Sunday, January 13, 2013

Modus Baru Pemerasan Bagi Pengendara Mobil

Modus Baru Pemerasan Bagi Pengendara Mobil Jakarta - Modus pemerasan makin beragam terjadi di Jakarta. Modus paling baru adalah pemotor yang mengaku motornya tertabrak mobil. Kemudian pemotor itu melakukan pemerasan kepada pengendara mobil dengan mengatakan dirinya adalah aparat.

Misalnya seperti peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu dan menimpa pengemudi sebuah mobil boks. Kala itu, mobil melintas di Jl Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, kemudian tiba-tiba dihentikan oleh seorang pemotor. Saat itu pemotor mengaku ditabrak di sekitar terowongan Manggarai oleh mobil boks tersebut.

Pengemudi motor itu kemudian mengaku sebagai anggota dan meminta surat-surat kendaraan dan ponsel pengemudi mobil boks itu sebagai jaminan. Pengendara motor itu kemudian membawa sopir mobil boks itu untuk mencari bengkel. Sedangkan kenek mobil boks disuruh menunggu mobil tersebut di daerah Tebet.

Bukannya dibawa ke bengkel, pengendara motor itu kemudian membawa sopir mobil boks ini ke lokasi teman-temannya berkumpul. Pengemudi mobil boks ini diperas untuk menyerahkan sejumlah uang. Karena ketakutan akhirnya pengendara ini menyerahkan uang Rp 700 ribu kepada pemotor tersebut. Dia pun diperbolehkan pergi dari tempat ini.

Sementara itu Kapolsek Tebet Kompol Nico A Setiawan yang dikonfirmasi mengaku belum mendapatkan laporan mengenai pemerasan itu. Namun modus mengaku-ngaku sebagai aparat kemudian melakukan pemerasan sudah sering terjadi.

"Modus ini sudah banyak terjadi, bedanya ini terjadi pada pengendara mobil boks saja," kata Nico kepada detikcom, Senin (14/1/2013).

Nico mengatakan, jika menemui ada orang yang mengaku sebagai anggota polisi atau TNI jangan takut. Masyarakat bisa memita orang tersebut menunjukan kartu tanda anggota (KTA) dan identitas lainnya.

"Warga bisa minta orang itu menujukan kartu anggotanya dan kalau tidak mau dibawa ke kantor polisi sudah pasti bukan anggota," katanya.

Nico juga meminta warga tak takut menghubungi kantor polisi jika menemukan kasus-kasus seperti ini. Dia meminta agar masyarakat menyimpan nomor-nomor penting yang bisa dihubungi jika terjadi kasus-kasus sepert ini.

"Kalau memang sering melewati Tebet lebih baik nomor Polsek Tebet disimpan, jadi kalau ada orang yang mengaku-ngaku anggota ada yang nomor yang bisa dikontak. Silakan menghubungi kantor polisi, kami terbuka untuk laporan masyarakat," katanya.


0 comments:

Post a Comment