Wednesday, November 19, 2014

Moncernya Pasar LCGC Tak Membuat Mitsubishi Ciut Nyali

Moncernya Pasar LCGC Tak Membuat Mitsubishi Ciut NyaliJakarta - Penjualan mobil murah ramah lingkungan alias LCGC terus membumbung melebihi penjualan mobil penumpang lainnya. Namun PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (PT KTB) selaku agen pemegang merek mobil penumpang dan komersial Mitsubishi di Indonesia tak silau dengan fenomena itu.

Executive General Manager of Mitsubishi Motor Corporation Marketing Division, PT KTB, Kosei Tamaki, menyebut penjualan mobil penumpang Mitsubishi sepanjang Januari â€Â" Oktober lalu memang menurun dibanding periode sama tahun lalu.

"Ada beberapa faktor, seperti politik (pemilu), isu bahan bakar minyak, dan fenomena mobil murah LCGC. Tetapi kalau (penjualan) kami menurun, itu juga dikarenakan volume pasar yang juga menurun," paparnya di Gorontalo, belum lama ini.

Bagi Kosei, kehadiran LCGC bukan ancaman. Soalnya, segmen tersebut memiliki segmen tersendiri. Sementara, model lain, terutama yang dipasarkan pihaknya juga memiliki segmen tersendiri.

Mitsubishi tidak akan merevisi target penjualannya yang sebanyak 92 ribu unit. Meski terasa berat untuk mewujudkannya, tetapi penjualan tetap digenjot.


(arf/ddn)

Idealnya, Sebelum Beli Mobil, Konsumen Harus Pertimbangkan Faktor BBM

Idealnya, Sebelum Beli Mobil, Konsumen Harus Pertimbangkan Faktor BBMJakarta - Sebelum membeli mobil, konsumen tentunya telah memiliki pertimbangan masing-masing. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi pun tentunya sudah menjadi konsekuensi konsumen yang telah mempertimbangkan untuk membeli mobil.

"Kalau konsumen memiliki satu kendaraan, idealnya konsumen sudah mempertimbangkan faktor maintanance, servis. BBM adalah satu faktor," kata Public Relation Director PT General Motors Indonesia Manufacturing Maria Sidabutar di Tangerang.

Menurut Maria, kenaikan harga BBM subsidi ini seharusnya tidak berpengaruh. Sebab, keputusan pemilihan BBM sudah harus dilakukan konsumen itu sendiri.

"Kembalikan lagi ke konsumen. Pastinya mereka akan bisa memutuskan," kata Maria.

Tapi, di buku manual yang sudah dikeluarkan pihak General Motors (GM), sudah jelas tertulis mobil-mobil GM harus meminum BBM dengan oktan yang tinggi.

Sebab, untuk mengeluarkan produknya, GM harus mengikuti regulasi pemerintah yang mengharuskan mobil memiliki spesifikasi minimal Euro2.

"Itu kita arahkan mereka (konsumen) untuk membaca manual. Kalau teknis biasanya dalam proses pembelian, kita edukasi konsumen pemilihan bahan bakar gimana," lanjut Maria.





(rgr/ddn)

Hebat, Pabrik Astra Otoparts Sudah Pakai BBM Non Subsidi

Hebat, Pabrik Astra Otoparts Sudah Pakai BBM Non SubsidiBogor - Salah satu anak perusahaan Astra International Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, menyatakan kenaikan BBM tidak akan terlalu berdampak besar pada produsen komponen ini.

"Kenaikan BBM? Kalau pengalaman Astra Otopart, kenaikan BBM tidak akan terlalu berpengaruh. Karena pabrik kita semuanya telah menggunakan BBM non subsidi," ujar Head of PR and Corporrate Secretary PT Astra Otopart Tbk, Ni Luh Made Kusumawati di sela-sela workshop Astra Group di Bogor.

"Tapi yang mempengaruhi atau berdampak terhadap kami ialah kalau produksi pabrik (kendaraan) itu menurun. Itu yang akan mempengaruhi kami," tambahnya.

Daripada kenaikan harga BBM, Astra Otoparts lebih terkena dampak dari impor komponen kendaraan.

"Kinerja Astra Otopart lebih banyak impor komponen, memakan 70 persen biaya produksi. Dan kenaikan signifikan dari UMP (Upah Minimum Provinsi)," tutupnya.


(ddn/ddn)

Yamaha: BBM Naik, Tenang Ada Blue Core

Yamaha: BBM Naik, Tenang Ada Blue CoreJakarta - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi memberikan efek domino ke para produsen otomotif. Yamaha pun mengakui akan mengalami penurunan penjualan akibat makin mahalnya BBM subsidi. Tapi, hadirnya motor yang berteknologi Blue Core milik Yamaha akan menjadi penyelamat.

Menurut Asisten General Manager Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Mohammad Masykur, kenaikan BBM subsidi ini akan mempengaruhi penjualan Yamaha.

