Saturday, January 12, 2013

Danet Sedih Melihat Tucuxi Hancur

Danet Sedih Melihat Tucuxi Hancur Jakarta - Pembuat mobil mana yang tidak sedih melihat hasil karyanya rusak karena mengalami tabrakan. Itu yang dirasakan pencipta Tucuxi, Danet Suryatama.

"Kami prihatin sekali menyaksikan nasib dan bentuk Tucuxi saat ini. Selama pembuatan Tucuxi, saya pernah tertidur di dalamnya karena kecapekan, serta makan dan salat di dekatnya," ujarnya dalam pernyataan yang dikirimkan ke detikOto, Sabtu (12/1/2013) malam.

Awalnya, seperti halnya Menteri BUMN Dahlan Iskan, Danet ingin Indonesia tidak ketinggalan dari negera lain dalam pengembangan mobil listrik.

"Memang tak semua parts dari Tucuxi adalah parts yang canggih, akan tetapi integrasi berbagai parts tersebut ke dalam suatu mobil alhamdulillah menghasilkan mobil yang cukup handal dan mampu melindungi penumpang dan baterai ketika tabrakan serta menghasilkan mobil listrik yang mampu berlari kencang," ujarnya.

Mobil dan handal ini dikembangkan untuk menunjukkan kepada publik, kalau bangsa Indonesia mampu melakukan rekayasa teknologi yang sulit dan kompleks sebelum nantinya membangun mobil listrik yang lebih terjangkau bagi masyarakat atau transportasi publik.

Mengerjakan mobil listrik secanggih Tucuxi membuat Danet rela melepaskan karir dan gajinya di AS.

"Saya rela melakukannya karena inilah janji saya ketika pulang ke Indonesia (setelah kedua kalinya) untuk membawa teknologi yang saya ketahui bagi kepentingan masyarakat dan kemajuan Indonesia. Inilah cerita sedih
mobil listrik Tucuxi; penciptanya disingkirkan setelah mobil jadi, teknologinya dibongkar, mobilnya hancur luarnya," ujarnya.

Karena luarnya hancur maka dalamnya makin bisa lebih mudah dipelajari dengan terperinci oleh tim Dahlan Iskan.

Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam jumpa pers beberapa hari lalu menyebutkan, timnya tidak melakukan modifikasi apa pun pada Tucuxi dan tidak membongkar untuk mencuri teknologi Tucuxi.

"Apanya yang mau dicuri? Ini bukan modifikasi, ini reparasi, reparasi dari kekurangan-kekurangan yang juga sudah saya sampaikan kepada beliau," tutur Dahlan kepada para wartawan di Cafe Galery Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM ) Jl. Cikini Raya No. 72 Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2013).

Menurutnya, timnya hanya sekedar memperbaiki beberapa komponen yang dinilainya mengalami masalah saat dilakukan pengujian di Senayan beberapa waktu lalu.

"Pembongkaran itu hanya memastikan dan memperbaiki beberapa komponen saja. Terutama mereparasi rem agar lebih kuat. Jadi saya bukan mencurinya tapi mereparasi rem lebih tepatnya," katanya.

0 comments:

Post a Comment