Monday, March 30, 2015

Produsen Jepang Pamerkan Mobil yang Tidak Dijual di Jepang

 Produsen Jepang Pamerkan Mobil yang Tidak Dijual di Jepang Bangkok - Mobil dari merek Jepang sampai saat ini mendominasi di jalanan Thailand. Dilihat dari mata telanjang, sepertinya mobil Jepang di Thailand menguasai 80 persen jalanan Thailand.

Banyaknya mobil Jepang di Thailand bukanlah semata-mata pabrik mereka mendirikan pabrik di sana dan menjualnya hanya untuk dalam negeri. Namun, Thailand juga dipilih sebagai basis produksi ekspor.

Bahkan menariknya, mobil-mobil merek Jepang di Thailand banyak yang tidak dijual di Jepang. Apa saja? Yuk mari kita simak.


Pria Ini Dipercaya Bisa Mengembalikan Kegemilangan Datsun

Pria Ini Dipercaya Bisa Mengembalikan Kegemilangan DatsunJenewa - Renault-Nissan telah membangkitkan lagi merek Datsun untuk mengulang kembali cerita gemilang mobil yang tersohor di era 1970-an itu. Meski misi itu tidaklah mudah, Nissan menugaskan Vincent Cobee untuk mewujudkan obsesi tersebut dengan membangun dan memperkuat pasar di tiga negara, Rusia, Indonesia, India, serta Afrika Selatan.

Seperti diwartakan Automotivenews Europe, Selasa (31/3/2015), pria berusia 46 tahun itu ditugasi Chief Executive Officer Nissan, Carlos Ghosn, bukan sekadar mengembalikan keharuman nama Datsun seperti sebeluma 1980-an. Memang, nama Datsun masih melekat kuat di ingatan mereka yang berusia tertentu pada era 1970-an.

Namun tak demikian dengan konsumen di Eropa dan Amerika Serikat. "Ini lebih dari sebuah ironi, bahwa kita tidak akan kembali ke sana," tutur ayah tiga orang anak itu.

Meski begitu, Cobee tetap optimis suatu saat dia akan menemukan strategi tersendiri untuk mewujudkan target itu. Salah satu caranya, membuat posisi yang tepat bagi mobil tersebut di segmen yang disasar.

Carlos Ghosn sendiri meminta Cobee untuk membangun positioning Datsun sebagai mobil dengan harga terjangkau bagi konsumen di negara-negara berkembang.

Jika pabrikan lain menggelontorkan mobil besar dengan margin keuntungan yang tinggi ke pasar, Datsun fokus ke produk yang dijual dengan harga kurang dari US$ 7.000 atau sekitar Rp 91 juta.

Paralel dengan strategi itu, Datsun juga menempuh cara produksi di pasar yang dituju dengan menggandeng mitra setempat. Selain itu, format mobil pun disesuaikan dengan selera maupun kebutuhan konsumen setempat. Ini telah terbukti di Rusia, Indonesia serta India.
Halaman 1 2 »

(arf/ddn)

IIMS 2015 Usung Tema The Essence of Motor Show

IIMS 2015 Usung Tema The Essence of Motor ShowJakarta - Ajang pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015 diklaim akan berlangsung lebih semarak. Display produk otomotif dikatakan lebih beragam, makin kental nuansa internasionalnya dan ditambah dengan acara-acara pendukung yang bervariasi.

Direktur PT Dyandra Promosindo selaku penyelenggara IIMS, Hendra Noor Saleh mengatakan, IIMS 2015 bakal mengusung tagline 'The Essence of Motor Show'. Tagline itu, kata pria yang akrab disapa Ko Hen itu menjadi jiwa IIMS yang dilandasi oleh semangat perubahan.

"Sudah tiba waktunya mengubah konsep penyelenggaraan. Tak lagi sekadar ajang pamer dan transaksi kendaraan roda empat, tapi menyeluruh berikut semua elemen yang berkaitan dengan otomotif," kata Ko Hen di konferensi pers IIMS 2015, di Jakarta, Selasa (31/3/2015).

