang, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) saat ini terus menggenjot produksi All New Sienta agar tepat waktu.

Dalam sehari, dikatakan Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tjahjono, MPV tersebut diproduksi sekitar 100 unit di pabrik yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Untuk sementara, produksi Sienta akan fokus pada pemenuhan pasar domestik.

Mobil yang hadir dengan kisaran harga Rp 230 juta hingga Rp 295 juta itu diperkirakan akan sampai ke tangan konsumen pada Juli mendatang.

"Kita kan lagi start dan sudah dimulai untuk produksi Sienta. Sehari masih 100 produksi. Kita domestik dulu baru ekspor. Sebel um lebaran ada (yang dikirim), setelah lebaran juga ada," ujar Warih, Jumat (10/6/2016).

Sementara itu, Vice President PT Toyota-Astra Motor Henry Tanoto mengatakan saat ini pemesanan All New Sienta telah mencapai 2.000-an unit di seluruh Indonesia.

"Sienta hampir 2.000-an SPK seluruh Indonesia. Yang paling banyak dipesan (tipe) Q sama V. Dominasi Jabodetabek 40 persen," kata Henry.

Toyota All New Sienta mengawali debut di Indonesia dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016. Mobil 7 penumpang itu hadir dengan empat kelas yakni E, G, V, dan Q dengan mesin teknologi NR berkapasitas 1.500 cc.
(nkn/rgr)

Toyota Masih Bungkam Kehadiran 'Adik Avanza-Xenia'

Toyota Masih Bungkam Kehadiran Jakarta - Foto yang memperlihatkan kehadiran LCGC baru 7 penumpang dari Toyota dan Daihatsu kian membuat penasaran. Toyota Indonesia belum mau berkomentar lebih lanjut terkait adik dari Avanza-Xenia yang kabarnya bakal disebut Calya tersebut.

"Enggak ada komentar buat Calya. No comment. Intinya Toyota berusaha memproduksi kendaraan baru. Kalau dirasa cocok, kita keluarkan. Kalau sekarang saya ga punya komentar," jawab Wakil Presiden Toyota-Astra Motor Henry Tanoto di Jakarta, Kamis (9/6/2016) malam.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono mengatakan belum mengetahui tentang kelahiran segmen baru di LCGC tersebut .

"Enggak tahu saya. Belum lihat. Di TMMIN enggak produksi," ungkap Warih.

Sebelumnya diberitakan, permohonan aplikasi atas produk barunya di segmen LCGC itu telah terdaftar di dalam Tanda Pendaftaran Tipe Otomotif (TPT) Kementerian Perindustrian.

"Ya sudah. Jadi begini, yang ditanyakan kan mobilnya, jadi kalau tipe atau model kendaraan yang mau diproduksi kan harus didaftarkan, ya dia sudah terdaftar di TPT," kata Direktur industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Yan Sibarang Tandiele kepada detikOto.

Ia juga menjelaskan bahwa setiap kendaraan yang akan diproduksi harus terdaftar di dalam TPT. Jika sudah terdaftar, secara otomatis pihak yang mengajukan berhak untuk memproduksi kendaraannya.

LCGC Toyota dan Daihatsu tersebut memiliki 3 baris kursi. Dilihat dari sisi tampilan, mobil kemungkinan adalah versi produksi dari Daihatsu UFC-3 yang diperlihatkan Daihatsu pada Indonesia Internatio nal Motor Show pada bulan September 2014 lalu.
(nkn/ddn)

Kia Luncurkan Penantang Honda HR-V Tahun Depan

Kia Luncurkan Penantang Honda HR-V Tahun DepanSeoul - SUV crossover kini sedang digandrungi konsumen otomotif dunia. Untuk itu, Kia juga ingin bermain di segmen SUV crossover yang masuk dalam segmen B.

Seperti diberitakan Motoring, Kamis (9/6/2016), COO Kia Australia, Damien Meredith mengatakan rencana penjualan crossover segmen B mulai 2017. Menurutnya, crossover Kia yang siap menantang Honda HR-V itu memiliki desain yang mirip dengan konsep Provo yang diperkenalkan di Geneva Motor Show 2013.

Saat ini, nama crossover Kia itu masih dirahasiakan. Namun, crossover itu akan diproduksi di Korea Selatan.

Detail teknis crossover ini juga belum diungkapkan. Tapi kemungkinan akan menggunakan unit mesin yang sama dengan Kia Rio generasi terbaru.

