Jakarta - Â Mengemudi semua jenis kendaraan mulai dari mobil, sepeda motor hingga truk, bus dan kendaraan lainnya pasti memiliki area pandangan yang disebut blind spot. Jika tidak diperhatikan, area blind spot ini sangat berbahaya.
Pasti Anda sering mendengar istilah blind spot atau titik buta dalam berkendara? Tahukah Anda apa itu blind spot?
Instruktur Safety Driving dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Boy Falatehansyah menjelaskan, blind spot yang juga banyak disebut sebagai area no-zone adalah sebuah area pandangan yang tidak dapat dilihat oleh pengemudi. Dengan kata lain, blind spot adalah bagian dari sekeliling pengemudi yang tidak bisa terlihat.
"Faktanya, di Amerika Serikat, lebih dari 200 orang setiap tahunnya meninggal dunia akibat no-zone dalam kecelakaan kendaraan bermotor. Dan di Indonesia 60 persen para pengemudi yang terlibat kecelakaan mengaku tidak melihat kendaraan lain," ujar Boy.
Lalu apa saja area yang menjadi blind spot? "Pertama, jika Anda tidak melihat berarti mereka (kendaraan lain) juga tidak melihat Anda. Kedua, jika wajah pengemudi lain tidak terlihat di kaca spion kendaraannya, maka pengemudi itu juga tidak melihat Anda," sebut Boy.
Dia melanjutkan, semakin dekat jarak Anda mengikuti, maka semakin besar area no-zone Anda. Artinya, jika jarak Anda semakin dekat dengan kendaraan di depan, maka Anda juga tidak akan terlihat.
Selain itu, blind spot bukan hanya dari kendaraannya. Lingkungan sekitar juga bisa menjadi penghalang area blind spot.
"Persimpangan, tikungan, area berbukit, area padat bangunan, area berdebu, kendaraan yang parkir di bahu jalan, area perumahan, lalu lintas padat, truk, SUV, MPV, bus, pemadam kebakaran di balik itu semua adalah area no-zones," sebut Boy.
Untuk mengurangi risiko yang timbul akibat area blind spot, Boy memberikan beberapa tips. Pertama, posisikan kendaraan Anda agar terlihat oleh mereka.
"Selanjutnya kurangi kecepatan, sediakan ruang bila pandangan Anda terhalang, tidak tergesa-gesa untuk menyalip. Jika pandangan sangat terbatas oleh debu/kabut/asap, berhenti dan pinggirkan kendaraan sampai situasi terkendali. Kemudian, jadikan kendaraan di depan sebagai indikator Anda. Terakhir, selalu berkomunikasi dengan membunyikan klakson pendek atau lampu dim," saran Boy.
(rgr/ddn)