Monday, August 29, 2016

Kontrol Kemudi Bermasalah, Mazda CX-7 Ditarik di AS

Kontrol Kemudi Bermasalah, Mazda CX-7 Ditarik di ASCalifornia - Mazda Motor Corporation (MMC) akan menarik 190.000 unit model CX-7 sport yang dibuat dari tahun 2007-2012 di Amerika Serikat karena permasalahan hilangnya kontrol kemudi.

Diberitakan Reuters, Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Amerika Serikat mengatakan, pada mobil yang mengalami permasalahan ini kemungkinan air akan masuk ke suspensi depan dan mengisi ball joint.

Jika air terkontaminasi dengan garam, seperti misalnya setalah menyetir di jalanan bersalju, ball joint mungkin akan korosi dan terpisah dari sistem kontrol yang menyebabkan hilangnya kontrol kemudi.

Pihak Mazda menyampaikan bakal menyelesaikan masalah pada CX-7 segera. Di Juli 2015, Ma zda telah menarik 193.000 unit CX-9 yang dibuat tahun 2007-2014 dengan permasalahan yang sama.

Meski begitu, Mazda melaporkan tidak ada yang mengalami cedera ataupun kecelakaan dengan kondisi CX-7 tersebut. Mazda tidak merespon apakah akan ada penarikan yang sama di luar AS.
(rgr/ddn)

Bugatti Pertimbangkan Chiron Hybrid

Bugatti Pertimbangkan Chiron HybridMolsheim - Mobil hiper terbaru dari Bugatti, Chiron bisa saja menggunakan teknologi hybrid. Teknologi itu dipilih untuk meningkatkan tenaga mobil hiper tersebut.

Seperti dilansir Leftlanenews, Selasa (30/8/2016), Bugatti mengakui bahwa mereka mempertimbangkan untuk meluncurkan Chiron dengan teknologi hybrid. Chiron berteknologi itu masih dalam tahap pengembangan.

"(Hybrid) adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan sekarang. Kita akan melihat apa yang ada di masa depan," ujar CEO Bugatti, Wolfgang Durheimer dalam sebuah wawancara dengan Autocar.

Durheimer menekankan, Bugatti akan mengarah ke penggunaan teknologi hybrid. Teknologi itu dikembangkan untuk menambah pe rforma mobil, bukan karena alasan terkait efisiensi bahan bakar atau emisi.

Sayangnya, Bugatti belum mengumumkan kerangka waktu peluncuran mobil hiper dengan teknologi hybrid.
(rgr/ddn)

Toyota Impor BBM untuk Uji Mobil Standar Euro4

Toyota Impor BBM untuk Uji Mobil Standar Euro4Oyama - Lagi-lagi kualitas bahan bakar yang tidak bagus, membuat pabrikan seperti Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) harus mendatangkan bahan bakar dari luar negeri. Itu dilakukan demi bisa menguji kendaraan Euro4 yang akan diekspor ke negara lain.

Seperti yang diakui Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono.

"Pemerintah (Indonesia-Red) kan sudah memiliki rencana untuk bisa mengurangi emisi. Itu sudah bagus, mau di 2020 ya ayo. Kita sudah siap untuk melahirkan teknologi kendaraan ramah lingkungan," ujar Warih di ajang kampanye keamanan dan kendaraan ramah lingkungan yang digelar Toyota se-Asia Pasific di Jepang.

"Sebenarnya kendaraan Euro4 kita (Toyota) sudah punya (diproduksi di Indonesia-Red), tapi bahan bakarnya (yang menjadi permasalahan). Kalau kita ngetes kendaraan Euro4 saja, itu bahan bakarnya kami impor," tambahnya.

Hal inilah yang membuat Toyota sangat berharap agar kehadiran bahan bakar Euro4 benar-benar terwujud di Indonesia.

"Kapan bisa penerapan Euro4? Kalau bisa secepatnya, sekarang kan eranya fuel efficient vehicle. Vehicle-nya sudah ada semua, seperti hybrid dan lain-lain, tapi kan hybrid itu harus ada petanya (dari pemerintah-Red), kalau tidak ada maka akan sangat mahal. Makanya ada campur tangan pemerintah untuk mewujudkannya (jalan di jalanan Indonesia-Red)," katanya.