Menurutnya, IIMS 2015 kali ini tetap mengedepankan produk baru dari beberapa pabrikan otomotif yang memastikan hadir di acara tersebut. Namun, pada saat bersamaan juga dihadirkan para peserta dari kalangan industri pendukung otomotif.

"Termasuk kalangan usaha menengah yang selama ini kurang mendapat tempat. IIMS harus menjadi bagian dalam program peningkatan industri dalam negeri," ucap Ko Hen.

Ko Hen melanjutkan, pembaruan di ajang ini adalah adanya aspek modifikasi, motorsport, lifestyle bahkan juga membuka ruang untuk sepeda motor dan pernak-perniknya.

IIMS 2015 juga menyiapkan supporting event sebagai unsur penyemarak. Pelengkap acara yang sudah dipastikan adalah ASEAN Stunt Day, Bazaar Bagasi, Parade Test Drive & Ride, Gajah Monster Show, IIMS Military Zone, IIMS Indonesian Builder, Super Moto, IIMS Drift War 3, Indonesia Racing History dan New Food Truck Area.


(rgr/ady)

Dolar Melambung, Piaggio Indonesia Belum Naikkan Harga

Dolar Melambung, Piaggio Indonesia Belum Naikkan HargaBogor - Nilai tukar mata uang dolar terhadap rupiah yang melambung membuat sejumlah pelaku industri termasuk otomotif melakukan koreksi harga. Para pabrikan otomotif terpaksa harus menaikkan harga jual kendaraannya karena pengaruh dolar yang menguat.

Managing Director PT Piaggio Indonesia (PID) Marco Noto La Diega menjelaskan, perpindahan dari tahun 2014 ke tahun 2015 memang sudah ada kenaikan harga. Tapi setelah dolar menguat, pihaknya belum lagi menaikkan harga.

"Kita belum pertimbangkan untuk menaikkan harga lagi. Kita harus melihat banyak faktor termasuk market," ungkap Marco menjawab pertanyaan detikOto di sela-sela Grand Opening diler Piaggio di Bogor, Jawa Barat, Senin (30/3/2015).

Tak hanya itu, menurut pria asal Italia itu sepanjang tahun 2015 ini juga ada beberapa produk baru yang akan diluncurkan. Tapi ia menegaskan tidak sebanyak tahun lalu.

"Tahun lalu kita luncurkan 7 produk, tahun ini ada tapi tidak sebanyak tahun lalu dan tahun ini kita akan menyasar ke segmen yang lebih anak muda," katanya.

Sales & Networks Director PT Piaggio Indonesia Sergio Canovas Garriga menambahkan, meski dengan kondisi pasar di Indonesia yang terbilang kurang baik di 2 bulan terakhir ini, pihaknya tetap optimistis menatap tahun 2015.

"Indonesia potensinya cukup besar, maka dari itu kami tetap optimistis berjalan di tahun ini," tuntasnya.


(ady/ddn)

Piaggio Berniat Bangun Pabrik di RI, Tapi Tidak dalam Waktu Dekat

Piaggio Berniat Bangun Pabrik di RI, Tapi Tidak dalam Waktu DekatBogor - PT Piaggio Indonesia (PID) tahun ini sudah membuka 2 diler baru. Pertama di Kelapa Gading, Jakarta Utara dan yang kedua di Bogor Jawa Barat. Bulan depan rencananya akan membuka 3 diler lagi di kota yang berbeda.

Managing Director PT Piaggio Indonesia (PID) Marco Noto La Diega menjelaskan, Indonesia merupakan negara penting bagi Piaggio dan Vespa karena memiliki potensi yang besar. Hal itu sudah terbukti dengan banyaknya pengguna Piaggio dan Vespa di seluruh Indonesia.

Tapi, ketika ditanya kesiapan untuk membangun pabrik perakitan di Indonesia, pria asal Italia itu mengaku rencana sampai ke arah itu sudah ada. Tapi, kapan waktunya masih belum bisa diinformasikan dalam waktu dekat.

