Saturday, January 12, 2013

Ferrari: Kami Tidak Akan Bikin Mobil Murah!

Ferrari: Kami Tidak Akan Bikin Mobil Murah! Jakarta - Bila saat ini para produsen mobil sport tengah berevolusi dengan rencana melahirkan mobil Sport Utility Vehicle (SUV) dan mobil-mobil berharga terjangkau, tidak begitu halnya dengan Ferrari. Produsen yang bermarkas di Maranello, Italia itu menegaskan mereka tidak akan membuat mobil murah.

Chairman Ferrari, Luca di Montezemolo menegaskan kalau komitmen Ferrari hanya untuk membuat mobil sport semata dan karenanya Ferrari tidak akan membuat mobil model lainnya.

"Anda harus selalu tahu apa yang ingin Anda masak, pasta atau ikan," kata di Montezemolo kepada media Jerman Auto Motor und Sport dan dilansir Carbuzz.

di Montezemolo menegaskan kalau pihaknya tidak akan terpancing pada gerakan para kompetitor. Seperti diketahui para saingan Ferrari seperti Aston Martin, Porsche dan Lamborghini telah 'selingkuh' dan bermain-main dengan ide membuat sedan, SUV dan model entry-level untuk model-model yang mereka miliki.

Dia menegaskan kalau hal itu tidak lain adalah wujud komitmen Ferrari pada pengembangan mobil sport. Meski begitu, pernyataan di Montezemolo ini sebenarnya bertentangan dengan langkah yang dibuat Ferrari sendiri dalam beberapa tahun belakangan.

Hal itu terlihat dari kelahiran California dan FF yang merupakan model baru Ferrari. California menggapai pasar baru dengan modelnya yang tidak murni mobil sport dan FF menjadi mobil pertama Ferrari yang menggunakan sistem penggerak four-wheel drive atau 4WD. Sistem ini merupakan yang pertama kali dimiliki Ferrari. Selain itu mobil ini juga memiliki 4 kursi.

Komunitas Honda Supra dan RSA Bicara Safety Riding

Komunitas Honda Supra dan RSA Bicara Safety Riding Jakarta - Meski berstatus sebagai 'anak motor', para pemotor yang tergabung dalam komunitas Honda Supra X ternyata peduli dengan keselamatan di jalan. Komunitas ini pun mengajak Road Safety Association (RSA) untuk mempelajari lebih jauh terkait berbagai unsur safety riding.

Peran publik untuk menekan fatalitas kecelakaan lalu lintas jalan memang tidak kecil. Sebab, mustahil target negara menurunkan hingga 50% dalam rentang 2011-2020 bisa tercapai tanpa kehadiran andil publik.

Komunitas pesepeda motor menjadi salah satu unsur penting menularkan kesadaran berkendara yang aman dan selamat. Lewat perilaku berkendara seperti itu, semoga bisa mematahkan fatalitas kecelakaan yang merenggut 80-an jiwa per hari.

"Kami Road Safety Association (RSA) mencoba sebisa mungkin menyebarluaskan road safety ke kalangan akar rumput," jelas Edo Rusyanto, ketua umum RSA, saat hadir sebagai pembicara di ajang 'Solidarity, Safety, and Save The Earth' HSX 125 C, di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (12/1/2013) siang.

HSX 125 C kependekan dari Honda Supra X 125 Community yang hingga kini telah memiliki 320 anggota. Ada sembilan chapter yang tersebar di Jakarta (mother chapter) dan chapter-chapter di Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serang-Banten, Pringsewu-Lampung, Bandar Lampung, dan Sidoarjo-Jawa Timur.

Selain itu, ada embrio chapter seperti Medan, Perawang-Riau, Padang, Muara Bungo-Jambi, Jambi, Tulang Bawang-Lampung, Bengkulu, Tegal, Mojokerto, Denpasar, dan Lombok.

"Hari ini, sebagian peserta sharing road safety, yakni 30-an bikers calon anggota yang akan dilantik," kata Amin Budi, ketua umum HSX 125 C, Sabtu.

Dari Helm Hingga Kebiasaan

Beragam materi keselamatan jalan (road safety) disuguhkan RSA kepada warga HSX 125 C. Mulai dari soal helm hingga menciptakan habit atau kebiasaan berkendara yang aman dan selamat.

"Membiasakan diri memeriksa motor sebelum berkendara merupakan langkah penting untuk keselamatan kita," ujar Nursal Ramadhan, kepala divisi Humas RSA, dalam paparannya.

Kita tahu, faktor kendaraan berkontribusi sekitar 14%, atau ketiga terbesar setah faktor manusia dan jalan. Memeriksa fungsi-fungsi kendaraan adalah langkah awal.

Saat berkendara, lanjut Nursal, penting untuk terlihat dan melihat. Setiap pemotor harus mudah dilihat dan melihat situasi jalan dengan cermat. "Karena itu, hindari berada di area blind spot yang tak terlihat pengendara mobil," ujarnya.

Alur perbincangan dua arah. Dialog pun bergulir. Ada pertanyaan seputar kualitas helm hingga soal perilaku berkendara. "Helm ada kadaluarsanya, yakni tiga tahun," jelas Yudhi, bendahara RSA yang ikut berbagi soal pentingnya helm mengurangi fatalitas kecelakaan.

Luka di kepala kerap ditemui pada pemotor yang terlibat kecelakaan lalu lintas jalan. Fatalitas pada bagian kepala bisa dikurangi dengan memakai hhelm yang benar dan kualitasnya mumpuni.

Selain materi paparan dan interaksi, RSA juga menyebarkan materi pre dan post test. Selain untuk menyegarkan ingatan peserta, juga sebagai indikator pemahaman soal road safety. Membandingkan antara sebelum dan sesudah paparan. "Hasilnya lumayan, pemahaman peserta naik 8%," kata Bayu Novralianto, litbang RSA.

Bayu mengajak agar tak semata memahami secara teoritis. Mempraktikan apa yang diketahui menjadi lebih penting.

