Thursday, February 25, 2016

Terobos Banjir Pakai Motor Matik? Perhatikan Hal Ini

Terobos Banjir Pakai Motor Matik? Perhatikan Hal IniJakarta - Di beberapa kota besar seperti di Jakarta, kalau hujan sudah melanda biasanya genangan air akan timbul di jalan raya. Tak sedikit pengendara yang tak punya pilihan selain menerobos genangan karena mungkin harus cepat sampai tujuan.

Memang, kendaraan seperti sepeda motor tidak disarankan menerobos banjir. Salah satu risiko terparahnya ketika menerobos banjir adalah air bisa masuk ke ruang pembakaran yang bakal menyebabkan water hammer.

"Di musim hujan kalau bisa sih jangan nerobos banjir," kata General Manager Technical Service Division PT Astra Honda Motor Wedijanto Widarso di Jakarta.

Namun, kata Wedi, pengendara sepeda motor yang tetap nekat menerobos banjir, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menerobos banjir. Hal pertama yang paling penting adalah perhatikan posisi filter udara.

"Terutama yang matik kan pendek, jadi tolong diperhatiin. Karena air cleaner (air filter/filter udara) itu kan didesain itu ada ketinggian tertentu. Begitu inletnya melewati (air) itu bisa masuk ke mesin. Airnya bisa masuk dulu ke air cleaner nanti bisa kesedot, akibatnya bisa water hammer. Itu yang berbahaya," kata Wedi.

Dia menyebut, masing-masing sepeda motor memiliki posisi filter udara yang berbeda. Namun, menurut Wedi, posisi filter udara di motor jenis skuter matik (skutik) lebih rendah dibanding motor jenis lainnya.

"Jadi kalau mau nerobos banjir, airnya harus di bawah air cleaner (filter udara). Kalau motor-motor sport kayak CB itu ada di atas, di bawah sadel, kalau motor matic kayak BeAT itu posisinya di atas CVT," kata Wedi.

Selain itu, motor berjenis skutik menggunakan belt di bagian transmisinya. Kalau belt tersebut terendam air, maka motor akan kehilangan power.

"Beltnya itu enggak terlindung 100 persen walaupun memang sulit air untuk masuk ke situ. Begitu beltnya kerendem air, dia akan terjadi losses, atau kehilangan power. Dia memang tetap memutar, tapi enggak mencengkram dengan baik," sebut dia.

Selain itu, hal yang harus diperhatikan jika ingin menorobos banjir adalah jaga putaran mesin di sekitar 2.000-2.500 RPM. Jangan sampai di tengah genangan air motor Anda berhenti.

"Kalau dia masih jalan dalam kecepatan tertentu bisa nerobos, air kan mencar. Tapi kalau dia sudah berhenti di tengah banjir itu yang berbahaya. Kalau knalpot selama dia masih dibuka gas, dan menjaga RPM, enggak masalah. Kan kalau dia iddle dia 1.500 RPM untuk sport dan bebek, kalau matic 1.700 RPM. Diusahakan kamu harus ngegas, dia main di 2.000-2.500 RPM. Makanya kalau matik kalau dianggap bisa nerobos banjir jangan berhenti, nanti susah pastinya. Kalau sport masih bisa, bisa mainin gas, bebek bisa dinetralin," kata Wedi.


 


(rgr/ddn)

0 comments:

Post a Comment