Memang, pada proses produksi Yamaha tidak menggunakan BBM subsidi. Tapi, pengiriman sepeda motor dari supplier ke Yamaha dan dari Yamaha ke diler akan terpengaruh.

"Pengaruhnya adalah pengirimman dari supplier ke Yamaha, dari Yamaha ke diler," ujar Masykur di Jakarta.

Masykur melanjutkan, penjualan Yamaha akan terpengaruh bahkan akan merosot 5 sampai 10 persen. Tapi menurutnya, penurunan penjualan itu tidak hanya karena kenaikan BBM. Faktor lain pun banyak yang menyebabkan penjualan Yamaha turun.

"Biasanya Desember kita turun. Januari kan musim hujan, banjir. Jadi, faktornya bukan hanya kenaikan BBM," kata Masykur.

Untuk menyiasati penurunan penjualan itu, Yamaha pun akan mengeluarkan produk baru. Akhir tahun ini Yamaha akan merilis sepeda motor yang mengusung teknologi Blue Core.

Foto Teaser Yamaha Blue Core

"Salah satu strategi, Yamaha mengeluarkan Blue Core akhir tahun. Blue Core bisa mengatasi kenaikan BBM," kata Masykur.

"Masih kami bungkus, kasih pita, untuk kado akhir tahun," lanjutnya.

(rgr/ddn)

Yamaha Frontlines Grand Prix, Lombanya Para Servis Advisor dan Sales Yamaha

Yamaha Frontlines Grand Prix, Lombanya Para Servis Advisor dan Sales YamahaJakarta - Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing menggelar Yamaha Frontlines Grand Prix (FLGP) 2014. Ajang ini diadakan untuk mencari diler yang melayani konsumen dengan baik.

"Tujuan untuk menjaga agar pelayanan kita tetap bagus. Penilaian CS mind, attitude, product knowledge, SOP, intinya yang berhubungan dengan konsumen," kata Advisor Customer and Community Satisfaction (CCS) Department PT YIMM Eddy Soeprapto di sela Grand Final Yamaha FLGP 2014 di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (19/11/2014) malam.

Peserta yang mengikuti ajang ini merupakan duta pelayanan Yamaha. Duta Pelayanan Yamaha adalah sosok ideal bagi lini depan Yamaha di bidang service, spare part, dan sales yang dilatih dalam memberikan pelayanan terbaik di dealer Yamaha.

Sebelum bertarung pada babak Grand Final di Jakarta, peserta telah melalui babak seleksi yang ketat untuk memperebutkan posisi sebagai perwakilan areanya. Mereka akan dinilai untuk mendapatkan gelar juara nasional Yamaha FLGP 2014 ini.

"Melalui kompetisi ini kami mengasah para frontlines Yamaha untuk semakin di depan khususnya di dalam melayani pelanggan, pengetahuan mengenai produk serta cara mengatasi masalah yang dikeluhkan pelanggan baik dari sisi pelayanan penjualan maupun layanan purna jual," ujar Eddy.

Menurut Eddy, dengan adanya kompetisi nasional ini, para frontlines Yamaha diharapkan akan terus termotivasi untuk selalu memberikan pelayanan yang memuaskan untuk konsumen. Dengan begitu, kepuasan pelanggan akan terwujud.

"Serta menjadikan pelayanan Yamaha yang semakin di depan,” lanjut Eddy.


(rgr/ddn)

Bus Ini Bahan Bakarnya Makanan Sisa dan, Tinja!

Bus Ini Bahan Bakarnya Makanan Sisa dan, Tinja!Bath - Saat Indonesia masih berkutat dengan soal kenaikan BBM, orang Inggris sudah move on dari ketergantungan BBM, mereka kini sudah memiliki armada bus yang bahan bakarnya dari tinja dan makanan sisa!

Bus berbahan bakar tinja dan sampah makanan ini disebut produsennya merupakan yang pertama di Inggris. Adalah perusahaan Geneco yang memproduksnya. Buat mereka ini bukan lah kendaraan pertama yang menggunakan bahan bakar tinja.

Sebelumnya mereka juga mengubah VW Beetle menjadi kendaraan yang menggunakan bahan bakar tinja.

Tinja dan sisa makanan itu diproses oleh mikroorganisme sehingga menghasilkan biogas atau biometana. Biometana ini lah yang dipakai untuk bahan bakar bus. Biogas itu disimpan di tangki khusus di bagian atas bus.

Bio-Bus bisa mengangkut sekitar 40 penumpang dalam sekali narik. Jika tangkinya terisi penuh dengan biogas, maka cukup untuk menjelajah sejauh 200 mil atau 321,7 km per liter.

"Kendaraan berbahan bakar gas memegang peranan penting dalam memperbaiki kualitas udara di kota-kota Inggris, bahan bakar Bio-Bus diambil dari masyarakat yang tinggal di daerah setempat, dan mungkin dari orang yang duduk di bus," ujar GM Geneco Mohammed Saddiq dalam sebuah pernyataannya.

Bagaimana cara mereka mengolah tinja dan sisa makanan menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan? Yuk simak video ini: