Sunday, July 31, 2016

Kalangan Otomotif Minta Menperin Baru Jaga Roadmap Industri

Kalangan Otomotif Minta Menperin Baru Jaga Roadmap IndustriJakarta - Presiden Joko Widodo pekan lalu melakukan sejumlah pergantian menteri pada kabinetnya. Salah satu menteri yang diganti adalah menteri perindustrian. Pelaku di industri otomotif pun menyambut baik pergantian kabinet. Pergantian di kabinet ini dipercaya dapat memperbaiki industri di Indonesia.

"Kami yakin, beliau melakukan reshuffle, ini pasti tujuannya kan baik, untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonominya, berusaha mensinergikan pekerjaan tim menteri ini. Kami memandang suatu hal positif sehingga tinggal menunggu hasil reshuffle, action apa yang akan dilakukan oleh para menterinya terutama menteri yang baru," ujar 4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sale s Davy Tulian.

Ia berharap dengan adanya pergantian menteri ini bisa menjaga kelanjutan roadmap industri otomotif di Indonesia.

"Harapannya menteri perindustrian yang baru (Airlangga Hartarto_ bisa menjaga continuitas dari roadmap industri otomotif Indonesia, kemudian segala halangan yang menghambat pertumbuhan otomotif Indonesia bisa betul-betul dilihat oleh beliau dan bisa diambil langkah untuk menurunkan atau bahkan menghilangkan halangan, sehingga industri otomotif Indonesia bisa terstimulasi dengan baik, apakah itu dari sisi perpajakan dan lain-lain," tutur Davy.

Ia juga berharap menteri yang baru bisa lebih berperan aktif untuk bisa mengkoordinasikan semua pihak seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, BKPM, juga Kementerian ESDM.

"Yang kedua, harapan kami adalah mungkin menteri perindustrian yang baru bisa lebih proaktif untuk bisa mengkoordinasikan semua pihak yang terkait terhadap pertumbuhan automotif Indonesia s eperti perdagangan, perhubungan, BKPM, ESDM. Jadi bisa berkoordinasikan, bisa duduk sama-sama membuat konsep dan di follow-up," jelas Davy.

Menteri perindustrian yang baru pun dinilai positif karena respons pasar yang cukup baik. "Kalau dilihat dari pasar, terus juga indeks rupiah, itu sih respons positif ya, saya membacanya positif," ungkap Group Head MMC Sales Group MMC Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Imam Choeru Cahya, di Bandung.

Pertanda positif tersebut juga diharapkan dapat memberikan efek berkelanjutan ke bisnis otomotif. "Ini harapannya ada efek domino ke bisnis-bisnis lain, terutama bisnis automotif. Kalau ditanya tren pasarnnya bagus, respons pasarnya bagus, efek dominonya pasti ke pasar juga,"

"Kepercayaan masyarakat terhadap kabinet baru ini cukup bagus, harapannya pasar juga akan bagus," kata Imam.


(ddn/ddn)

Pembongkar Kasus Emisi VW Kesulitan Dana

Pembongkar Kasus Emisi VW Kesulitan DanaVirginia - Para 'detektif' yang berperan dalam membongkar skandal emisi Volkswagen saat ini tengah berjuang mencari dana untuk kelangsungan hidup proyek mereka.

Seperti dilansir New York Times, para tim peneliti dari West Virginia University berhasil membongkar kecurangan Volkswagen dengan modal US$ 70.000 saja.

Hasil laporan mereka memaksa VW untuk membayar uang kompensasi sampai US$ 15 miliar kepada pemerintah Amerika Serikat. Namun faktanya, mereka kini justru kesulitan.

"Saya sampai sulit tidur untuk memikirkan bagaimana membayar orang-orang," ujar Direktur Pusat Peng embangan Mesin Alternatif dan Emisi Universitas West Virginia, Daniel Carder.

Studi Daniel dan tim itu mendapat perhatian dari lembaga nirlaba International Council on Clean Transportation (ICCT) pada akhir 2013. Mereka kemudian meminta dilakukan lagi penelitian lebih lengkap soal emisi mobil VW.

ICCT tertarik untuk menganalisis emisi dari mobil VW setelah pusat penelitian Uni Eropa menunjukkan perbedaaan antara hasil pengetesan di laboratorium dan hasil pengetesan di jalanan. VW pun akhirnya mengakui kalau mereka sudah melakukan kecurangan dan membayar besar uang kompensasi.

Namun sayang, teknologi yang dikembangkan yang membongkar kecurangan VW malah tidak menarik minat investor baik produsen mobil lainnya.


(ddn/ddn)

Produsen Mobil: Euro6 Bisa Saja, Tapi Siap-siap Harganya Mahal

Produsen Mobil: Euro6 Bisa Saja, Tapi Siap-siap Harganya MahalJakarta - Indonesia saat ini masih menerapkan standar emisi Euro2. Padahal untuk mampu bersaing di pasar ekspor, Indonesia harus terlebih dahulu menaikkan standar dari Euro4 menuju Euro6. Mungkinkah bila langsung upgrade ke Euro6 tanpa ke Euro4 terlebih dahulu?

"Bisa tapi harganya lebih mahal kan teknologinya lebih tinggi lagi, clean air butuh biaya," ujar Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Rizwan Alamsyah, di Jakarta.

Penerapan ini juga menurutnya harus perlahan agar tidak memberatkan konsumen karena harga produk akan menjadi lebih mahal.

"Terlalu cepat masalah karena yang bayar konsumen tapi terlalu rendah juga nggak bene r kita udah cukup ketinggalan Euro 4 saja belum-belum, makanya bertahap supaya nggak terlalu melonjak" kata Rizwan.

Namun ia tidak mengetahui persis berapa kenaikan yang akan terjadi apabila Euro4 maupun Euro6 jadi diterapkan. "Saya nggak tau persisnya pokoknya harganya naik," tutup Rizwan.


(ddn/ddn)

MV Agusta dan Zagato Kolaborasi Bikin Motor Baru

MV Agusta dan Zagato Kolaborasi Bikin Motor BaruVarese - Produsen sepeda motor asal Italia, MV Agusta dan desainer mobil Zagato tampaknya sedang mempersiapkan motor baru hasil kolaborasi keduanya. Kedua perusahaan itu telah menampilkan gambar teaser-nya.

Gambar teaser yang disebar MV Agusta dan Zagato ini tak menampilkan penjelasan spesifik. Hanya ada gambar siluet sepeda motor, tulisan tanggal 4 September dan nama MV Agusta-Zagato.

Laman Facebook MV Agusta menambahkan penjelasan foto, "Exploring new horizons... #comingsoon #mvagusta #zagato."