Spedometer Digital Suzuki Shogun Eror? Ini Jawaban Suzuki

Jakarta - Produsen asal Jepang Suzuki roda dua langsung merespons kabar kabar kerusakan pada speedometer digital Shogun 125FD XSD. Suzuki mengatakan speedometer digital bawaan Shogun model lama ini bukan produk cacat. Lalu apa yang menjadi penyebab utamanya ya?

"Oh Suzuki Shogun 125FD? Jadi itu (speedometer) pertama kalinya kita buat digital, saat itu regulasi di Jepang memiliki batas pemakaiannya hanya 99.999 km," kata Suzuki 2W Service Manager, Hariadi, saat dihubungi detikOto, Senin (19/5/2014).

"Pada saat regulasi itu (diberlakukan) kita tidak pikirkan, bagaimana dampak saat melampaui batas tersebut seperti apa. Setelah beberapa tahun kita menemukan konsumen yang telah melampaui batas tersebut," tambahnya.

Dia menuturkan, jika motor sudah mencapai 99.999 km, speedometer motor akan kembali ke angka 0 atau bahkan tidak jalan.

Salah seorang pengendara Shogun, Yakob Patibang menuturkan, angka speedometer motornya, setelah beberapa ribu km, speedometer berhenti di angka 1.2 km.

Tanpa ingin mengecewakan konsumen setia Suzuki, pabrikan asal Jepang di Indonesia ini pun akan memberikan penggantian speedometer secara gratis.

"Sehingga jika ada konsumen yang mengalami demikian, maka kami akan memberikan speedometer baru kepada konsumen. Speedometer yang sama yaitu speedometer digital Shogun 125FD XSD," katanya.

"Tapi ini hanya berlaku pada Shogun saja, karena hanya Shogun yang menggunakan speedometer digital. Dan sejak 2008, kami telah menggantinya tidak lagi menggunakan speedometer tersebut," ujarnya.

Read More

3 Perubahan Penting di Mitsubishi Outlander Sport

Jakarta - Mitsubishi Outlander Sport hadir dengan tampilan baru. Dengan wajah barunya ini, Outlander Sport diklaim makin memiliki aura yang sporty dan stylish sekaligus memberikan peningkatan kualitas kendaraan menjadi semakin maksimal.

Nah, mau tahu apa saja perubahan yang terjadi di Mitsubishi Outlander Sport model terbaru ini?

Read More

Speedometer Suzuki Shogun 125FD Digital Error?

Lombok - Buat Otolovers yang memiliki motor Suzuki Shogun 125FD tahun 2004, sepertinya harus memperhatikan speedometernya, siapa tahu eror atau bermasalah.

"Saya adalah pengguna dari motor Suzuki Shogun 125FD XSD. Sekitar 03 Mei 2014 berdasarkan informasi yang saya baca, bahwa speedometer Suzuki Shogun yang electronic sistem kadang-kadang bermasalah," kata Yakob Patibang dalam pesan elektronik kepada detikOto, Senin (19/5/2014).

Setelah membaca informasi itu, Yakob mendatangi diler Suzuki Motor di Mataram (Suzuki Lombok) dan mencoba menanyakan soal speedometer.

"Setelah sampai di sana saya diminta kepala mekanik dan bagian klaim untuk foto copy STNK dan menggesek nomor engine, kemudian saya disarankan untuk meninggalkan nomor HP," tambahnya.

Seminggu kemudian Yakob pun mendapat panggilan telepon dari diler Suzuki di Mataram, untuk mendapatkan penggantian secara gratis.

"Awalnya saya tidak percaya karena motor yang saya gunakan sudah hampir 10 tahun tetapi ternyata tetap diganti karena komponen ini sepertinya memang bermasalah dari awal. Salut buat pelayanan Suzuki di Lombok, khususnya buat Chief Mechanic dan Warranty Claim Suzuki," tambahnya.

Kira-kira apa ya penyebab hal ini?

Read More

Indonesia Lumbung Penjualan Yamaha

Medan - Indonesia merupakan pasar yang seksi bagi Yamaha. Buktinya, Indonesia sukses menjadi penyumbang terbesar penjualan Yamaha di seluruh dunia.

Pada laporan tahunan Yamaha tahun 2013 total ada 6,01 juta motor yang terjual di 180 negara dengan nilai 928,2 miliar yen atau sekitar Rp 101,89 triliun. Penjualan Yamaha ini banyak disokong oleh penjualan negara berkembang seperti negara-negara ASEAN dan India.

Dan bila ditilik lebih dalam, maka Indonesia akan tampil di depan sebagai penyumbang penjualan terbesar Yamaha. Dari 7,74 juta motor yang terjual tahun lalu Yamaha menyumbang 2,49 juta unit di antaranya.

Nah, di tahun 2014 ini, Yamaha memperkirakan bakal ada 7,8 juta motor yang terjual di Indonesia dan Yamaha ingin menjual 2,6 juta unit dari angka itu.

"Di antara seluruh pasar Yamaha, Indonesia merupakan negara penyumbang terbesar dari seluruh penjualan global," kata GM Marketing Communication & Community Development Yamaha Indonesia Eko Prabowo.

Eko lalu menjelaskan kalau penjualan Yamaha di Indonesia banyak dibantu oleh meledaknya penjualan Mio, yang diikuti oleh melonjaknya penjualan V-Ixion. "Mio series menyumbang 43 persen dari seluruh penjualan Yamaha Indonesia. Sport 12 persen, sisanya cub (bebek)," jelas Eko.

Kepercayaan Yamaha Jepang pada Indonesia pun makin meningkat. Sebab, selain penjualan bagus, iklim investasi Indonesia juga stabil.

"Temperatur politik oke, upah buruh di sini juga masih terjangkau bagi industri," tambahnya di sela-sela touring Yamaha R15 dari Sabang-Medan, Senin (19/5/2014).

Read More

Di Indonesia, Vespa Sprint Dijual Kurang dari Rp 30 Juta?

Jakarta - Para penggemar sepeda motor ikonik asal Italia, Vespa di Indonesia sebentar lagi akan kembali kedatangan model teranyarnya. Ya, Vespa Sprint sudah dipastikan masuk ke pasar roda 2 nasional pada pertengahan tahun ini.

Rumor terbaru mengatakan, Vespa Sprint model teranyar ini sudah ada di gudang PT Piaggio Indonesia dan sudah menjalankan serangkaian pengujian emisi sebagai standarisasi untuk mendapatkan sertifikat laik jalan di Indonesia.

"Di gudang sudah banyak. Beberapa hari lalu sudah diuji emisi," cetus sumber detikOto di PT Piaggio Indonesia yang tidak bisa disebutkan namanya.

Sang sumber melanjutkan, untuk masalah harganya memang belum diputuskan, tapi kemungkinan besar akan di bawah Rp 30 jutaan. "Kalau yang Primavera Rp 30,8 juta kan, nah Sprint pasti dibawahnya lah," bisiknya.

Tak hanya itu, modelnya itu sendiri tidak kalah menariknya dengan model-model yang lainnya. Selain lampunya yang kotak juga bodi belakangnya mirip dengan Vespa Primavera.

"Yang paling menarik menurut aku itu peleknya, Vespa Primavera atau yang lainnya berpalang 5, nah Sprint palangnya lebih banyak dan terlihat sangat sporty," tuntasnya.

Sprint sendiri baru saja diluncurkan di Italia belum lama ini dan nama Sprint bagi para pecinta Vespa bukanlah nama asing. Pada tahun 1966 model Super Sprint 90 besutan Vespa mampu menarik minat banyak orang. Motor ini menggabungkan tubuh ringan yang kecil dengan mesin 125 cc.

