Friday, August 19, 2016

Tips Ganti Pelek Mobil dengan Ukuran Lebih Besar yang Aman

Tips Ganti Pelek Mobil dengan Ukuran Lebih Besar yang AmanTangerang - Modifikasi mobil sederhana saat ini sudah cukup dengan mempercantik tampilan eksteriornya. Salah satunya dengan mengganti pelek dengan ukuran yang lebih besar.

Namun, jika Anda asal mengganti pelek saja tanpa memperhatikan unsur kenyamanan dan keselamatan tentu bakal berisiko. Untuk itu, ada beberapa tips mengganti pelek mobil yang aman dari National Modificator and Aftermarket Associations (NMAA) Committee, Rizaldi Parani.

"Kalau menurut saya untuk menaikkan ukuran pelek itu kalau mau masih mengejar kenyamanan itu maksimal naik 2-3 inci. Cuma persoalannya adalah kadang orang pengin mencapai level batas kenyamanan yang dia mau," kata Rizaldi kepada detikOto di arena GIIAS 2016 di ICE, BSD, Tangerang.

Terkadang, menurut Rizaldi, penampilan mobil modif yang menarik akan mengalahkan kenyamanan. Jadi, tergantung dengan selera masing-masing pemilik mobilnya.

"Menurut saya itu tergantung dari preference orang itu sendiri. Kadang-kadang orang mau mengeksplor lebih dengan konsekuensi menghilangkan kenyamanan, mungkin dia mau menonjolkan penampilan, dia mungkin bisa menggunakan pelek yang ukurannya 4-5 inci di atasnya," ujar Rizaldi.

Namun, menaikkan ukuran pelek lebih dari yang dianjurkan memiliki konsekuensinya. Ukuran yang lebih besar tersebut pasti membuat mobil tidak nyaman. Sebab, semakin besar pelek maka profil ban akan tipis.

"Otomatis kerja shock breaker juga semakin keras," lanjut Rizaldi.

Itu dari segi kenyamanan. Dari segi keamanan juga akan berpengaruh. Menurut Rizaldi, untuk menambah ukuran pelek 4-5 inci di atas pelek standard pabrikan, maka diperlukan perubahan lainnya seperti peningkatan kinerja pengereman.

"Saya ambil contoh di kaki-kaki, ketika kita mengambil pelek yang lebih besar 4-5 inci di atasnya, dengan profil ban yang kecil, tentunya dituntut beberapa hal lain. Salah satunya yaitu penggantian disc brake maupun kalipernya. Itu penting, karena otomatis beban pelek yang lebih besar itu daya cengkeramnya akan berkurang. Kalau kita tidak mau bergerak ke variabel lain, cukup naik 2 atau 3 inci saja. Kalau naik sampai 5 berarti pengaruh ke variabel lain. Kalau naik hanya 2-3 inci saja menurut saya itu masih wajar," jelas Rizaldi.


(rgr/ddn)

Suzuki Bernostalgia dengan Jimny

Suzuki Bernostalgia dengan JimnyTangerang - Suzuki Jimny pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1979 melalui model LJ80. Jimny generasi pertama yang diproduksi di Indonesia ini memiliki beberapa model lainnya yaitu Jimny LJ-80, Jimny LJ-80V dan Jimny LJ-80Q Canvas.

Setelah itu, diikuti dengan Jimny generasi kedua yang hadir dengan beragam model seperti SJ410V1, SJ410Q Canvas, SJ410V2, SJ410V3, SJ410QR, SJ410V4 2WD & 2WD B/C, SJ410V 4WD dan SJ410 Cowl.

Di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016, Jimny kembali hadir.

"Di GIIAS 2016, kami tampil berbeda dengan menghadirkan mobil Jimny yang sangat digemari dan pernah berjaya di tanah air. Kami mengajak masyarakat untuk dapat bernostalgia melihat mobil Suzuki Jimny generasi pertama yang diproduksi pada tahun 1979," ucap 4W Marketing Director PT SIS, Donny Saputra, di arena GIIAS 2016, ICE, BSD City, Tangerang.

"Selain itu, kami juga ingin generasi muda sekarang memahami sejarah produk SUV Suzuki di tanah air, karena menurut kami sejarah otomotif sangat penting untuk diketahui sebagai salah satu bagian dari perkembangan industri otomotif di Indonesia," tambahnya.

