Jakarta - Mobil listrik rupanya tengah ngetren di dunia modifikasi nasional. Kali ini mobil listrik datang dari Ciputat, Tangerang Selatan.
Adalah Nanang Yulius sang kreator mobil listrik tersebut. Nanang yang berprofesi sebagai pengusaha ini sengaja membangun mobil listrik karena terinspirasi dari beberapa mobil listrik yang selama ini ramai diberitakan.
Untuk mencapai niatnya mobil bekas Volkswagen Kodok lansiran 1973 dijadikan 'korbannya'. Bodi mobil tersebut dilucuti dan diubah menjadi mobil Porsche Carrera.
Tak ada kesulitan berarti ketika mengubah bagian eksterior dan interior. Soalnya bagian-bagian tersebut didatangkan langsung dari Jerman dan menghabiskan dana sekitar Rp 45 juta.
"Bagian bodi dan inteiornya kita datangkan langsung dari Jerman dengan menghabiskan dana sekitar Rp 45 juta yang menghabiskan waktu pengerjaan sekitar 7 bulan lamanya," kata Nanang Yulius kepada detikOto, Kamis (15/8/2013).
Nah, Nanang agak berbeda dengan Danet Suryatama dan Dasep Ahmadi yang membangun mobil listrik demi memajukan industri otomotif nasional, Nanang membangun mobil listrik murni untuk keperluan pribadi saja.
Beres pengerjaan eksterior dan interior selesai, Nanang lanjut ke dapur pacu. Agak ribet sedikit di bagian itu. Sebab mobil listrik tersebut menggunakan gear box.
"Saya belajar dari pengalaman pak Dahlan yang harus mengalami kecelakaan ketika mobil listriknya tidak dilengkapi gear box. Karena itu saya sedikit kesulitan ketika menggabungkan motor listrik dan gear box asli bawaan Porsche.
Nanang menjelaskan, mesin bensin Kodok dibuang dan diganti dengan motor listrik 37,5 kW (setara dengan 4.000 cc) yang didatangkan dari AS. Motor listrik tersebut dikawinkan dengan baterai lithium ion yang didatangkan dari China. Baterai itu diakui bisa dicas pakai listrik rumahan.
"Bisa ngecas di rumah. fast charge 1 jam, dan slow charge sekitar 7-8 jam," ucapnya.
Menurut Nanang, urusan motor listrik yang agak jelimet menghabiskan waktu sekitar 6 bulan jadi total pengerjaan mobil ini sekitar 13 bulan lamanya dan menghabiskan dana sebesar Rp 250 juta.
Sampai saat ini, kondisi mobil tersebut sudah 95 persen dan dalam waktu 1 minggu mobil tersebut sudah siap untuk dijalankan di jalan raya dengan kecepatan maksimal 250 km/jam. "Dalam waktu 1 minggu sudah bisa jalan," yakin Nanang.
(ikh/ddn)
Adalah Nanang Yulius sang kreator mobil listrik tersebut. Nanang yang berprofesi sebagai pengusaha ini sengaja membangun mobil listrik karena terinspirasi dari beberapa mobil listrik yang selama ini ramai diberitakan.
Untuk mencapai niatnya mobil bekas Volkswagen Kodok lansiran 1973 dijadikan 'korbannya'. Bodi mobil tersebut dilucuti dan diubah menjadi mobil Porsche Carrera.
Tak ada kesulitan berarti ketika mengubah bagian eksterior dan interior. Soalnya bagian-bagian tersebut didatangkan langsung dari Jerman dan menghabiskan dana sekitar Rp 45 juta.
"Bagian bodi dan inteiornya kita datangkan langsung dari Jerman dengan menghabiskan dana sekitar Rp 45 juta yang menghabiskan waktu pengerjaan sekitar 7 bulan lamanya," kata Nanang Yulius kepada detikOto, Kamis (15/8/2013).
Nah, Nanang agak berbeda dengan Danet Suryatama dan Dasep Ahmadi yang membangun mobil listrik demi memajukan industri otomotif nasional, Nanang membangun mobil listrik murni untuk keperluan pribadi saja.
Beres pengerjaan eksterior dan interior selesai, Nanang lanjut ke dapur pacu. Agak ribet sedikit di bagian itu. Sebab mobil listrik tersebut menggunakan gear box.
"Saya belajar dari pengalaman pak Dahlan yang harus mengalami kecelakaan ketika mobil listriknya tidak dilengkapi gear box. Karena itu saya sedikit kesulitan ketika menggabungkan motor listrik dan gear box asli bawaan Porsche.
Nanang menjelaskan, mesin bensin Kodok dibuang dan diganti dengan motor listrik 37,5 kW (setara dengan 4.000 cc) yang didatangkan dari AS. Motor listrik tersebut dikawinkan dengan baterai lithium ion yang didatangkan dari China. Baterai itu diakui bisa dicas pakai listrik rumahan.
"Bisa ngecas di rumah. fast charge 1 jam, dan slow charge sekitar 7-8 jam," ucapnya.
Menurut Nanang, urusan motor listrik yang agak jelimet menghabiskan waktu sekitar 6 bulan jadi total pengerjaan mobil ini sekitar 13 bulan lamanya dan menghabiskan dana sebesar Rp 250 juta.
Sampai saat ini, kondisi mobil tersebut sudah 95 persen dan dalam waktu 1 minggu mobil tersebut sudah siap untuk dijalankan di jalan raya dengan kecepatan maksimal 250 km/jam. "Dalam waktu 1 minggu sudah bisa jalan," yakin Nanang.
(ikh/ddn)