Wednesday, February 10, 2016

Sejumput Kenangan Manis Bos Mabua Tentang Harley di Indonesia

Sejumput Kenangan Manis Bos Mabua Tentang Harley di IndonesiaJakarta - Sesaat sebelum PT Mabua Motor Indonesia mengumumkan melepas keagenan Harley di Indonesia, Presiden Direktur Mabua, Djonnie Rahmat mengungkapkan sejumput kenangan yang ia rasakan saat memimpin perusahaan tersebut. Kenangan manis pun ia uraikan kata demi kata.

Dengan latar belakang banner bertuliskan Thank You For Amazing Journey 1997-2015, Djonnie mulai bercerita awal Mabua didirikan pada tahun 1997. Ingin mengubah citra negatif pemilik Harley-Davidson di Indonesia menjadi salah satu misi Djonnie mendirikan Mabua Motor Indonesia.

"Kalau dilihat di belakang saya ada banner bertuliskan thank you for amazing journey 1997-2015, ada sejarah disitu dan foto-foto tempat yang pernah kami dirikan, tempat kami tertawa bersama, berkumpul membicarakan banyak hal untuk Harley-Davidson," kenang Djonnie.

"Kita lakukan banyak hal positif disamping citra negatif Harley. Dulu pas saya masuk tahun 2002 ada banyak pertanyaan tentang Harley ke saya. (punya) Harley harus ada rekomendasi kub ga sih? After sales servicenya bagaimana?," lanjut Djonnie.

Melihat peluang dan sejumlah pertanyaan yang muncul dari komunitas dan pecinta Harley, Djonnie akhirnya mendirikan Mabua Motor Indonesia yang menaungi penjualan, pelayanan servis dan suku cadang resmi moge Amerika tersebut di Indonesia.

Keberadaan Mabua Motor diungkapkan Djonnie sekaligus mengubah paradigma yang terbentuk di masyarakat saat itu bahwa pemiliki Harley-Davidson di Indonesia hanyalah untuk kalangan militer.

"Sebelum Mabua berdiri, tak ada agen pemegang merek Harley di Indonesia. Kami jawab keberadaan Mabua Harley untuk memberi ras nyaman. Surat lengkap dan jaminan p urna jual ada," ucap Djonnie.

"Mabua juga berhasil mengubah paradigma saat itu seolah Harley diperuntukkan untuk eks military karena banyak tentara dan polisi yang pakai. Mabua menjawab bahwa sepanjang orang tersebut punya kemampuan dan berada di strata dan gaya hidup ekonomi tertentu, bisa membeli Harley," kata Djonnie.

Kenangan indah tentang keberadaan Mabua sebagai agen pemegang merek Harley-Davidson harus berhenti di tahun 2016 ini. Mabua resmi tidak memperpanjang keagenan di Indonesia sejak 31 Desember 2015 akibat tingginya beban pajak motor besar di Indonesia yang mencapai hingga 300 persen, serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Keagenan Harley-Davidson di Indonesia selanjutnya masih dalam tahap seleksi dan pembahasan oleh pihak Harley-Davidson Asia Pasifik.


(nkn/arf)

0 comments:

Post a Comment