Di luar masalah teknis, pada kesempatan sharing kali ini, RSA mengajak komunitas HSX 125 C untuk menciptakan habit atau kebiasaan berkendara selamat. Menyinkronkan antara keterampilan, perilaku, dan kepatuhan pada aturan yang ada.

Semua demi meminimalisasi risiko dan fatalitas kecelakaan di jalan. Kita semua tahu, kecelakaan berdampak banyak hal. "Saya harus mengganti uang waktu nabrak pejalan kaki," ujar Boy, salah seorang peserta dari HSX 125 C.

Pencipta Tucuxi Tinggalkan Karir di Amerika Demi Indonesia

Pencipta Tucuxi Tinggalkan Karir di Amerika Demi Indonesia Jakarta - Mobil sport listrik Tucuxi sejak beberapa waktu lalu terus menuai kontroversi akibat kecelakaan yang dialaminya. Kecelakaan itu menurut pencipta Tucuxi terjadi karena tim Menteri BUMN membongkar sendiri mobil tersebut tanpa sepengetahuan Danet. Padahal Danet sudah meninggalkan karirnya di Amerika demi membuat Tucuxi di Indonesia.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengalami kecelakaan saat mengetes mobil sport listrik Tucuxi yang masih prototype. Ketika sedang mengetes Tucuxi, Dahlan Iskan mengalami kecelakaan di Plaosan, Magetan beberapa waktu lalu.

Ketika itu, Dahlan mengatakan kalau rem mobil ini blong dan sistem transmisi yang tidak menggunakan gearbox pun dikatakan sebagai salah satu penyebabnya karena pengendara tidak bisa menggunakan gaya perlambatan dari engine brake ketika rem bermasalah.

Namu Danet membantahnya dengan menjelaskan kalau tidak benar bahwasanya pengereman Tucuxi hanya dapat dilakukan dengan menggunakan rem (tanpa menggunakan mesin) seperti dinyatakan oleh Dahlan. Sebab, Tucuxi menurut Danet sudah diperlengkapi dengan motor controller yang mampu melakukan pengereman mesin/motor atau menghasilkan regenerative braking (pengereman regenerative).

Menurut Danet, ada beberapa cara melakukan pengereman regenerative pada Tucuxi, yaitu mengangkat kaki dari pedal gas untuk memperlambat kendaraan dan/atau ganti driving selection.

Dengan pengereman regenerative, mesin/motor akan memperlambat kecepatan putarnya untuk berfungsi sebagai generator mengisi ulang baterai.

Lebih lanjut Danet menjelaskan kalau Tucuxi adalah mobil yang di desain tanpa menggunakan gear box (atau multi gear transmission system).

Tucuxi didesain menggunakan single speed reduction gear (satu gigi penurun kecepatan) sebagai transmisinya. Transmisi satu gigi ini dipergunakan karena motor listrik (AC atau DC) mempunyai range yang lebar untuk putaran motornya (wide range rpm). Tucuxi mempunyai efisiensi tinggi pada motornya serta mampu memperoleh torsi maksimum pada saat awal kendaraan melaju.

Penggunaan single speed reduction gear pada kendaraan listrik banyak dilakukan oleh berbagai kendaraan listrik dunia termasuk Tesla Roadster, Ariel Atom Wrightspeed X1, Ford Focus Electric, Mitsubishi I-MiEV, Nissan Leaf EV dan masih banyak lagi.

"Kami prihatin sekali menyaksikan nasib dan bentuk Tucuxi saat ini. Selama pembuatan Tucuxi, saya pernah tertidur didalamnya karena kecapekan, serta makan dan sholat didekatnya. Niatan saya adalah ingin membantu pengembangan mobil listrik di Indonesia dengan teknologi yang tidak ketinggalan dari negara maju lainnya," sesal Danet dalam pernyataan resminya.

"Memang tak semua parts dari Tucuxi adalah parts yang canggih, akan tetapi integrasi berbagai parts tersebut ke dalam suatu mobil Alhamdulillah menghasilkan mobil yang cukup handal dan mampu melindungi penumpang dan baterai ketika tabrakan serta menghasilkan mobil listrik yang mampu berlari kencang," katanya lagi.

Danet juga menjelaskan kalau tujuan pengembangan mobil mahal dan handal ini adalah untuk menunjukkan kepada publik bahwa kita (bangsa Indonesia) mampu melakukan rekayasa teknologi yang sulit dan kompleks sebelum nantinya membangun mobil listrik yang lebih terjangkau bagi masyarakat atau transportasi publik.

"Dana sebesar Rp. 2,89 milyar yang dikeluarkan selama pembuatan kendaraan ini kami pergunakan untuk pembelian peralatan, parts, pembayaran supplier (mayoritas pembayaran pada Kupu-Kupu Malam dengan memberikan 20% profit margin sesuai dengan permintaan mereka), biaya operasional dan biaya masuk pabean," aku Danet.

"Saya ikhlas selama mengerjakan proyek Tucuxi ini tanpa mengambil gaji/keuntungan dan harus melepaskan karir/gaji di AS," cerita Danet.

"Saya rela melakukannya karena inilah janji saya ketika pulang ke Indonesia (setelah kedua kalinya) untuk membawa teknologi yang saya ketahui bagi kepentingan masyarakat dan kemajuan Indonesia," ujar Danet.

Namun pengorbanan Danet itu dikatakannya seperti tidak diakui. Sebab, Tuxuci dibongkar tanpa sepengetahuannya hingga akhirnya menyebabkan kecelakaan.

"Inilah cerita sedih mobil listrik Tucuxi; penciptanya disingkirkan setelah mobil jadi, teknologinya dibongkar, mobilnya hancur luarnya," lugas Danet.

Danet pun berharap kalau dengan adanya kecelakaan ini tidak menghapus kenyataan adanya pembongkaran oleh pihak Kupu-kupu Malam dan pihak Dahlan.

Dia pun lalu menunjukkan beberapa foto bukti pembongkaran yang tidak hanya terjadi pada system rem Tucuxi.

