Thursday, June 2, 2016

Honda: Anak SMK Sudah Canggih-canggih

Honda: Anak SMK Sudah Canggih-canggihJakarta - PT Astra Honda Motor mengakui lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sudah canggih. Honda pun tak ragu untuk merekrut lulusan SMK untuk bekerja di AHM dan jaringan diler resminya seperti AHASS.

Untuk memacu keterampilan para siswa SMK sesuai dengan perkembangan industri motor, setiap tahunnya Honda menggelar uji Kompetensi Teknik Sepeda Motor bagi SMK yang kini memasuki tahun ke-7.

"Ini bukan lagi untuk sekedar kami terlihat untuk mensupport, tapi kami sudah berada di dalam dunia pendidikan, program ini bukan hanya masalah bantuan kelengkapan peralatan tapi juga kurikulum SMK jurusan sepeda motor. Jadi kami membantu mengembangkan kurikulum dan silabus sesuai arahan Dirjen Pem binaan dan Pengembangan SMK, mereka punya standar kompetensi silabusnya, isi silabusnya mengenai Honda itu kita yang kita isi," ujar Senior Manager Technical Training AHM Handy Hariko di Astra Honda Training Center, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (2/6/2016).

Dengan demikian, para siswa memiliki keahlian kompetensi di bidangnya. Selain teori, Honda juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan praktik kerja industri di seluruh jaringan resmi AHASS atau main dealer.

Dalam uji kompetensi itu instruktur Honda tetap terlibat sehingga lulusan SMK bisa langsung bekerja atau berwirausaha sendiri membuka bengkel resmi yang dibina Honda.

"Dan ini sudah sekian tahun, kita sudah melihat hasilnya dari program Link and match seperti ini, tidak hanya lulus sekolah saja tapi sudah ada yang bekerja di jaringan kita. Kontribusi kepada dunia bisnis kami bisa mendapatkan mekanik yang handal, beda dengan sebelumnya, bisa juga kerja di manufaktur, main dealer, bai k sebagai mekanik, service advisor," ujarnya.

Head of Human Resource Division PT Astra Honda Motor Lucas Prana Sunarja menambahkan porsi lulusan SMK di perusahaannya cukup besar.

"Sampai saat data jelasnya belum terukur, tetapi dari 5.000-6.000 orang kita rekrut setiap tahun, saya lihat 1.000 itu dari SMK," ujarnya.
(ddn/lth)

0 comments:

Post a Comment