Meredith mengakui, crossover terbaru ini kemungkinan akan 'memakan' porsi penjualan Kia Rio. Faktanya, penjualan Mazda CX-3 pun bisa menggoyang penjualan Mazda2 di beberapa negara.

"Kami harus menyadari tentang efek yang akan terjadi pada Rio. Ini perlu untuk masuk ke pasar dan melakukan apa yang perlu dilakukan pada segmen CX-3 dan HR-V," katanya.
(rgr/ddn)

BMW Suplai Mobil Listrik untuk LAPD, Kalahkan Tesla

BMW Suplai Mobil Listrik untuk LAPD, Kalahkan TeslaLos Angeles - BMW memenangkan kontrak dengan kepolisian Los Angeles (LAPD) dalam penyediaan armada mobil listrik. BMW mengalahkan Tesla Motors.

BMW akan mengirim sekitar 100 unit mobil listrik i3 pada LAPD. "LAPD memiliki armada mobil polisi paling banyak dibanding kepolisian lainnya," cuit LAPD Online News.



Skandal Konsumsi BBM Suzuki di Jepang Tak Berpengaruh untuk Indonesia

Skandal Konsumsi BBM Suzuki di Jepang Tak Berpengaruh untuk IndonesiaJakarta - Di Jepang, Suzuki mengakui bahwa pabrikan itu melanggar aturan Jepang terkait efisiensi bahan bakar minyak (BBM) mobil. Setidaknya, 26 model mobil Suzuki di Jepang diuji efisiensi bahan bakarnya dengan metode yang tidak sesuai peraturan negeri itu.

Ditegaskan oleh 4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales Davy J Tuilan, kasus tersebut sama sekali tidak memengaruhi Suzuki di Indonesia. Kepercayaan konsumen Suzuki di Indonesia pun tidak terpengaruh.

"Sama sekali enggak ada pengaruhnya buat kami. Kepercayaan konsumen enggak ada pengaruhnya," kata Davy saat dihubungi detikOto, Kamis (9/6/2016).

Suzuki Motor mengatakan telah mengg unakan data efisiensi bahan bakar dan metode pengujian emisi yang berbeda dengan peraturan di Jepang. Pengujian emisi dan data efisiensi bahan bakar yang salah melibatkan 26 model yang dijual di Jepang.

Suzuki mengatakan, mereka menggunakan pengujian yang tidak benar sejak 2010. Sebanyak 2,1 juta kendaraan terpengaruh. Dilaporkan, mobil yang menggunakan data yang salah adalah mobil kecil dengan mesin hingga 600 cc.
(rgr/ddn)

Soal Ekspor, Gaikindo: 'Orang di Dunia Makannya Donat, Kita Produksi Semprong'

Soal Ekspor, Gaikindo: Jakarta - Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) terus merayu pemerintah untuk memberikan insentif pajak mobil sedan. Mobil sedan ini jika diberikan insentif akan lebih banyak terjual dan membuka peluang untuk diproduksi di Indonesia. Dan akhirnya diekspor ke luar Indonesia.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi memberikan perumpamaan yang menarik soal ekspor kendaraan ini.

"Ekspor? Ekspor tergantung kan sudah saya bilang dan berkali-kali bicara. Kalau orang di dunia mau makannya namanya kue donat, kita produksi kue semprong. Ya enggak cocok," kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, tadi malam, Rabu (8/6/2016).

Sebagian besar masyarakat dunia menyukai mobil sedan sementara di Indonesia lebih suka mobil MPV. Jadi meskipun mobil MPV diproduksi di Indonesia, pasar ekspornya tidak sebanyak sedan.

"Dunia itu butuhnya sedan, kita bikin-nya MPV. Ya susah. Itu sebabnya kami ngomong ke pemerintah. Tolong kami diberikan fasilitas buat sedan. Supaya dengan itu (berbagai dukungan pemerintah), sedannya maju di Indonesia, sehingga para principal mau besarkan pabriknya dan membuat Indonesia jadi basis ekspor. Baru kita bisa jalan (bisa menjadi basis produksi-Red)," katanya.

Lalu bagaimana tanggapan pemerintah? "Ya tengah digarap, kami sudah arahkan semuanya," ujarnya.

Mengutip data Gaikindo per April 2016, porsi pasar sedan terhadap total pasar memang kecil. Kurang dari 2 persen. Sepanjang April lalu ada 4.855 unit sedan yang terjual. Itu sudah termasuk armada mobil taksi.
(lth/ddn)