Monday, April 4, 2016

Fokus ke Motor Sport, Suzuki Tak Mau Jor-joran di Segmen Skutik

Fokus ke Motor Sport, Suzuki Tak Mau Jor-joran di Segmen SkutikBogor - Suzuki Indomobil Sales (SIS) divisi roda dua kini fokus pada pasar motor sport. Padahal, jika melihat pasar otomotif roda dua, segmen skuter matik (skutik) paling digemari masyarakat Indonesia.

Dept. Head Sales & Marketing 2W PT SIS, Yohan Yahya memang mengakui bahwa segmen skutik merupakan segmen paling besar di Indonesia. Namun ditegaskan Yohan, segmen skutik yang paling besar adalah skutik low end yang sensitif dengan harga.

"Memang kalau kita lihat market, matik memang market yang besar. Tapi kembali lagi kan market itu sedemikian besarnya sehingga kebanyakan main di low. Low ini kan sensitif dengan harga, sensitif dengan diskon, sensiti f dengan segala macam. Dengan kondisi sekarang dengan perang diskon itu, lebih baik kita tdak main di situ untuk sementara. Meskipun kita masih punya produk-produk matik, tapi kita berikan sesuai dengan tagline kita (nyalakan nyali)," kata Yohan saat ditemui di Sikruit Internasional Sentul, Kab. Bogor, Jawa Barat, Senin, (4/4/2016).

Yohan mengakui bahwa Suzuki tidak jor-joran untuk bermain di segmen skutik. Meski begitu, Suzuki tak melupakan segmen skutik karena masih ada beberapa model skutik.

"Kita memang masih eksis dengan produk skutik kita saat ini. Artinya kita tidak mulai jor-joran. Karena sebetulnya buat mereka jor-joran itu sakit. Tapi karena mereka dapat volume, mereka jadi lebih besar. Karena kadang-kadang harus dipilih antara volume dan share yang ingin didapat," sebut Yohan.

Sebenarnya, kata Yohan, perang diskon juga tidak baik. Menurut dia, perang diskon yang kerap ditawarkan pada segmen skutik low end tidak sehat untuk persaingan.

"Sebenarnya aturan juga tidak membolehkan dengan diskon yang besar/perang diskon, enggak sehat untuk semua. Kalau segmen di bawah otomatis perang diskon. Khususnya mereka yang create market, pasti akan bermain di situ. Agak berat untuk Suzuki, kita menghindari hal tu. Karena itu tidak mendidik kepada konsumen. Misalnya konsumen di-create dengan uang muka Rp 300-500 ribu, padahal pendapatan dia mungkin hanya Rp 1,5 juta, akhirnya akan jadi maslah. Kalau nanti ada masalah kita akan rugi juga," kata Yohan.

Namun sekali lagi, Suzuki tak melupakan begitu saja segmen skutik yang ramai. Lalu, apakah Suzuki bakal meluncurkan skutik model baru atau pembaruan skutik Address?

"Tunggu tanggal mainnya," jawab Yohan.
(rgr/ddn)

0 comments:

Post a Comment