"Sehingga kalau sudah ada road map-nya dari pemerintah, manufacturing bisa mengikutinya dan mempersiapkan semuanya. Kita juga perlu persiapan, misalnya untuk Euro4, sudah diketuk 2 tahun-2 tahun. Ya kita harus siap. CNG? Itu ada juga persiapannya seperti kit-nya. Kar ena ini akan melibatkan vendor dan semuanya harus dipersiapkan," tambahnya.
(lth/rgr)

Asal Regulasi Jelas, TMMIN Siap Bawa Teknologi Keamanan Kendaraan

Asal Regulasi Jelas, TMMIN Siap Bawa Teknologi Keamanan KendaraanOyama - Beruntung detikOto diajak melihat, bagaimana Toyota melakukan uji fitur keamanan dari produk mereka seperti Toyota Prius Generasi ke-4. Tapi mungkinkah berbagai fitur ini diterapkan di Indonesia?

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono, menjelaskan hal ini mungkin saja terjadi. Namun dirinya mengakui, siapkah Indonesia menerima berbagai teknologi keamanan yang ditawarkan Toyota?

"Mobil kita semua sudah bisa diterapkan teknologi keamanan terbaik, tapi semuanya balik ke regulasi lagi untuk bisa diterapkan (di setiap produk Toyota-Red)," ujar Warih di Jepang.

"Sudah siapkah teknologinya? Kita sudah siap dan bisa saja diterapkan di Indonesia, asal regulasinya jelas," tegas Warih.

Bahkan, lanjut Warih, hal ini bisa saja terwujud dengan cepat lahir di Indonesia jika kendaraan dengan teknologi keamanan tinggi ini bisa diserap dengan baik di pasar domestik Indonesia.

"Kalau secara teknologi kita bisa saja menerapkan teknologi keamanan ini, apalagi kalau mobil ini memiliki skala ekonomi yang baik. Seperti bisa diterima dengan baik di pasar domestik mencapai 2000-3000 unit per bulan, itu pasti kita akan produksi dalam negeri," tambahnya.

Sebagai catatan, berbagai produk Toyota di Indonesia sudah ada yang dilengkapi berbagai fitur terbaik, baik dari segi keamanan dan ramah lingkungan.

Sebut saja seperti menggunakan komponen passive safety seperti bentuk badan kendaraan, sabuk pengaman, dan pop-up hood dengan komponen active safety seperti Anti-lock Break System (ABS) dan Electronic Brake Distribution (EBD) dapat ditemui di Kijang Inno va, Fortuner, Sienta, Vios, Limo, Yaris, dan Etios, yang diproduksi di pabrik-pabrik milik TMMIN di Karawang, Jawa Barat.

Fitur-fitur ini berlaku untuk mobil yang dipasarkan di Indonesia maupun yang ditujukan untuk pasar ekspor.
(lth/rgr)

Toyota Indonesia Mau Lahirkan Mobil 'Hijau', tapi Fasilitasnya Belum Memadai

Toyota Indonesia Mau Lahirkan Mobil Oyama - Toyota Indonesia benar-benar sangat tertarik untuk melahirkan mobil ramah lingkungan. Namun masih ada satu kendala, yang membuat Toyota masih mengurungkan niatnya tersebut.

"Kalau bicara soal teknologi, kita sudah siap semuanya. Mau BBG (bahan bakar gas), hybrid, listrik, semuanya kita sudah siap. Tapi bagaimana mau melahirkan (mobil efisien-Red), kalau fasilitasnya tidak memadai," ujar Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi, di Jepang.

Hal senada juga disampaikan Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono. Dirinya mengatakan, mau tidak mau semua harus menggunakan kend araan 'hijau' atau ramah lingkungan.

"Sebenarnya saat ini pemerintah itu sudah menggalangkan (mengkhawatirkan-Red) oil akan habis. Kalau sudah seperti itu, ya kita harus mengarah ke sana atau melahirkan mobil efisien," ujar Warih.

Namun, lanjut Warih, hal ini membutuhkan campur tangan pemerintah agar perkembangan mobil ramah lingkungan bisa benar-benar terwujud.

"Ini harus ada campur tangan pemerintah, karena memang mahal (baik fasilitasnya atau harga jual yang ditawarkan ke masyarakat. Karena mobil ini juga akan bermanfaat buat negara, kita bisa lebih banyak mengeskpor kendaraan," ucap Warih.

