Washington  - Inflator airbag yang berpotensi bermasalah tidak hanya inflator airbag yang dibuat Takata. Kini,   Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Amerika Serikat (NHTSA) menyelidiki 8 juta inflator   airbag buatan ARC Automotive Inc.
    Seperti diberitakan Automotive News, Rabu (10/8/2016), inflator airbag buatan ARC Automotive Inc   pecah pada Hyundai Elantra yang dikendarai di Kanada bulan lalu. Akibatnya, sopir mobil Hyundai   tersebut tewas.
    Menyusul kejadian itu, NHTSA menginvestigasi inflator airbag yang digunakan pada kendaraan   General Motors, Fiat Chrysler Automobiles, Hyundai dan Kia. Setidaknya 8 juta inflator yang   digunakan tiga pabrikan tersebut diperiksa.
    "NHTSA akan mengarahkan pengumpulan dan pengujian inflator sebagai bagian dari upaya untuk   menemukan akar penyebab insiden pecah," kata juru bicara NHTSA, Bryan Thomas.
    NHTSA mengatakan, inflator ARC merupakan inflator berdesain hybrid dengan menggunakan gas   tekanan kecil yang disimpan dan menggunakan sedikit amonium nitrat untuk mengembangkan   airbag. Dari penyelidikan awal NHTSA, inflator ARC dan Takata berbeda secara signifikan.  
(rgr/ddn)  






0 comments:
Post a Comment