Next »

Halaman 1 2 »

Read More

Telat Recall, GM Harus Membayar Mahal

Detroit - Di Amerika, persoalan recall (penarikan kembali) yang merupakan tanggung jawab pabrikan mobil mendapat perhatian besar. Pemerintah Amerika Serikat akhirnya menghukum pabrikan AS General Motors karena telat melakukan penarikan kembali.

Gara-gara masalah yang melanda di hampir 3 juta kendaraan itu, setidaknya 13 orang tewas sia-sia.

Seperti dilansir Reuters, Senin (19/5/2014) Menteri Transportasi AS, Anthony Foxx pekan lalu akhirnya memutuskan untuk menghukum GM. GM diharuskan membayar denda sebesar US$ 35 juta sekitar Rp 400 miliar. Denda ini termasuk rekor terbesar yang harus dibayarkan pabrikan.

Foxx menuturkan, GM melanggar hukum dan gagal memenuhi kewajiban mengenai menjaga keamanan publik. Foxx juga mengancam pabrikan lain yang telat melakukan recall dengan mengatakan pemerintah Amerika bisa saja meningkatkan denda menjadi US$ 300 juta.

GM mengaku tahu tentang masalah pada produksinya lebih dari satu dekade lalu, namun mereka tidak berbuat apa-apa.

Mobil-mobil itu harus ditarik karena masalah pada saklar pengapian mobil. Mesin mobil bisa mati jika ada gantungan kunci yang cukup berat di kuncinya. Akibatnya, sistem keamanan seperti kantung udara, rem ABS dan power steering tidak berfungsi.

Penarikan kendaraan termasuk Chevrolet Cobalt, Chevrolet HHR, Saturnus Ion, Saturn Sky dan Pontiac Solstice serta Pontiac G5 yang dibuat antara 2003-2011.

Namun, GM seperti dikutip dari CNN, membuktikan kalau mobil-mobil mereka yang ditarik tetap aman.

GM sudah melakukan lebih dari 80 tes untuk mendemonstrasikan kalau mobilnya masih aman. Mobil bisa aman asalkan kunci hanya kunci saja, tidak ada gantungan atau lainnya.

Read More

Taylor Swift Ingatkan Pengendara Pakai Sabuk Pengaman

Jakarta - Berdasarkan survei Toyota di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia di Jakarta, kesadaran pengendara dan penumpang mobil dalam menggunakan sabuk pengaman atau seat belt masih rendah.

Menurut survei Toyota Vehicle Safety Study in ASEAN (Thailand, Indonesia, Malaysia, Philippines and Vietnam) pada bulan Juni 2013 lalu total hanya 25 persen pengendara dan penumpang mobil yang mau menggunakan sabuk pengaman.

Padahal jika memakai sabuk pengaman, maka kinerja kantung udara 15 kali lebih baik jika sabuk pengaman terkunci.

Menyadari kesadaran pengendara yang masih rendah itu lah, Toyota menggandeng penyanyi Taylor Swift--yang akan menggelar konser RED Tour-nya di Jakarta, Manila, Bangkok, Kuala Lumpur dan Sungapura bulan Juni ini--untuk mengingatkan pentingnya memakai sabuk pengaman bagi para penggemarnya.

"Berkeliling dunia membuat saya berkesempatan bertemu dengan fans yang saya sayangi, satu hal yang akan membuat kita aman di jalan dan mengurangi cedera lalu lintas adalah dengan mengencangkan sabuk pengaman. Jadi tetap aman, dan kencangkan sabuk pengaman," ujar Swift dalam sebuah video untuk penggemarnya di ASEAN.

Toyota sendiri, dalam siaran persnya, menyebutkan untuk membuat jalanan lebih aman dibutuhkan upaya terpadu dari semua pengguna jalan, termasuk pengendara, pejalan kaki, dan lainnya.

"Saat Toyota berupaya untuk membuat mobil lebih aman, tetapi kami juga mendorong pengendara dan penumpang untuk memasang sabuk pengaman, cara yang paling sederhana untuk menyelamatkan nyawa dan mengurangi risiko cedera dari kecelakaan," tulis Toyota.