Nissan Thailand Berencana Luncurkan 5 Model Baru Sampai 2018

Jakarta - Nissan Motor Thailand berencana untuk menaikkan pangsa pasar yang saat ini 5,6% menjadi 10% di 2018. Untuk itu, Nissan mempersiapkan model-model baru.

Presiden Nissan Thailand, Kazutaka Nambu mengatakan, pihaknya berencana untuk meluncurkan lima model baru di 2018 untuk menaikkan pangsa pasar. Ia juga menambahkan Nissan saat ini pede dengan pendiriannya terhadap pasar mobil Thailand dan berekspektasi dapat kembali memulih dan mencetak 1 juta unit penjualan di 2020.

"Walaupun pasar saat ini sedang memasuki masa sulit karena skema penjualan mobil secara besar-besaran dari pembeli mobil pertama sudah tidak berlaku di 2012, namun pasar masih berpotensi untuk menaikkan penjualan dan pangsa pasarnya," kata Nambu.

Selain rencana itu, Nissan juga akan fokus meng-upgrade jaringan diler-dilernya dan meningkatkan pelayanan aftersales. Berdasarkan survey indeks pelayanan konsumen yang dilakukan konsultan pasar terhadap pasar otomotif Thailand di segmen masyarakat luas, Nissan menempati peringkat keenam dengan 858 poin.

Honda dan Toyota menempati peringkat teratas, masing-masing mengantongi 882 poin disusul Isuzu di tempat ketiga dengan 875 poin. Nambu mengatakan, Nissan akan mengembangkan 200 outletnya dan servis center di seluruh Thailand untuk bisa meraih peringkat ketiga.

Untuk tahun fiskal yang dihitung sejak April, Nissan juga optimis penjualannya meningkat 2% menjadi 50.000 unit dan pangsa pasar naik 0,5%-7%. Namun, Nissan melaporkan penjualannya turun 5,2% dari April sampai Juni menjadi 10.392 unit.

"Pasar keseluruhan memprediksi bisa meningkat 7-8% tahun ini mencapai 740.000 unit, pasar dipre diksi pulih pada tahun depan," kata Nambu. Penjualan Nissan tertinggi terjadi pada tahun fiskal 2012 mencapai 138.000 unit, didorong oleh skema pembeli mobil pertama sebelum turun menjadi 74.000 di 2013.

Nissan telah menjual 56.000 unit pada tahun fiskal 2014, turun sekitar 23,5%. Bulan lalu, produksi eco-car milik Nissan telah melampaui 500.000 unit terdiri dari penjualan pada model March dan Almera.

Sekuitar 50% hasil yang diproduksi dipergunakan untuk kebutuhan ekspor ke 13 negara termasuk Jepang, walaupun perusahaan induk Nissan belum mau membocorkan ekspansi eco-car Nissan, namun produksinya tetap berlanjut.
(rgr/ddn)

Posted in: