Sunday, June 30, 2013

Tim Indonesia Menang di Volvo Adventure

Tim Indonesia Menang di Volvo Adventure Jakarta - Indonesia sebenarnya memiliki banyak sumber daya manusia yang mumpuni. Sudah banyak insan dari Indonesia yang memenangi olimpiade fisiki, misalnya. Dan kini, ada lagi sebuah tim dari Sumbawa yang memenangkan kompetisi Volvo Adventure mengalahkan dua negara besar, Inggris dan Amerika Serikat.

Tim itu adalah Eco Garden Club dari Sumbawa yang berhasil meraih juara I dalam kompetisi internasional Volvo Adventure 2013. Tim ini merealisasikan kebun organik sebagai solusi ketahanan pangan dan konservasi terumbu karang.

Putra putri Indonesia berhasil menorehkan prestasinya di ajang kompetisi lingkungan hidup tingkat internasional tahunan yang dihelat Volvo International di Swedia beberapa waktu lalu. Eco Garden Club berhasil menyabet juara I diatas tim dari Inggris di peringkat kedua dan tim dari Amerika Serikat di peringkat ketiga.

Bagi dunia ajang ini menjadi media penelitian penting untuk pelestarian dunia. Bagi Indonesia, kemenangan ini membuktikan bahwa Indonesia sangat perduli terhadap pelestarian lingkungan.

“Siswa dan siswi dari Sumbawa telah memberi kontribusi pelestarian di lingkungan sekitarnya,” kata Paulus B Suranto, CEO PT Indobuana Autoraya, distributor Volvo di Indonesia.

Tim Eco Garden Club diketuai oleh I Putu Wahyu Sanjaya dan beranggotakan Khatimah, Dias Evayanti, Kurniawan Eka Putra, dan Andita Risa Wilujeng. Di babak penyisihan mereka sukses menyisihkan 400 peserta lainnya dari berbagai negara, dan di babak final tim Eco Garden Club berhasil unggul dari tim Amerika Serikat, Inggris, Fiji, Bulgaria, Turki, Peru, serta India. Dari kemenangan ini, mereka berhasil memenangkan hadiah utama berupa uang tunai US$ 10 ribu.

Masing-masing anggota Eco Garden Club memiliki peranannya masing-masing. Wahyu, selaku ketua yang kini duduk di kelas 2 SMAN I Sumbawa Besar bertugas membuat kompos sementara Kurniawan, kelas 2 SMAN I Sumbawa Besar bertanggung jawab membuat pestisida, yang keduanya dibuat dari sampah organik.

Dias yang juga duduk di kelas 2 SMA di sekolah yang sama didaulat untuk menggunakan kreasinya dan menyulap sampah-sampah anorganik menjadi media penanaman dan pembibitan, sementara Andita, yang masih di kelas 1 SMAN I Sumbawa Besar bertugas di bagian pembibitan.

Di sisi lain, Khatima salah satu putri dari nelayan di Pantai Besar yang duduk di kelas 1 SMP I Labuan Badas Sumbawa Besar menjadi penanggung jawab untuk memelihara semua tanaman ini karena rumah Khatima merupakan Eco Garden percontohan selain Eco Garden Center yang terletak beberapa jarak jauhnya dari pantai.

Laskar kebanggaan Indonesia ini membawakan presentasinya dengan cara yang unik. Mereka membawakan satu pertunjukan semacam sendratari yang memadukan alunan musik dari alat musik tradisional Sumbawa yaitu serunai dan palompong dengan tari kreasi modern-tradisional sembari melakukan presentasi. Ketika itu, Khatima, salah satu putri dari nelayan di Sumbawa Besar melakukan presentasi menggunakan bahasa Inggris dengan begitu fasih dan menarik.

Didirikan sejak setahun yang lalu, Eco Garden Club merupakan bagian dari Penjaga Pulau Community, komunitas yang berdiri sejak tahun 2009 beranggotakan generasi muda Sumbawa yang peduli terhadap kelestarian lingkungan terutama terumbu karang.

Didasari keinginan menciptakan persediaan makanan untuk para keluarga nelayan di saat cuaca sedang buruk yang membuat nelayan tak dapat melaut untuk menafkahi keluarganya, Eco Garden Club mencoba mensosialisasikan penting dan asyiknya membuat kebun (Eco Garden) di wilayah kampung nelayan tepatnya di Kampung Pasir, Sumbawa Besar.

Melalui kegiatan ini, mereka juga membantu kegiatan pelestarian lingkungan laut dengan mengurangi laju sampah yang dibuang ke laut dengan menggunakan sampah-sampah organik menjadi pupuk kompos dan pestisida sementara sampah anorganik disulap menjadi media tempat menanam dan pembibitan.

Bak mata rantai yang saling berhubungan, keinginan Eco Garden Club untuk menciptakan semacam ‘bank nutrition’ juga berkorelasi positif pada pelestarian terumbu karang di Sumbawa Besar yang saat ini kondisinya memprihatinkan.

Terumbu karang banyak yang rusak karena banyaknya sampah yang dibuang ke laut. Rusaknya terumbu karang yang menjadi rumah bagi para ikan itu membuat populasi ikan berkurang, sehingga mengakibatkan para nelayan harus berlayar lebih jauh ke tengah laut. Dengan perubahan cuaca yang tidak bisa diprediksi, banyak nelayan tidak dapat melaut untuk mencari pangan bagi keluarganya. Eco Garden akan menjadi jawaban bagi semua masalah itu.

Ajang bergengsi Volvo Adventure merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Volvo International bekerjasama dengan United Nations Environment Programme (UNEP), UNESCO dan World Organization of the Scout Movement (WOSM).

Pesertanya dapat berasal dari semua negara yang berusia antara 13-16 tahun dan memiliki solusi pintar bagi problem yang dialami di lingkungan sekitarnya. Para finalis yang terpilih akan diberangkatkan oleh panitia Volvo Adventure ke Swedia untuk melakukan presentasi langsung di hadapan juri internasional. Selain hadiah utama sebesar US$ 10 ribu para pemenang juga mendapatkan penghargaan dari Volvo Adventure yang bekerjasama dengan UNEP.

(syu/ddn)

0 comments:

Post a Comment