Wednesday, September 9, 2015

Museum Ferrari, Tempat Belajar Si Kuda Jingkrak yang Tak Pernah Sepi

Museum Ferrari, Tempat Belajar Si Kuda Jingkrak yang Tak Pernah SepiMaranello - Museo Ferrari alias Museum Ferrari adalah bagian dari panji-panji kesohoran nama mobil super Ferrari, sebab di bangunan yang terletak di Via Dino Ferrari, Maranello, Modena, Italia, itu tak hanya deretan mobil buah karya para insinyur Ferrari bertengger, tetapi juga perjalanan prestasi yang pernah dicapai.

Menariknya, meski berada di kota pertanian yang sederhana, namun museum ini tak pernah sepi.

“Ya museum ini saban hari tidak pernah sepi. Banyak yang datang dari seluruh wilayah Itali, bahkan negara-negara lain seperti Belanda, Jerman, Swiss, Prancis. Dari Asia juga banyak seperti China, Jepang, Korea, atau dari negara Anda,Indonesia,” tutur Addolorata salah seorang petugas di museum tersebut.

Perempuan cantik itu menyebut, museum yang buka mulai jam 9.30 â€Â" 18.00 waktu setempat atau hingga pukul 19.00 pada hari libur itu, saban tahunnya dikunjungi ratusan ribu orang.



Potret pendiri Ferrari, Enzo Ferrari

“Rata-rata sekitar 250 orang, tapi sebaiknya Anda mengecek ke atasan kami yang memegang data pastinya,” kata dia.
Halaman 1 2 3 4 »

(arf/ddn)

Tidak Ada Perlakuan Khusus Honda untuk Blue Bird

Tidak Ada Perlakuan Khusus Honda untuk Blue BirdJakarta - Operator taksi Blue Bird untuk pertama kali menggunakan mobil MPV Mobilio. Honda pun memperlakukan Blue Bird seperti mereka memperlakukan konsumen lainnya.

“Treat-nya sama dengan konsumen biasa. Jadi mereka membeli dan memesannya dari salah satu diler utama kita, dan support kita ke mereka juga sama, pelat dan pajak semuanya mereka urus, jadi kita men-support-nya seperti kita men-support konsumen biasa,” ujar Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy.

Honda lanjut Jonfis tidak pernah mengikat kerja sama dengan Blue Bird. Blue Bird sendiri yang menghubungi Honda kalau mereka membutuhkan sejumlah mobil untuk dijadikan armada taksi.

“Memang kita melihat ada concern dari beberapa konsumun mengneai brand image, masalahnya adalah nama Blue Brid itu mobil apa saja jadi taksi, plat hitam malahan, itu tidak bisa dihindari juga,” ujarnya.

Yang pasti sebelum memilih Mobilio, Blue Bird sudah melakukan komparasi, pengetesan dan perbandingan sendiri dengan mobil jenis lain.

“Dan kemudian mereka sendiri yang berbicara kepada kita, bahwa produknya sudah dibandingkan dan hemat bahan bakar bisa sampai pulhan miliar,” ujarnya.


(ddn/ddn)

Tiba di Desa Wisata Bubohu, Berebut Kue Walimah

Tiba di Desa Wisata Bubohu, Berebut Kue WalimahGorontalo - Perjalanan Datsun Risers Expedition (DRE) telah mencapai Desa Wisata Bubohu, Gorontalo. Tiba di Desa Wisata Bubohu, Risers langsung disambut dua tarian khas Desa Wisata Bubohu.

Tarian itu adalah tari Longgo dan Tidi Lo Ayabu. Risers pun sangat antusias melihat tarian adat ini.

Febry Andika salah satu Risers dari Jakarta mengaku antusias dengan penyambutan ini. Sebab, budaya di Desa Bongo, Bubohu, Gorontalo jarang didapat.



"Kita berkunjung ke sini untuk mengetahui budayanya. Kita disambut oleh tarian Longgo, lalu kita melihat kulturnya kemudian disambut tarian Tidi Lo Ayabu," sebut Febry.

Risers juga diajak mencicipi makanan khas di daerah ini. Menurut warga sekitar, kue itu namanya adalah Walimah yang biasa disajikan pada hari Maulid Nabi.



"Kita rebutan kue Walimah, katanya kalau bisa dapat kue yang semakin tinggi, katanya rezeki kita makin banyak," ujarnya antusias.