Kupu Kupu Malam sendiri menurut Danet adalah pengrajin karoseri lokal yang diajak untuk bekerja sama dengan perjanjian tertulis. Kupu Kupu Malam ini menurut Danet dipimpin dan dipunyai oleh Rudi Purnomo, yang notebene pegawai Waskita Karya (WK), kontraktor nasional dibawah Kementerian BUMN, yang dalam hal ini banyak hari-hari kerjanya juga dipakai untuk mengurus dan mencari spare-parts kemana-mana, tidak hanya hari Sabtu-Minggu saja.

"Tidak ada core engineer (automotive engineer) atau bahkan seorang insinyur-pun didalam Kupu-kupu Malam. Kami sangat mengkhawatirkan kompetensi Kupu-kupu Malam ketika tim pak Dahlan Iskan (c.q. pak Amik yang keponakan pak Dahlan dan Ricky Elson sebagai lead engineernya) menyerahkan pembongkaran tersebut pada mereka dengan dalih penyempurnaan," kata Danet.

"Pada saat itu, saya dan tim masih standby di Jakarta menunggu untuk melakukan penyempurnaan/pemeliharaan yang ternyata dengan diam-diam mobil sudah dibawa ke Jogja dibawah pimpinan pak Amik. Kami dibodohi dan dibohongi ketika menunggu di Jakarta," sesalnya.

"Kami masih sangat menyesalkan pembongkaran kendaraan yang dilakukan oleh tim pak Dahlan Iskan (dikepalai oleh pak Amik/keponakan pak Dahlan) dan Kupu-Kupu Malam tanpa sepengetahuan kami. Pembongkaran ini juga mengakibatkan berubahnya banyak system kendaraan mulai dari rem, dua airbag (pengemudi dan penumpang), power steering, battery system dan battery monitoring system serta lainnya," ujar Danet.

Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam jumpa pers beberapa hari lalu menyebutkan, timnya tidak melakukan modifikasi apa pun pada Tucuxi dan tidak membongkar untuk mencuri teknologi Tucuxi.

"Apanya yang mau dicuri? Ini bukan modifikasi, ini reparasi, reparasi dari kekurangan-kekurangan yang juga sudah saya sampaikan kepada beliau," tutur Dahlan kepada para wartawan di Cafe Galery Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM ) Jl. Cikini Raya No. 72 Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2013).

Menurutnya, timnya hanya sekedar memperbaiki beberapa komponen yang dinilainya mengalami masalah saat dilakukan pengujian di Senayan beberapa waktu lalu.

"Pembongkaran itu hanya memastikan dan memperbaiki beberapa komponen saja. Terutama mereparasi rem agar lebih kuat. Jadi saya bukan mencurinya tapi mereparasi rem lebih tepatnya," katanya.


Pencipta Tucuxi Dapat Dukungan

Pencipta Tucuxi Dapat Dukungan Jakarta - Pencipta Tucuxi, Danet Suryatama yang mengaku kecewa karena mobil ciptaannya di bongkar tanpa mengikutsertakan dirinya mendapat banyak sambutan. Menteri BUMN Dahlan Iskan pun dianggap arogan.

Center for Indonesian Reform (CIR) merupakan salah satu pihak yang mengapresiasi sikap Danet Suryatama terkait kontroversi Tuxuci yang mengalami kecelakaan ketika di tes Dahlan Iskan beberapa waktu lalu.

Mobil yang masih berupa prototype itu mengalami kecelakaan saat berada di Plaosan, Magetan beberapa waktu lalu. Dahlan mengatakan kalau kecelakaan itu terjadi karena rem blong yang ditambah kenyataan kalau mobil itu tidak memiliki gearbox.

Sementara Danet menjelaskan kalau rem bermasalah akibat pembongkaran yang dilakukan tim Dahlan Iskan dan bengkel bernama Kupu-kupu Malam dikelola pegawai BUMN dan punya hubungan dengan keponakan Dahlan.

Sementara untuk gearbox, Danet mengatakan kalau hampir semua mobil listrik terkenal dan laris di dunia menggunaan jenis gearbox yang sama.

"Visi Danet sejajar dengan B.J. Habibie, dia rancang mobil listrik super canggih agar bangsa lain tak remehkan karya asli Indonesia," Sapto Waluyo, Direktur Eksekutif CIR dalam keterangan resminya.

"Dari situ nanti, proyek mobil listrik nasional yang murah untuk rakyat punya legitimasi profesional. Bahkan, yang dibutuhkan sebenarnya adalah transportasi publik murah dengan energi ramah lingkungan dan terbarukan," lanjut Sapto.

Sapto yang mengaku mengenal Danet sejak bekerja di Daimler-Chrysler sebagai teknisi/desainer otomotif yang berdedikasi. Dia mau balik ke Indonesia, antara lain tertarik dengan program mobil nasional.

CIR menurut Sapto mengkritik keras sikap arogan Dahlan Iskan yang mengabaikan pelanggaran hak cipta mobil listrik Tucuxi. Bahkan, Dahlan berfilosofi menyesatkan: pelanggaran (uji coba tanpa prosedur dan abaikan UU lalu lintas) bukan kejahatan.

"Kita prihatin dengan kecelakaan yang terjadi, tapi itu karena kesalahan tim Dahlan sendiri yang mengotak-atik mesin dan melakukan uji coba tanpa persiapan standar. Tucuxi itu kan baru prototipe, ada perjanjian dalam proses jual-belinya (yang diabaikan Dahlan), sehingga tidak bisa dibongkar dan dimodifikasi sepihak," jelas Sapto.

"Kita lebih mencemaskan perkembangan proyek mobil listrik yang disebut 'program nasional', karena ternyata orang sekelas Meneg BUMN tidak menghormati inovasi teknologi," imbuhnya.

Gaya Dahlan sendiri menurut Sapto pada mulanya dinilai sebagai terobosan, karena rakyat sudah bosan dengan birokrasi berbelit-belit dan koruptif. Tapi, makin hari menurutnya terlihat kebablasan.

