Jakarta - Keputusan Ford untuk hengkang dari Indonesia, dinilai mantan direktur marketing Ford Motor Indonesia, Davy J. Tuilan alasannya sudah jelas. Ford tidak memiliki pabrik di Indonesia dan tidak memiliki produk yang bisa dimainkan di pasar potensial.
"Apa yang disampaikan oleh Ford itu sudah clear. Kalau apa yang disampaikan oleh Ford Motor Corporation mereka tidak punya pabrik dan tidak punya produk di pasar gemuk. Itu yang menurut saya alasan yang paling tepat," ujar Davy yang resign dari Ford akhir 2010 lalu di Jakarta.
Davy yang kini menjabat sebagai 4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), menyebut jika produsen mobil ingin bertahan dan berkompetisi di Indonesia harus memiliki dua hal tersebut, yakni pabrik dan produk di pasar potensial.
"Kenyataannya kalau bersaing di Indonesia, kita harus punya pabrik. Kalau ga punya pabrik susah. Selain itu, punya produk di segmen gemuk seperti Low MPV, Pikap, atau LCGC," tandasnya.
 |
(nkn/ddn)
0 comments:
Post a Comment