"Kemungkinan untuk membangun pabrik di Indonesia itu ada tapi tidak dalam waktu dekat," ungkap Marco kepada detikOto di sela-sela Grand Opening diler Piaggio di Bogor, Jawa Barat, Senin (30/3/2015).

Marco menambahkan, dalam waktu dekat ini PID akan fokus untuk menggaet market ke seluruh wilayah di Indonesia dan memperbaiki layanan purna jual.

"Sekarang itu kita hadirkan motor dari Vietnam yang memiliki kualitas yang baik," lugasnya.





(ady/ddn)

Mazda Masih Betah Impor Mobil dari Jepang dan Thailand

Mazda Masih Betah Impor Mobil dari Jepang dan ThailandTangerang - Sampai saat ini mobil-mobil Mazda yang ada di Indonesia masih diimpor secara utuh (Completely Built Up/CBU) dari luar negeri. Negara basis produksi mobil Mazda yang dibawa ke Indonesia adalah Jepang dan Thailand.

Senior Marketing Manager PT Mazda Motor Indonesia, Astrid Ariani Wijana mengatakan, pihaknya belum memiliki rencana untuk mendirikan pabrik perakitan di Indonesia. Padahal, dengan mendirikan pabrik di Indonesia, harga mobil Mazda tentu akan lebih bersaing lagi dengan merek lain.

"Sampai saat ini belum ada rencana bangun pabrik (di Indonesia)," kata Astrid di Tangerang, Senin (30/3/2015) kemarin.

Ia beralasan, Mazda Motor Corporation memiliki kebijakan untuk mendirikan pabrik di beberapa negara. Menurutnya, jika Mazda ingin mendirikan pabrik di Indonesia, maka kondisi pasar di Indonesia harus dalam keadaan stabil.

"Pada dasarnya kalau bangun pabrik itu kondisi pasar harus sehat agar tidak membebani principal. Pabrik minimal harus produksi 100.000 unit per tahun," ucap Astrid.

Sebagai pembanding, sepanjang 2014 penjualan Mazda sekitar 9.000 sampai 10.000 unit. Dengan penjualan sebanyak itu, pangsa pasar yang digenggam pabrikan asal Jepang ini di Indonesia mencapai 5,4 persen.

Untuk jangka pendek, kata Astrid, pihaknya belum memutuskan pembangunan pabrik di Indonesia. Sebab, Mazda tidak mau gegabah mengambil keputusan untuk mendirikan pabrik.

"Jangka pendek saya kira saat ini belum ada rencana. Kita tidak mau gegabah. Kita masih melihat terkait dengan industri otomotif di Indonesia," kata Astrid.





(rgr/ddn)

Toyota Pabrikan Pertama Ucapkan Perpisahan dengan Jermy Clarkson

Toyota Pabrikan Pertama Ucapkan Perpisahan dengan Jermy ClarksonLondon - Toyota sering mendapat sindiran pedas, sekaligus menghina dari Jeremy Clarkson saat menjadi presenter BBC Top Gear. Rupanya hal ini tidak membuat Toyota kesal, terbukti Toyota menjadi pabrikan pertama yang mengucapkan terima kasih kepada Jeremy selama ini.

Dilansir Leftlanenews Selasa (31/3/2015), Clarkson beberapa kali menyebut mobil Toyota sebagai 'rubbish'. Dia juga menyebut Corolla mirip perlengkapan dapur, atau mobil Prius camper yang mirip seperti mobilnya 'manusia gajah'. Atau sebutan lain yang menghina.

Namun, Clarkson juga tak jarang memuji mobil Toyota. Sebut saja seperti mobil sport Toyota 86, atau yang paling fenomenal saat dia menghancurkan pikap Toyota Hilux, namun si Hilux tetap saja hidup mesinnya dengan hanya perawatan ringan.

Penasaran bagaimana Toyota mengucapkan salam perpisahan kepada Jeremy Clarkson yang dipecat gara-gara bertengkar dengan produser BBC? Simak video berikut ini ya Otolovers.