
Toyota 86 merupakan proyek kerja sama antara Toyota dan Subaru dimana Toyota mengembangkan desain mobilnya sementara Subaru mengembangkan mesinnya. Hasilnya, lahirlah Toyota 86 dan Subaru BRZ.
Tampang kedua mobil ini sebenarnya enak dipandang. Terlebih mesin Boxer 4 silinder yang berkapasitas 2.000 cc sudah mampu memuntahkan tenaga sebesar 200 hp dan torsi maksimum hingga 205 Nm.
Dikombinasikan dengan transmisi manual, mobil ini pun mampu berakselerasi dari 0-100 km dalam waktu 7,6 detik saja.
Tapi hal-hal tadi ternyata belum mampu mendongkrak penjualan 86, terutama di Eropa yang menjadi salah satu sasaran utama. Wakil Presiden Toyota Eropa bidang R&D Gerald Killmann mengakui kalau penjualan mobil ini masih di bawah ekspektasi mereka.
Bahkan, bila keadaan terus seperti ini, akan sulit bagi Toyota untuk mengembangkan mobil tersebut, misalnya dengan menawarkan beberapa varian lain seperti versi convertible --yang sudah beberapa kali diperlihatkan dalam bentuk mobil konsep-- untuk diproduksi massal.
Sebab, mesin bertenaga 200 hp, kekuatan mobil ini masih dianggap 'cemen' oleh konsumen Eropa yang menginginkan mobil sport kecil yang lebih bertenaga dan kencang.
"Sebuah versi yang lebih cepat ada di atas daftar keinginan banyak orang, tapi untuk convertible, sulit untuk membenarkan bisnis ini untuk membuatnya berdasarkan penjualan saat ini," ujar Killman di Auto Express.
"Secara pribadi, saya pikir mesin yang digunakan sedikit kecil," tambahnya.
Galeri Foto: Toyota 86