"DI (Dahlan Iskan) mau keluar dari suatu sistem lama, tapi tak serius membangun sistem baru yang lebih solid dan menghargai profesionalitas," katanya.

"Proyek mobil listrik ini kan serius, Presiden yang akan meluncurkan dan promosi perdananya mungkin akan digunakan para tamu kehormatan dalam momen APEC di Bali, November 2013. Mengapa proses uji coba dilakukan serampangan? Dahlan ingin mensukseskan atau menggagalkan program itu di tengah jalan?," lugas Sapto.

Ini Dia Buka-bukaan Danet Soal Insiden Tucuxi dan Dahlan Iskan

Ini Dia Buka-bukaan Danet Soal Insiden Tucuxi dan Dahlan Iskan Jakarta - Setelah insiden tabrakan, pencipta Tucuxi Danet Suryatama, menjadi sosok yang pendiam. Danet saat itu tidak bersedia untuk memberikan konfirmasi soal kecelakaan.

Kini seminggu setelah insiden tabrakan Tucuxi yang dikendarai Dahlan, Danet membeberkan soal fitur-fitur mobilnya yang dianggap Dahlan kurang sempurna di turunan karena tidak memiliki girboks.

Berikut penjelasan lengkap Danet Suryatama yang diterima detikOto, Sabtu (12/1/2013) malam.

Kami dari Tim ElektrikCar ingin memberikan penerangan terhadap beberapa berita yang beredar di TV, surat kabar, maupun media online mengenai Tucuxi.



