Tuesday, April 5, 2016

Taksi Otonom Siap Beroperasi di Singapura Tahun Ini

Taksi Otonom Siap Beroperasi di Singapura Tahun IniSingapura - Selangkah lebih maju dari Indonesia, Singapura kini memiliki taksi otonom. Taksi tersebut direncanakan bakal debut pada akhir tahun 2016.

Dilansir Fortune, Rabu (6/4/2016), taksi otonom buatan nuTonomy itu akan mengawali debut di kawasan bisnis Singapura, One North. Sebelum melayani publik, taksi tanpa kemudi sopir itu telah melakukan uji coba di Negeri Singa tersebut.

Pengembangan taksi otonom di Singapura merupakan hasil kerja sama dari nuTonomy dengan Massachussets Institute of Technology dan pemerintah Singapura. Dengan adanya taksi otonom, Co-founder nuTonomy, Emilio Frazzoli mengatakan trasnportasi publik sama nyamannya dibanding mobil pribadi.

"I ni membuat transportasi umum menjadi sama nyamannya dengan mobil pribadi, tetapi dengan aksesibilitas dan biaya transit publik," kata Emilio.

Gaung teknologi otonom memang menguat dalam kurun tahun terakhir. Sejumlah produsen kendaraan bersaing untuk mengembangkan mobil dengan teknologi tersebut. Tak hanya mobil, teknologi otonom juga dikembangkan pada jenis kendaraan lainnya seperti bus dan truk.


(nkn/ddn)

Kebijakan Impor Truk Bekas Penghancur Industri Otomotif

Kebijakan Impor Truk Bekas Penghancur Industri OtomotifJakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menganggap, banyak hal yang bisa menghancurkan industri otomotif di Indonesia. Salah satunya adalah kebijakan Kementerian Perdagangan yang mengizinkan impor truk bekas.

Kebijakan Kementerian Perdagangan yang mengizinkan impor truk bekas itu tertuang di Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 127 Tahun 2015 tentang Ketentuan Impor Barang Modal dalam Keadaan Tidak Baru.

Ketua I Gaikindo, Jongkie D Sugiarto mengatakan, sebagai contoh adalah Filipina. Industri otomotif di negeri itu, menurutnya hancur lantaran banyaknya mobil bekas yang diimpo r ke Filipina beberapa waktu lalu.

"Banyak hal yang bisa menghancurkan industri dalam negeri. Filipina, kenapa hancur industri otomotifnya? Ya karena diizinkan masuk mobil bekas. Dulu diizinkkan masukin mobil bekas. Sekarang dia sudah cerdas. Tapi ya sudah hancur. Mobil bekas semua. Iya, impor truk bekas itu salah satu penghambat industri Indonesia," kata Jongkie.

Ditemui di kesempatan terpisah, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan, Permendag Nomor 127 Tahun 2015 tentang Ketentuan Impor Barang Modal dalam Keadaan Tidak Baru merupakan salah satu kebijakan yang kontradiktif terhadap visi-misi Gaikindo. Sebab, menurutnya, kebijakan ini akan mengganggu produksi truk dalam negeri.

"Ini salah satunya kebijakan yang kontradiktif. Kenapa kita harus impor? Selalu alasannya bahwa produk domestik tidak mencukupi. Coba kita lihat, di sini ada Hino perusahaan besar, ada Mitsubishi, ada Isuzu. Dan kita bisa produksi jauh di atas itu. Tahun 2015-2016 dua bulan terakhir saja turun sekali (penjualannya). Kenapa kita perlu impor truk bekas? Ini sangat kontradiktif. Kenapa? Satu produksi domestik akan terganggu, kedua truk domestik sendiri ini barangnya apa? Kalu kita impor truk bekas dari Jepang, ini Euro 4, atau Euro 5. Setelah diimpor ada masalah enggak? Terus siapa yang tanggung jawab? Misalnya truk itu Mitsubishi. Apakah Mitsubishi akan bertanggung jawab padahal yang impor itu orang lain?" kata Nangoi.

Nangoi mengatakan, pihak Gaikindo meminta pemerintah untuk membatalkan peraturan ini. Kalaupun tidak bisa dibatalkan, Gaikindo ingin yang mengimpor truk bekas itu hanya agen pemegang merek di Indonesia.

"Kalau bisa pemerintah menganulir atau membatalkan peraturan ini. Seandainya tidak bisa dibatalkan, kita akan sarankan yang boleh mengimpor ad alah yang punya merek. Contohnya, kalau ada yang mau impor truk bekas Mitsubishi, yang boleh impor adalah perusahaan Mitsubishi di Indonesia. Mereka juga bisa menjamin kelangsungan hidup (layanan purna jual) truk bekas itu," kata Nangoi.

Namun, Nangoi menegaskan, sebisa mungkin kebijakan ini jangan dijalankan. Sebab kalau tetap berlaku, industri otomotif Indonesia bakal makin anjlok.

"Tujuan kita kalau bisa peraturan ini jangan dijalankan. Karena kalau dijalankan akan sangat merugikan industri dalam negeri. Nanti kalau begitu para prinsipal (otomotif) berpikir ngapain produksi di dalam negeri? Kita tutup saja pabriknya, kita impor saja mobilnya dari luar. Makin mati lagi industri otomotif kita," ujarnya.

Padahal, industri otomotif memiliki peran penting. Tenaga kerja banyak yang diserap dan pajak pun terus mengalir ke negara dari penjualan otomotif.

"Kalau industri otomotif dimatiin semua, ruginy a besar. Belum dari sisi kontribusi pajak. Seandainya satu tahun satu juta kendaraan dijual, kira-kira nilainya Rp 300 triliun, dari situ ada pajak PPn segala macam ada Rp 100 triliun dibayar ke pemerintah. Ini sangat besar, ini yang kita inginkan supaya jangan diganggu," kata Nangoi.
(rgr/ddn)

Di Mana Bisa Beli Motor Listrik ITS Garansindo?

Di Mana Bisa Beli Motor Listrik ITS Garansindo?Jakarta/Surabaya - Motor listrik dengan model skutik buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Garansindo sudah punya 'baju' dan bisa jalan. Nanti kalau masyarakat ada yang berminat, di mana bisa membeli motor?

"Dilernya nanti setelah motor diluncurkan," ujar CEO Garansindo Inter Global Muhammad Al Abdullah kepada detikOto.

Rencananya motor akan dijual dengan harga cukup terjangkau yakni Rp 15 juta. ITS dan Garansindo saat ini masih terus melakukan pengetesan agar motor bisa laik jalan.

Diharapkan motor yang bentuk rangkanya pernah mejeng dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015 itu bakal selesai uji coba pada akhir tahun ini.

Motor sudah punya 'baju' dan bisa dikendarai


"Sebelum laik uji jalan, kita ada serangkaian uji coba. Kita akan perbaiki tiap kekurangan yang ada di uji coba tersebut. Untuk power controller sendiri saat ini masih 25 persen. Ini harus kita uji 50 persen sampai 100 persen baru bisa uji jalan. Kita harapkan complete tahun ini dan akhir tahun siap direvisi untuk sistemnya. Selepas itu baru bisa dikomersialisasi," ujar Dosen ITS, M. Nur.

Untuk pengisian baterainya, pemilik motor akan dipermudah. Tidak hanya mengisi baterai dengan colokan listrik di rumah, baterai motor yang sudah habis pun ke depannya bisa ditukar di SPBU atau minimarket. Jadi kalau kehabisan baterai di jalan tinggal melipir ke SPBU.

"Motor kan nanti pakai Android, indikatornya pakai Android. Eh ini mau habis ini baterainya tinggal 25 km lagi. Cukup cari SPBU atau minimarket, tukar tambah seperti beli Aqua galon. Anda bayar langsung jalan," ujar Memet, panggilan Muhammad.

Motor diperkirakan akan memil iki daya jelajah sampai 70-100 km dengan sekali isi penuh baterai. Sementara kecepatan motor diperkirakan akan sama dengan motor bensin 125 cc.

"Tapi biaya operasionalnya 30-50 persen lebih murah dibanding motor bensin," ujarnya. Dalam pengembangan motor listrik, ITS berguru pada produsen motor listrik Zero dan Italjet. Meski hampir seluruh komponen dikembangkan oleh ITS kecuali baterai yang masih diimpor dari Jepang.