Tuesday, September 6, 2016

Ini Alasan Mengapa Angka Kecelakaan Begitu Kecil di Jepang

Ini Alasan Mengapa Angka Kecelakaan Begitu Kecil di JepangJakarta - Berdasarkan data International Transport Forum 'Road Safety Annual Report 2014 dan ASEAN-Japan Transport Partnership, Indonesia dan Malaysia menjadi negara yang paling banyak mengalami kecelakaan. Sedangkan Jepang menjadi negara paling kecil yang mengalami kecelakaan setelah Inggris.

Rupanya hal ini tidak lepas dari peran pemerintah di dalamnya, meski kesadaran para pengendara akan keselamatan dalam berkendara menjadi nomor satu. Seperti paparan yang dijelaskan dalam Technology Media Trip Toyota di Jepang.

Pemerintah Jepang sudah menyatakan konsentrasi untuk meningkatkan keselamatan berkendara sejak 1960. Dengan membangun infrastruktur yang laik jalan, dila njutkan dengan melahirkan berbagai peraturan serta melakukan edukasi kepada keselamatan berkendara sejak kecil, dan di 1990 mewajibkan pengendara untuk melahirkan kendaraan yang aman.

"Ada beberapa pendukung yang menjadi poin utama dalam keselamatan berkendara, yakni pengguna jalan, infrastruktur dan kendaraannya," ujar perwakilan Toyota Motor Corporation, Akira Kanatani, di Jepang.

Tugas pemerintah untuk bisa melahirkan sebuah kebijakan yang bisa mendukung keselamatan berkendara, serta melahirkan sebuah edukasi atau pengetahuan akan pentingnya keselamatan berkendara. Dan pastinya menyediakan infrastruktur terbaik, dan terus memberikan improvement agar lebih baik.

Selanjutnya pihak industri atau melahirkan kendaraan safety campaings, melahirkan teknologi, serta menyediakan safety technology pada kendaraan.

"Akhirnya semenjak 1966-2015 angka kematian terus menurun, meski angka luka-luka kejadian. Namun hal ini menandakan fitur keselamatan b erfungsi dengan baik," katanya.
(lth/rgr)

Tidak Ada Aturan Tertulis Tentang Persaingan Sehat di AISI

Tidak Ada Aturan Tertulis Tentang Persaingan Sehat di AISIJakarta - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) dan PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan dua produsen yang terlibat atas dugaan kartel harga skuter matik (skutik). Kedua perusahaan itu merupakan anggota dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).

Atas hal tersebut, Ketua Majelis Sidang bertanya kepada Ketua Umum AISI, Gunadi Sindhuwinata, apakah ada peraturan tertulis mengenai persaingan sehat antar sesama anggota AISI.

"Secara implementasi tertulis tidak ada," jawab Gunadi.

Namun Gunadi menyangkal, walaupun tidak ada peraturan secara tertulis, Gunadi yakin para anggota AISI tunduk pada undang-undang mengenai persaingan sehat.

"Na mun secara moral kami yakin semua angota tunduk pada undang-undang (persaingan sehat) tersebut," ujar Gunadi.

Pimpinan sidang juga menyampaikan bahwa di negara lain, dalam hal ini Jepang sebagai negara asal dari produsen YIMM dan AHM yang dijadikan contoh, menerapkan peraturan tertulis mengenai persaingan sehat di luar undang-undang.

Lalu Gunadi menjawab, pihaknya telah mengimbau kepada setiap anggota AISI untuk mengikuti peraturan yang ada di negara asal produsen.

"Kami sudah sampaikan ini ke anggota. Pada umumnya, apa yang berlaku di prinsipal (Jepang), supaya terjadi di lokal (Indonesia)," tambah Gunadi.
(rgr/ddn)

Ford Tunda Produksi Compact Caruntuk Negara Berkembang

Ford Tunda Produksi Compact Caruntuk Negara BerkembangJakarta - Ford kembali mengambil langkah strategis di negara berkembang. Setelah hengkang dari Indonesia, Ford menunda memproduksi berbagai line up mobil kompak atau compact car.

Mobil keluarga itu tadinya didesain khusus untuk negara seperti India dan China. Keputusan Ford menunda disebutkan Reuters sebagai dampak dari kekecewaan terhadap angka penjualan model-model mainstream di negara-negara tersebut.

Keputusan Ford yang dikomunikasikan kepada para pemasoknya di bulan Juli, mengikuti langkah serupa oleh GM yang menunda peluncuran kendaraan kompak dengan nilai investasi mencapai US$ 5 miliar.

India dan China tadinya disiapkan Ford sebagai jaringan produksi ken daraan utama untuk kendaraan-kendaraan B500 yang akan diproduksi tahun 2018. Kendaraan yang masuk B500 antara lain sedan mewah, hatchback dan mobil SUV.

Menurut sumber di internal perusahaan, biaya untuk meng-upgrade pabrik agar bisa memproduksi kendaraan model baru juga akan sangat mahal. Karena itu Ford memutuskan menundanya.

Sementara itu juru bicara Ford masih enggan berkomentar soal kabar ini. "Kami secara berkesinambungan selalu mengevaluasi berbagai kesempatan untuk memenuhi keinginan konsumen dan kami tidak bisa berkomentar atas spekulasi yang berkembang mengenai produk di masa depan," ujarnya.
(ddn/rgr)

Pentingnya Penggunaan Sabuk Pengaman

Pentingnya Penggunaan Sabuk PengamanJakarta - Dalam kesempatan Technology Media Trip di Jepang yang digelar Toyota, Toyota mengatakan Asia masih menjadi wilayah yang paling banyak mengalami kecelakaan.

Untuk itu Toyota kembali mengkampanyekan untuk 'Menjadi Pemimpin Keselamatan', dengan menganjurkan pengemudi dan penumpang untuk mendorong kepempimpinan proaktif dalam keselamatan lalu lintas dengan memulai aksi sederhana yaitu menggunakan sabuk pengaman.

"Keselamatan lalu lintas adalah prioritas utama Toyota. Kami percaya dalam memberikan kontribusi untuk mewujudkan masyarakat bebas korban kecelakaan lalu lintas," kata President Toyota Motor Asia Pacific Pte. Ltd., Hiroyuki Fukui.

"Melalui kampanye keselamatan kesad aran regional, kami meminta pengemudi dan penumpang untuk menggunakan sabuk pengaman untuk menjaga mereka dan keluarga mereka aman," tambahnya.

Dirinya menjelaskan, tahun 2016, fokus utama Toyota adalah melawan pola pikir yang berlaku di masyarakat umum tentang penggunaan sabuk pengaman. Menurut survey yang dilakukan pada tahun 2014, ketika menggunakan sabuk pengaman seharusnya dilakukan secara otomatis sebelum perjalanan, masih banyak orang yang tidak menggunakan sabuk pengaman.

"Lima alasan teratas tidak menggunakan sabuk pengaman adalah adanya kantung udara di kendaraan, kepercayaan diri dengan kemampuan mengemudi, perjalanan yang pendek, hilangnya kenyamanan, dan membuat pakaian kusut. Dengan kampanye edukasi ini, Toyota berharap untuk memperkuat persepsi bahwa sabuk pengaman melengkapi kantung udara dan meningkatkan efektivitas," ujarnya.

"Selanjutnya, sabuk pengaman mengurangi risiko cedera yang fatal sebesar 50 persen untuk penumpang yang du duk di depan dan 75 persen untuk penumpang yang duduk di belakang," tambahnya.

Dirinya menjelaskan kampanye keselamatan regional dimulai di tahun 2014 di tengah-tengah tingginya angka kematian dari kecelakaan lalu lintas, penegakan hukum yang rendah dan rendahnya kesadaran umum tentang keselamatan yang menjadi isu besar di daerah Asia Tenggara yang sedang menjalani motorisasi yang cepat.

Di tahun pertama, Toyota fokus ke tindakan penggunaan sabuk pengaman yang lebih besar. Di tahun 2015, kampanye dilanjutkan untuk mengingatkan penggunaan sabuk pengaman dan ditujukan untuk memberdayakan publik dengan pengetahuan untuk menjadi pemimpin keselamatan.

Toyota berharap panggilan untuk beraksi ini akan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya hal ini di tahun lainnya, jika budidaya jangka panjang dan penguatan terus menerus dibutuhkan untuk perubahan perilaku.

Tahun ini, masyarakat umum diharapkan untuk menjadi pemimpin yang beraksi, dengan asums i kepemimpinan proaktif tentang keselamatan lalu lintas dan menyebarkan kata tentang pentingnya sabuk pengaman di komunitas.

Selain aktivitas kampanye interaktif online tahun lalu seperti Toyota Seat Selfie App dan permainan "Go Go Buckle Up", sebuah video kampanye baru diperkenalkan tahun ini.

Video tersebut menonjolkan sebuah cerita emosional anak yang mendesak orang tuanya untuk menggunakan sabuk pengaman demi keselamatan. Toyota berharap pesan "Belt On For Every Journey" akan meningkatkan kesadaran bahwa tidak ada alasan untuk mengabaikan keselamatan seseorang.

Aktivitas-aktivitas tersebut akan diperluas ke semua negara ASEAN, termasuk India, Pakistan dan empat negara Asia Barat Daya seperti Bhutan, Bangladesh, Sri Lanka dan Nepal.
(lth/rgr)

Civic Type R Diperkenalkan Akhir Bulan Ini?

Civic Type R Diperkenalkan Akhir Bulan Ini?Paris - Generasi ke-10 Honda Civic hatchback telah muncul beberapa waktu lalu. Namun, Civic Type R masih dalam tahap pengembangan dan lebih gahar daripada yang sebelumnya.

Diberitakan Autoguide, Selasa (6/9/2016), prototipe Civic Type R tertangkap kamera sedang melangsungkan tes di Spanyol dengan indikasi cuaca panas untuk meyakinkan semua elemen bekerja dengan baik pada saat temperatur tinggi. Bagian depan terlihat seperti mobil konsep Civic Hathcback.

Masih belum jelas apakah mobil ini akan menggunakan mesin empat silinder 2.0 L turbocharged. Namun rumor yang beredar Civic Type R bisa mencapai 340 hp.

Yang jelas Civic Type R ini bertransmisi manual dengan 6 percepatan d an juga menggunakan front-wheel drive. Bagian belakang juga belum diketahui apakah akan bermodel standar atau dibalut orientasi pada trek.

Honda Civic Hatchback sendiri akan muncul di Paris Motor Show mendatang dan mungkin Honda akan memberi kejutan dengan menghadirkan konsep Civic Type R di Paris Motor Show juga.
(rgr/ddn)

Terlibat Kembangkan Transmisi, Mantan Bos Bentley Gugat VW Minta Royalti

Terlibat Kembangkan Transmisi, Mantan Bos Bentley Gugat VW Minta RoyaltiJakarta - Mantan bos Bentley dan Bugatti, Wolfgang Schreiber menggugat Volkswagen senilai ratusan juta euro terkait royalti transmisi DSG dual-clutch.

Antara tahun 1996-2003, Schreiber menuju departemen pengembangan transmisi dan memainkan peran penting dalam memasarkan girboks DSG. Ia juga telah mematenkan beberapa teknologi yang ditemukannya.

Seperti dilaporkan Der Spiegal, Schreiber harusnya mendapat sejumlah royalti dari Volkswagen Grup yang nilainya mencapai ratusan juta.

VW diberitakan telah menawarkan Schreiber 20 juta euro atau senilai Rp 293 juta sebagai kompensasinya telah membantu mengembangkan DSG namun tawaran tersebut di tolak.

Sejak diluncurkan 2003 lalu, DSG gearbox Volkswagen telah digunakan lebih dari 4 juta mobil dan berbagai produsen otomotif yang dimiliki beberapa konglomerat.
(rgr/ddn)

McLaren Mau Bikin Pelek Ringan yang Terispirasi dari Akar Pohon

McLaren Mau Bikin Pelek Ringan yang Terispirasi dari Akar PohonJakarta - McLaren akan segera memulai produksi pelek ringan yang terinspirasi dari akar pohon. Hal ini dikatakan oleh Direktur Desain Perusahaan, Frank Stephenson.

Dilansir Carscoops, Selasa (6/8/2016), Stephenson mengatakan kepada Motoring, pelek di masa depan nanti, bisa memiliki jari-jari yang bentuknya tidak beratur, seperti sebuah akar pohon, yang menjalar ke segala arah dan di sudut yang berbeda.

Hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan jari-jari yang tipis dan ringan, dengan bentuk melengkung atau bentuk bendy, menghilangkan energi di jalan lebih efisien, dibanding jari-jari berbentuk lurus.

Stephenson juga menga takan dengan jari-jari yang melengkung, ketika terjadi benturan tidak langsung mengenai ke poros roda.

"Jadi Anda bisa membuat jari-jari lebih ringan, dan tipis. Lalu, yang Anda perlu lakukan adalah membuat kontra keseimbangan roda, jelas. Tetapi Anda bisa melakukan itu di balik jari-jari," ujarnya.

"Jadi apa yang Anda miliki adalah sebuah roda, dengan semua perbedaan ukuran lubang yang terlihat di roda," tambah Stephenson.

Desainer berpikir ke depannya dengan mengatakan, di masa depan roda akan sangat berbeda dibanding dengan yang saat ini mereka lakukan.
(rgr/ddn)