  • Tidak benar bahwasanya pengereman Tucuxi hanya dapat dilakukan dengan menggunakan rem (tanpa menggunakan mesin) seperti dinyatakan oleh Pak Dahlan. Mobil Tucuxi diperlengkapi dengan motor controller yang mampu melakukan pengereman mesin/motor atau menghasilkan regenerative braking (pengereman regenerative).
  • Ada beberapa cara melakukan pengereman regenerative pada Tucuxi, yaitu mengangkat kaki dari pedal gas untuk memperlambat kendaraan dan/atau ganti driving selection. Dengan pengereman regenerative, mesin/motor akan memperlambat kecepatan putarnya untuk berfungsi sebagai generator mengisi ulang baterai.
  • Tucuxi adalah mobil yang di desain tanpa menggunakan gear box (atau multi gear transmission system). Tucuxi didesain menggunakan single speed reduction gear (satu gigi penurun kecepatan) sebagai transmisinya. Transmisi satu gigi ini dipergunakan karena motor listrik (AC atau DC) mempunyai range yang lebar untuk putaran motornya (wide range rpm). Tucuxi mempunyai efisiensi tinggi pada motornya serta mampu memperoleh torsi maksimum pada saat awal kendaraan melaju. Penggunaan single speed reduction gear pada kendaraan listrik banyak dilakukan oleh berbagai kendaraan listrik dunia termasuk Tesla Roadster, Ariel Atom Wrightspeed X1, Ford Focus Electric, Mitsubishi I-MiEV, Nissan Leaf EV dan masih banyak lagi.
  • Setiap konsumen pembeli/pengguna mobil listrik seyogyanya menjalani training yang cukup untuk mengoperasikan kendaraan listrik diberbagai medan jalan. Meski Tucuxi sudah dilengkapi dengan high performance brake modules di depan dan belakang yang kompeten dari Wildwood Engineering Inc., USA, melakukan pengereman dengan hanya rem kaki, apalagi dengan menginjak rem secara keras dan terus-menerus, ketika menuruni pegunungan adalah tindakan fatal. Hasil yang sama - yaitu terbakarnya rem yang mengakibatkan kehilangan daya cengkeram (brake fading) - akan dialami oleh kendaraan lain bila pengereman secara keras dan terus-menerus dilakukan. Seharusnya, pengereman dengan mesin dilakukan dengan mengikutkan penggunaan rem kaki dan tangan secara proporsional.
  • Keinginan menggebu untuk menyingkirkan kami secara cepat (21 Desember 2012 malam) dan langsung digantikan oleh Ricky Elson (pihak pak Dahlan) dan Kupu-kupu Malam mengakibatkan tidak adanya kesempatan bagi kami memberikan training ke calon pengendara (dalam hal ini pak Dahlan) untuk lebih mengenali Tucuxi.
  • Mobil listrik Tucuxi adalah sebuah prototype kendaraan pertama yang harus menjalani uji coba dahulu secara masak sebelum dipergunakan kemana-mana dan di arena yang sulit. Tim kami sedang mengatur jadwal uji kendaraan sewaktu kami dilarang memelihara Tucuxi. Banyak rencana yang ingin kami wujudkan dengan Tucuxi; proper uji coba, sertifikasi, proper serah terima, training bagi pengendara, formal launching layaknya produksi mobil, dsb. Semua rencana itu punah dengan disingkirkannya kami.
  • Semoga dengan adanya kecelakaan ini tidak menghapus kenyataan adanya pembongkaran oleh pihak Kupu-kupu Malam dan pihak pak Dahlan. Untuk itu kami kirim lagi beberapa foto bukti pembongkaran yang tidak hanya terjadi pada system rem Tucuxi. Kupu Kupu Malam adalah pengrajin karoseri lokal yang kami ajak untuk bekerja sama (ada perjanjian tertulis). Kupu Kupu Malam dipimpin dan dipunyai oleh Rudi Purnomo, yang notebene pegawai Waskita Karya (WK), kontraktor nasional dibawah Kementerian BUMN, yang dalam hal ini banyak hari2 kerjanya juga dipakai untuk mengurus dan mencari spare-parts kemana-mana (tidak hanya hari Sabtu-Minggu saja). Tidak ada core engineer (automotive engineer) atau bahkan seorang insinyur-pun didalam Kupu-kupu Malam. Kami sangat mengkhawatirkan kompetensi Kupu-kupu Malam ketika tim pak Dahlan Iskan (c.q. pak Amik yang keponakan pak Dahlan dan Ricky Elson sebagai lead engineernya) menyerahkan pembongkaran tersebut pada mereka dengan dalih penyempurnaan. Pada saat itu, saya dan tim masih standby di Jakarta menunggu untuk melakukan penyempurnaan/pemeliharaan yang ternyata dengan diam-diam mobil sudah dibawa ke Jogja dibawah pimpinan pak Amik. Kami dibodohi dan dibohongi ketika menunggu di Jakarta.
  • Kami masih sangat menyesalkan pembongkaran kendaraan yang dilakukan oleh tim pak Dahlan Iskan (dikepalai oleh pak Amik/keponakan pak Dahlan) dan Kupu-Kupu Malam tanpa sepengetahuan kami. Pembongkaran ini juga mengakibatkan berubahnya banyak system kendaraan mulai dari rem, dua airbag (pengemudi dan penumpang), power steering, battery system dan battery monitoring system serta lainnya. Sama seperti press release kami yang lalu, foto-foto pembongkaran (dibawah) ini kami ambil pada hari Sabtu 29 Desember 2012 pada saat pengambilan peralatan kami di Kupu-kupu Malam.
  • Satu hal yang tidak mampu diubah oleh “tim bongkar” tersebut adalah structural system dari Tucuxi. Alhamdulillah, struktur kendaraan berfungsi seperti yang kami desain. Kendaraan Tucuxi mempunyai sistem struktur yang terdiri dari crush zone (zona ringsek) dan safe zone (zona aman). Crush zone berfungsi menyerap energi kinetik tabrakan dengan menjadi ringsek saat menyalurkan energi tabrakan kestruktur lain. Safe zone sebaliknya berfungsi secara rigid/kaku menahan segala gaya/tegangan dari tabrakan tersebut. Pada Tucuxi, bodi mobil yang terbuat dari serat karbon (Aramid Carbon Fiber) dan sebagian struktur baja berfungsi menjadi ringsek. Demikian pula, atap kendaraan yang terbuat dari kaca menjadi pecah berkeping-keping untuk melindungi penumpang dari terhimpit atap. Sebaliknya, struktur space frame Tucuxi yang terbuat dari high-strength stainless steel (baja stainless berkekuatan tinggi) mampu melindungi penumpang serta baterai dari himpitan kendaraan. Kami mendesain sistem struktur Tucuxi sesuai dengan persyaratan tabrakan AS (NHTSA) dan Eropa (Euro-NCAP). Bandingkan kecelakaan mobil istrik ini dengan yang dialami oleh mobil listrik Cina BYD e6 dan Chevrolet Volt AS yang terbakar baterainya ketika tabrakan.
  • Kami prihatin sekali menyaksikan nasib dan bentuk Tucuxi saat ini. Selama pembuatan Tucuxi, saya pernah tertidur didalamnya karena kecapekan, serta makan dan sholat didekatnya. Niatan saya adalah ingin membantu pengembangan mobil listrik di Indonesia dengan teknologi yang tidak ketinggalan dari negara maju lainnya. Memang tak semua parts dari Tucuxi adalah parts yang canggih, akan tetapi integrasi berbagai parts tersebut kedalam suatu mobil Alhamdulillah menghasilkan mobil yang cukup handal dan mampu melindungi penumpang dan baterai ketika tabrakan serta menghasilkan mobil listrik yang mampu berlari kencang.
  • Tujuan pengembangan mobil mahal dan handal ini adalah untuk menunjukkan kepada publik bahwa kita (bangsa Indonesia) mampu melakukan rekayasa teknologi yang sulit dan kompleks sebelum nantinya membangun mobil listrik yang lebih terjangkau bagi masyarakat atau transportasi publik.
  • Dana sebesar Rp. 2,89 milyar yang dikeluarkan selama pembuatan kendaraan ini kami pergunakan untuk pembelian peralatan, parts, pembayaran supplier (mayoritas pembayaran pada Kupu-Kupu Malam dengan memberikan 20% profit margin sesuai dengan permintaan mereka), biaya operasional dan biaya masuk pabean. 
  • Saya ikhlas selama mengerjakan proyek Tucuxi ini tanpa mengambil gaji/keuntungan dan harus melepaskan karir/gaji di AS. Saya rela melakukannya karena inilah janji saya ketika pulang ke Indonesia (setelah kedua kalinya) untuk membawa teknologi yang saya ketahui bagi kepentingan masyarakat dan kemajuan Indonesia. 
  • Inilah cerita sedih mobil listrik Tucuxi; penciptanya disingkirkan setelah mobil jadi, teknologinya dibongkar, mobilnya hancur luarnya. Karena luarnya hancur maka dalamnya makin bisa lebih mudah “dipelajari” dengan terperinci oleh “tim bongkar” diatas.
  • Tidak ada niatan dari kami untuk mencari sensasi di media seperti yang telah dituduhkan. Kami selalu bekerja dengan diam dan dibelakang layar. Kami berbicara ke media setelah e-mail pertanyaan dan permintaan penjelasan kami kepada Pak Dahlan tidak berbalas (sampai saat ini).
  • Demikian pernyataan ini dan yang dapat diingat adalah: Who killed Tucuxi? Siapa menggagalkan mimpi anak2 Habibie?
Hormat saya,
Dr. Danet Suryatama
Ir. Ninien Wahyu Lestari, MBA.

Gambar-Gambar Pembongkaran Tucuxi di bawah


Gambar 1. Tanggal pengambilan foto dan salah satu hari Tucuxi dibongkar.


Gambar 2. Steering Column, Electronic Power Steering dan Airbag Mulai dibongkar




Gambar 3. Pembongkaran Controller, Inverter dan Baterai Kecil



Gambar 4. BMS dan Elektronik Tegangan Rendah Dibongkar


Gambar 5. Pekerjaan Pembongkaran Saat Dilakukan


Gambar 6. Pekerjaan Pembongkaran Rem Saat Dilakukan





Mengapa Dahlan Bisa Selamat dan Mobil Tidak Terbakar?

