
Tahun ini, kondisi politik diharapkan stabil sehingga penjualan ditargetkan bisa terjual sebanyak 1.000 unit.
âÂÂTahun ini target kami 1.000 unit. Kalau tahun lalu kan memang tahun politik, ada pemilihan umum legislative dan presiden. Banyak konsumen yang wait and see,â tutur Presiden Direktur MHD, Djonnie Rahmat, saat dihubungi detikOto di Jakarta.
Menurutnya, kondisi poltik bagi konsuken motor gede atau kelas atas menjadi hal yang cukup sensitif. Soalnya kondisi politik yang buruk bisa memicu kondisi perekonomian atau kegiatan bisnis memburuk.
âÂÂSehingga mereka wait and see, dan ternyata memang hasilnya baik tidak terjadi apa-apa. Dan saat ini kita berharap kondisinya (politik) juga bagus, sehingga ekonomi tumbuh,â kata Djonnie.
Faktor lain yang juga turut membuat calon pembeli bersikap menunggu adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar dan pajak penjualan barang mewah. Kondisi ini masih terus terjadi hingga saat ini.
Menyiasati hal itu, MHD kini menggenjot penjualan varian baru Harley Davidson Sreet 500 yang baru diluncurkan akhir 2014 lalu. Motor bermesin 494 cc berkonfigurasi V-Twin Revolution Engine itu dibanderol mulai Rp 219 juta off the road.
Sebelumnya, Director Sales and Marketing Mabua Harley-Davidson, Irvino Edwardly, menyebut hingga akhir awal Maret lalu pemesanan motor ini telah mencapai 200 unit. Dari jumlah pemesan yang ada, 30 persen diantaranya adalah orang yang baru pertama kali membeli moge Harley Davidson.
(arf/lth)