Di kesempatan yang sama, Suzuki juga mengundang komunitas jip Suzuki di GIIAS 2016.

"Saya sudah lama menggemari Suzuki Jimny, Jimny sangat lincah untuk on-road apalagi off-road. Selain itu, untuk pengguna mobil yang menyukai kreatifitas di bidang modifikasi, Jimny mudah untuk dimodifikasi dengan biaya yang murah namun hasilnya tetap sama dengan kendaraan yang dimodifikasi menggunakan dana yang cukup besar, kata Ketua Umum Suzuki Jip Indonesia (SJI), Rommel Yachya.


(lth/ddn)

Daftar Merek Mobil yang Bikin Kagum di GIIAS 2016

Daftar Merek Mobil yang Bikin Kagum di GIIAS 2016Tangerang - Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) menampilkan inovasi kendaraan yang canggih. Tapi dari sekian banyak mobil yang dipamerkan di sana mana yang membuat masyarakat kagum?

MarkPlus, Inc. menyelenggarakan Awarding WOW Product Automotive GIIAS 2016. Penghargaan ini merupakan upaya yang diharap menjadi acuan bagi para APM agar selalu memberikan produk yang terbaik.

"Acara ini sudah 7 tahun sebenarnya diadakan tapi karena ganti nama jadi GIIAS jadi ini yang kedua. Tujuan dari WOW Product-Automotive GIIAS adalah memberikan penghargaan bagi insan otomotif yang selalu up-to-date menggunakan cara-cara marketing tradisional dan bergerak ke cara-cara m arketing era digital," ujar Founder and Executive Chairman of Markplus Inc, Hermawan Kartajaya di GIIAS 2016, ICE, BSD City, Tangerang.


Berikut daftar APM yang mendapatkan penghargaan:

Best value car : All New Calya


Best luxury car : Mercedes Maybach S600




Best crossover car : Mitsubishi XM Crossover MPV


Best family car : Toyota All New Innova



Best eco car : Honda Clarity Fuel Cell


Best commercial car : Mitsubishi Fuso Colt Diesel


Best concept car : Lexus LF-FC Concept


Best in product display : All New Sigra



Best in public education : Toyota Safety Sense



Best in design : KODO Soul of motion Mazda CX-3







Best in product rejuvenation : Suzuki Jimny




Best in brand story : Lexus




(ddn/ddn)

Kelebihan Penggunaan Transmisi SKYACTIV di Mobil Mazda

Kelebihan Penggunaan Transmisi SKYACTIV di Mobil MazdaTangerang - Mazda berupaya untuk selalu mengedepankan teknologi dalam mendesain setiap mobil-mobil yang diproduksinya. Salah satunya adalah penggunaan teknologi SKYACTIV di transmisi kendaraan.

Transmisi berteknologi SKYACTIV yang dimiliki Mazda memiliki sejumlah kelebihan seperti lebih ringan, akselerasi yang baik, dan juga responsif.

"Transmisi SKYACTIV fiturnya adalah lebih ringan dibanding dengan transmisi otomatis biasa keuntungannya adalah fuel economy bisa ditingkatkan 6-9%," ujar Technical Support Manager PT Mazda Motor Indonesia Tundjung Pangajom, di booth Mazda, arena GIIAS, ICE, BSD City, Jumat (19/8/2016).

Selain itu akselerasi transmisinya juga cuku p baik dan juga responsif. Saat pengemudi menginjak pedal gas, RPM dan kecepatan mobil naik secara bersamaan.

"Driving feel mengendarai kendaraan seperti bertransmisi manual, akselerasi, quick shifting. SKYACTIV drive sangat responsif jadi begitu injak pedal gas nggak hanya RPM naik tapi juga kecepatan kendaraan langsung naik beda dengan kendaraan otomatis biasa," kata Tundjung.

Tundjung menambahkan, SKYACTIV drive ini meupakan gabungan antara 3 jenis transmisi otomatis yang menghasilkan transmisi ideal.

"SKYACTIV drive menggabungkan antara 3 jenis transmisi otomatis yaitu dual clutch, CVT, dan conventional AT. Dari masing-masing transmisi otomatis tersebut kita ambil sisi positifnya sehingga akhirnya kita mendapatkan transmisi otomatis yang sangat ideal yaitu SKYACTIV drive," jelas Tundjung.
(ddn/ddn)