Mengapa Dahlan Bisa Selamat dan Mobil Tidak Terbakar? Jakarta - Mobil listrik dalam uji tabrakan kerap rentan terbakar karena terdapat baterai bertegangan tinggi di dalamnya. Kenapa Tucuxi tidak terbakar saat mobil ditabrakkan Menteri BUMN Dahlan Iskan ke tebing? Ini penjelasan pencipta Tucuxi, Danet Suryatama.

Menurut Danet hal itu tidak lain karena sistem struktural yang dimiliki mobil ini. Meski mobil dibongkar oleh tim Dahlan Iskan, namun mereka tidak berhasil membongkar structural system dari Tucuxi.

Tim itu hanya berhasil membongkar sistem rem, airbag, power steering, battery system dan battery monitoring system serta lainnya.

Sehingga meski menabrak tebing dalam kecepatan tinggi (sekitar 80 km per jam), mobil tidak terbakar, seperti mobil listrik lainnya.

"Alhamdulillah, struktur kendaraan berfungsi seperti yang kami desain. Kendaraan Tucuxi mempunyai sistem struktur yang terdiri dari crush zone (zona ringsek) dan safe zone (zona aman)," ujar Danet dalam pernyataan yang diterima detikOto.

Crush zone berfungsi menyerap energi kinetik tabrakan dengan menjadi ringsek saat menyalurkan energi tabrakan ke struktur lain.

Safe zone sebaliknya berfungsi secara rigid/kaku menahan segala gaya/tegangan dari tabrakan tersebut.

Pada Tucuxi, bodi mobil yang terbuat dari serat karbon (Aramid Carbon Fiber) dan sebagian struktur baja berfungsi menjadi ringsek.

Demikian pula, atap kendaraan yang terbuat dari kaca menjadi pecah berkeping-keping untuk melindungi penumpang dari terhimpit atap.

Sebaliknya, struktur space frame Tucuxi yang terbuat dari baja stainless berkekuatan tinggi mampu melindungi penumpang serta baterai dari himpitan kendaraan.

"Kami mendesain sistem struktur Tucuxi sesuai dengan persyaratan tabrakan AS (NHTSA) dan Eropa (Euro-NCAP). Bandingkan kecelakaan mobil istrik ini dengan yang dialami oleh mobil listrik China BYD e6 dan Chevrolet Volt AS yang terbakar baterainya ketika tabrakan," ujarnya.

Pencipta Tucuxi Merasa Disingkirkan Dahlan Iskan

Pencipta Tucuxi Merasa Disingkirkan Dahlan Iskan Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam sebuah wawancara menyebutkan kalau antara dirinya dan pencipta Tucuxi, Danet Suryatama tidak terjadi pecah kongsi. Namun, Danet berkata lain.

"Saya tidak merasa pecah kongsi (dengan Danet)," ujar Dahlan dalam wawancara dengan Metro TV, Selasa (8/1/2013).

Danet menuturkan, dirinya sebenarnya memiliki banyak rencana dengan mobil listrik yang ditabrakkan Dahlan Iskan ke tebing itu.

"Banyak rencana yang ingin kami wujudkan dengan Tucuxi, proper uji coba, sertifikasi, proper serah terima, training bagi pengendara, formal launching
layaknya produksi mobil, dan sebagainya. Semua rencana itu punah dengan disingkirkannya kami," ujar Danet dalam pernyataan yang dikirimkan ke detikOto, Sabtu (12/1/2013) malam.

Danet tetap bersikukuh, mobilnya sudah aman, namun hal itu berubah ketika tim Dahlan Iskan membongkar mobilnya dengan alasan untuk memperbaiki kinerja rem.

"Semoga dengan adanya kecelakaan ini tidak menghapus kenyataan adanya pembongkaran oleh pihak Kupu-kupu Malam dan pihak Pak Dahlan," ujarnya.




Danet Sedih Melihat Tucuxi Hancur

Danet Sedih Melihat Tucuxi Hancur Jakarta - Pembuat mobil mana yang tidak sedih melihat hasil karyanya rusak karena mengalami tabrakan. Itu yang dirasakan pencipta Tucuxi, Danet Suryatama.

"Kami prihatin sekali menyaksikan nasib dan bentuk Tucuxi saat ini. Selama pembuatan Tucuxi, saya pernah tertidur di dalamnya karena kecapekan, serta makan dan salat di dekatnya," ujarnya dalam pernyataan yang dikirimkan ke detikOto, Sabtu (12/1/2013) malam.

Awalnya, seperti halnya Menteri BUMN Dahlan Iskan, Danet ingin Indonesia tidak ketinggalan dari negera lain dalam pengembangan mobil listrik.

"Memang tak semua parts dari Tucuxi adalah parts yang canggih, akan tetapi integrasi berbagai parts tersebut ke dalam suatu mobil alhamdulillah menghasilkan mobil yang cukup handal dan mampu melindungi penumpang dan baterai ketika tabrakan serta menghasilkan mobil listrik yang mampu berlari kencang," ujarnya.

Mobil dan handal ini dikembangkan untuk menunjukkan kepada publik, kalau bangsa Indonesia mampu melakukan rekayasa teknologi yang sulit dan kompleks sebelum nantinya membangun mobil listrik yang lebih terjangkau bagi masyarakat atau transportasi publik.

Mengerjakan mobil listrik secanggih Tucuxi membuat Danet rela melepaskan karir dan gajinya di AS.

"Saya rela melakukannya karena inilah janji saya ketika pulang ke Indonesia (setelah kedua kalinya) untuk membawa teknologi yang saya ketahui bagi kepentingan masyarakat dan kemajuan Indonesia. Inilah cerita sedih
mobil listrik Tucuxi; penciptanya disingkirkan setelah mobil jadi, teknologinya dibongkar, mobilnya hancur luarnya," ujarnya.

Karena luarnya hancur maka dalamnya makin bisa lebih mudah dipelajari dengan terperinci oleh tim Dahlan Iskan.

Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam jumpa pers beberapa hari lalu menyebutkan, timnya tidak melakukan modifikasi apa pun pada Tucuxi dan tidak membongkar untuk mencuri teknologi Tucuxi.

"Apanya yang mau dicuri? Ini bukan modifikasi, ini reparasi, reparasi dari kekurangan-kekurangan yang juga sudah saya sampaikan kepada beliau," tutur Dahlan kepada para wartawan di Cafe Galery Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM ) Jl. Cikini Raya No. 72 Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2013).

Menurutnya, timnya hanya sekedar memperbaiki beberapa komponen yang dinilainya mengalami masalah saat dilakukan pengujian di Senayan beberapa waktu lalu.

"Pembongkaran itu hanya memastikan dan memperbaiki beberapa komponen saja. Terutama mereparasi rem agar lebih kuat. Jadi saya bukan mencurinya tapi mereparasi rem lebih tepatnya," katanya.

Pembongkaran Tucuxi Bikin Rem dan Airbag Lumpuh

Pembongkaran Tucuxi Bikin Rem dan Airbag Lumpuh Jakarta - Danet Suryatama masih gregetan karena mobil Tucuxi-nya dibongkar oleh tim Menteri Dahlan Iskan. Pembongkaran ini juga mengakibatkan sistem keamanan di mobil seharga Rp 1,5 miliar itu lumpuh.

"Kami masih sangat menyesalkan pembongkaran kendaraan yang dilakukan oleh tim Pak Dahlan Iskan (dikepalai oleh Pak Amik/keponakan Pak Dahlan) dan Kupu-Kupu Malam tanpa sepengetahuan kami," ujar Danet dalam pernyataan yang diterima detikOto.

Pembongkaran yang dilakukan tim Dahlan Iskan ini mengakibatkan berubahnya banyak sistem keamanan kendaraan.

Sebut saja sistem dari rem, dua airbag (pengemudi dan penumpang), power steering, battery system dan battery monitoring system serta lainnya. Itu lah sebabnya saat Tucuxi menabrak tebing pekan lalu, tidak terlihat bekas airbag yang mengembang.

Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam jumpa pers beberapa hari lalu menyebutkan, timnya tidak melakukan modifikasi apa pun pada Tucuxi dan tidak membongkar untuk mencuri teknologi Tucuxi.

"Apanya yang mau dicuri? Ini bukan modifikasi, ini reparasi, reparasi dari kekurangan-kekurangan yang juga sudah saya sampaikan kepada beliau," tutur Dahlan kepada para wartawan di Cafe Galery Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM ) Jl. Cikini Raya No. 72 Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2013).
Danet pun menambahkan meski Tucuxi sudah dilengkapi dengan modul rem berkinerja tinggi di depan dan belakang yang kompeten dari Wildwood Engineering Inc., USA, melakukan pengereman dengan hanya rem kaki, apalagi dengan menginjak rem secara keras dan terus-menerus, ketika menuruni pegunungan adalah tindakan fatal. Hal ini diakui Dahlan Iskan yang menyebutkan, dirinya sampai pegal mengerem.

Danet kembali menegaskan terbakarnya rem yang mengakibatkan kehilangan daya cengkeram juga akan dialami oleh kendaraan lain bila pengereman secara keras dan terus-menerus dilakukan.

"Seharusnya, pengereman dengan mesin dilakukan dengan mengikutkan penggunaan rem kaki dan tangan secara proporsional," imbuhnya.

Danet Suryatama Buka-bukaan Soal Fitur Tucuxi

Danet Suryatama Buka-bukaan Soal Fitur Tucuxi Jakarta - Pencipta mobil listrik Tucuxi, Danet Suryatama akhirnya buka-bukaan soal fitur yang terdapat di mobilnya. Danet pun membantah beberapa keterangan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

"Tidak benar bahwasanya pengereman Tucuxi hanya dapat dilakukan dengan menggunakan rem (tanpa menggunakan mesin) seperti dinyatakan oleh Pak Dahlan," ujar Danet dalam siaran pers yang diterima detikOto, Sabtu (12/1/2013) malam.

Seperti halnya mobil listrik lainnya, Tucuxi diperlengkapi dengan motor controller yang mampu melakukan pengereman mesin/motor atau menghasilkan regenerative braking (pengereman regenerative).

Menurut Danet ada beberapa cara melakukan pengereman regenerative pada Tucuxi, yaitu mengangkat kaki dari pedal gas untuk memperlambat kendaraan dan/atau ganti driving selection.

"Dengan pengereman regenerative, mesin/motor akan memperlambat kecepatan putarnya untuk berfungsi sebagai generator mengisi ulang baterai," ujarnya.

Tucuxi adalah mobil yang didesain tanpa menggunakan girboks (atau multi gear transmission system).

Tucuxi didesain menggunakan single speed reduction gear (satu gigi penurun kecepatan) sebagai transmisinya. Transmisi satu gigi ini dipergunakan karena motor listrik (AC atau DC) mempunyai range yang lebar untuk putaran motornya (wide range rpm).

Tucuxi mempunyai efisiensi tinggi pada motornya serta mampu memperoleh torsi maksimum pada saat awal kendaraan melaju.

Penggunaan single speed reduction gear pada kendaraan listrik banyak dilakukan oleh berbagai kendaraan listrik dunia termasuk Tesla Roadster, Ariel Atom Wrightspeed X1, Ford Focus Electric, Mitsubishi I-MiEV, Nissan LEAF dan masih banyak lagi.

Honda Inggris Pecat 500 Pekerja

Honda Inggris Pecat 500 Pekerja London - Tekanan pada industri otomotif Eropa terus mendera. Honda baru-baru ini mengumumkan mereka akan memecat 800 orang pekerja di pabrik Swindon.

PHK harus dilakukan karena angka penjualan mobil Honda terus melemah karena krisis di Eropa. PHK kemungkinan akan dilakukan per kuartal kedua 2013.

Dilansir Reuters, pabrik Honda di Inggris memproduksi Civic, Jazz dan CR-V.