Toyota Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia, dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil sebagai sumber energi dan untuk mempromosikan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan.

Karenanya, Toyota Indonesia bekerja sama dengan sektor akademisi dan pemerintah untuk melakukan be rbagai macam studi untuk kendaraan berbahan-bakar baru dan terbarukan, yang sesuai dengan kondisi dan potensi Indonesia serta selaras dengan kebijakan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) dan Rencana Umum Energi Daerah (RUED).

Saat ini, Toyota Indonesia terlibat aktif dalam studi untuk kendaraan berbahan-bakar CNG (compressed natural gas), bio-diesel, serta bio-fuel. Studi-studi ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen atas mobil berbahan-bakar energi baru dan terbarukan yang nyaman dan tetap memberikan kemudahan setara dengan mobil berbahan-bakar konvensional.

Sehingga, tidak hanya mengenai teknologi di mobil itu sendiri seperti durabilitas, namun juga mengenai kualitas bahan bakar baru dan terbarukan, jarak tempuh, hingga ketersediaan infrastruktur pengisian bahan bakar baru dan terbarukan.
(lth/rgr)

Sunday, August 28, 2016

Bosch: Saatnya Motor di Indonesia Pakai Rem ABS

Bosch: Saatnya Motor di Indonesia Pakai Rem ABSJakarta - Motor-motor yang dijual di Indonesia jarang yang sudah menggunakan rem Antilock Brake System (ABS). Motor yang menggunakan rem ini biasanya motor yang high end atau motor premium.

"Kami lagi mengintensifkan rem ABS, karena di Indonesia kan masih sedikit, hampir tidak ada, 90 persen motor yang beredar di Indonesia rata-rata bebek, belum pakai ABS," ujar Marketing Manager Bosch Automotive Aftermarket, Indonesia Griselda Iwandi kepada detikOto.

Motor dengan rem ABS memang lebih aman karena motor masih bisa dikendalikan berkat roda yang tidak mengunci meski rem kita tarik habis.

Sebagai produsen aftermarket, Bosch kini tengah melakukan pendekatan ke pemerintah da n pabrikan untuk mensosialisasikan pentingnya penggunaan rem ABS.

"Di mobil saja 10 tahun lalu kita masih awam, sekarang kan rata-rata rem ABS itu menjadi standar fitur keamanan, motor belum," ujarnya.

Padahal di negara tetangga, penggunaan rem ABS untuk motor sudah menjadi standar. India juga sudah mensyaratkan rem ABS pada motor.

"Kenapa Indonesia ketinggalan, padahal di negara tetangga sudah, sementara pasar motor kita cukup besar," tanyanya.

Baca juga: Untung Rugi Menggunakan Rem ABS di Motor
(ddn/rgr)

KIA Rio Generasi Terbaru Debut di Paris

KIA Rio Generasi Terbaru Debut di ParisParis - KIA mengumumkan bakal meluncurkan KIA Rio generasi keempat. KIA Rio generasi terbaru akan diluncurkan pertama kali di ajang Paris Motor Show 2016 mulai 29 September mendatang.

Bersamaan dengan pengumuman itu, KIA menampilkan teaser KIA Rio terbaru. Seperti dilansir Indianautosblog, Senin (29/8/2016), desain eksterior dan interior dikerjakan oleh pusat desain KIA di Jerman dan California serta pusat desain utama di Namyang, Korea Selatan.

KIA Rio yang akan melakoni debut di Paris merupakan Rio versi hatchback 5 pintu. Sementara versi hatchback 3 pintu dan sedan 4 pintu akan diluncurkan menyusul.

Diprediksi, KIA Rio di Eropa akan ditawakan dengan pilihan mesin bensin 1.0 00 cc tiga silinder turbocharger, mesin bensin 1.2L dan mesin bensin 1.4L serta mesin diesel 1.1 L dan 1.4 L turbo. Di pasar Amerika dan beberapa negara lain, KIA Rio bakal dibekali mesin bensin 1.6 L.

Pilihan transmisinya kemungkinan mencakup transmisi otomatis 4 percepatan, manual 5 percepatan, manual 6 percepatan dan otomatis 6 percepatan.

KIA Rio generasi terbaru diperkirakan menggunakan platform terbaru. Platform baru itu nantinya akan menelurkan crossover kompak terbaru dari KIA.
(rgr/ddn)