Hal ini tentunya menjadi ironi sendiri, soalnya tahun lalu Honda memperkirakan bakal mengalami lonjakan permintaan dan akan membuka 500 pekerjaan baru.

Namun faktanya, peningkatan penjualan tidak teralisasi, dengan angka penjualan di Spanyol dan Yunani yang paling parah.



Pertama Kalinya, Pabrik Hyundai Indonesia Dikunjungi Komunitas

Pertama Kalinya, Pabrik Hyundai Indonesia Dikunjungi Komunitas Jakarta - Kamis 10 Januari 2013, Korea Otomotif Indonesia (KOI) berkesempatan mengunjungi Pabrik Hyundai di Pondok Ungu Bekasi Jawa Barat. Kegiatan ini telah kita agendakan sejak lama dan akhirnya baru bisa terealisasi pada Perdana Gathering 2013.

Kami menggunakan rute Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) dengan 2 (dua) titik pertemuan yakni pertama rest area Tol Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk rekan-rekan KOI yang berasal dari Jakarta Barat, Timur, Utara, Bogor, Cibinong dan sebagian dari Jakarta Selatan, sedangkan untuk teman-teman KOI dari arah Tangerang, Tangerang Selatan, Bintaro, Lebak Bulus dan sebagian dari Jakarta Barat/Jakarta Selatan bertemu di titik pertemuan kedua yakni Carrefour Lebak Bulus.

Dengan koordinasi antara ke 2 PIC meet point tersebut kami dapat bertemu di tol JORR tanpa harus melakukan pemberhentian di area tol JORR. Pada saat kami tiba di Pondok Ungu sekitar jam 11.30 WIB sudah stand by beberapa rekan-rekan KOI yang menunggu di final destination.

Panitia dari pihak KOI dan Hyundai Indonesia Motor (HIM) - Hyundai Mobil Indonesia (HMI) cukup surprised dikarenakan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini bisa lebih dari 35 orang, ini cukup mengejutkan mengingat kunjungan ini dilakukan pada hari kerja biasa.

Ini merupakan kunjungan kali pertama bagi komunitas mobil semenjak Hyundai hadir di Indonesia, tentunya hal tersebut jadi kebanggaan tersendiri bagi KOI.

Peserta pengguna Mobkor (mobil korea) mulai dari Hyundai Atoz, Accent, Elantra, Avega, Grand Avega, Getz, i20, Matrix, Trajet, Tucson, New Tucson, New Santa Fe dan KIA Visto, Pride, All New Picanto, All New Rio, Carens, Carnival, Sportage I, Sportage II

Kunjungan KOI ke Pabrik Hyundai bertujuan untuk lebih mengenal, mengetahui serta mendalami salah satu APM kendaraan Mobkor yakni Hyundai yang menjadi salah satu brand awal Mobkor di Indonesia.
Diawali dengan penjelasan mengenai sejarah Hyundai, kemudian pabrik termasuk line up kendaraannya yang ada di Indonesia dan dilanjutkan dengan perjalanan menuju lokasi perakitan kendaraan.

Dimulai dari datangnya kendaraan/bagian-bagian kendaraan yang akan dilakukan perakitan, setelah itu diberikan anti karat, cat awal, cat akhir, suspensi, emisi kendaraan, pengetesan air sampai pada tahap akhir (final inspection), setelah perakitan perjalanan dilanjutkan ke main warehouse parts center dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai spare part Hyundai.

Dalam kunjungan ini memang kami tidak banyak melakukan dokumentasi di dalam pabrik perakitan/main warehouse parts center dikarenakan memang kita harus mematuhi aturan yang diberlakukan di sana.

Namun hal itu tidak mengurangi rasa antusias kami sehingga tour ini tetap menarik dan tentunya memperluas wawasan kami.

Kunjungan KOI ini diakhiri dengan memberikan kenang-kenangan kepada pihak HIM & HMI.

Dari beberapa komentar member KOI 'finally we use Korean car, know how to take care our car and also ee feel safe to have and drive it because we are the First and the only One Korean Cars Community in Indonesia'

Bagi teman-teman pemerhati/ pemilik/ pengguna Mobkor dimanapun berada yang ingin merasakan perbedaan bisa bergabung di keluarga besar KOI dengan menghubungi 02132272900/ Pin BB 2264A567/ Whatsapp +628987765438 atau email dan juga bisa mengunjungi website kami koikoreamobil@yahoo.co.id/ www.koreamobil.com.

Hyundai i10 Generasi Anyar Mulai Diuji di Jalan

Hyundai i10 Generasi Anyar Mulai Diuji di Jalan Berlin - Pada akhir 2012 Hyundai mulai membocorkan sketsa dari model i10 generasi kedua di dunia maya. Selang beberapa bulan pabrikan asal Korea Selatan ini kembali membocorkan i10.

Dilansir carscoop, Sabtu (12/1/2013) kali ini i10 generasi terbaru berhasil tertangkap kamera sedang melakukan pengujian di jalan. Ini membuktikan bahwa tidak lama lagi mobil ini akan diluncurkan kepada publik.

Dari gambar yang beredar, i10 generasi terbaru ini hampir seluruh tubuhnya ditutup agar tidak mudah diketahui banyak orang.

Hyundai i10 terbaru ini memang terlihat lebih besar dari generasi sebelumnya. Namun kesan imut juga masih ditonjolkan oleh pabrikan asal Korea Selatan.

Urusan dapur pacu, i10 generasi terbaru ini dibekali mesin diesel berkapasitas 1.1-liter 3 silinder yang mampu memuntahkan tenaga 65 bhp dan torsi 150 Nm. Penambahan transmisi juga dilakukan kini i10 terbaru hadir dengan pilihan transmisi otomatis.

Kabarnya, Hyundai i10 ini juga akan dipamerkan telebih dulu di ajang Geneva Motor Show 2013 pada Maret nanti. Rencananya Hyundai akan meluncurkan i10 generasi terbaru ini pada akhir 2013 mendatang.