Thursday, February 25, 2016

Suzuki: Mesin Kapal 4-Tak Lebih Efisien, tapi Tetap Bertenaga

Suzuki: Mesin Kapal 4-Tak Lebih Efisien, tapi Tetap BertenagaBadung - Suzuki Indomobil Sales (SIS) memperkenalkan teknologi outboard motor (OBM/mesin tempel kapal) 4-tak di saat mesin 2-tak masih banyak diminati masyarakat Indonesia. Pabrikan ini memasarkan OBM 4-tak karena lebih efisien dan ramah lingkungan.

Section Head Sales & Marketing Outboard PT SIS, Leo Wijaya menegaskan, mesin 4-tak jauh lebih ramah lingkungan daripada mesin 2-tak. Bahkan, di beberapa negara mesin OBM 2-tak sudah dilarang digunakan.

"Di Eropa, Australia dan Singapura, mesin 2 tak sudah dilarang. Karena bisa merusak lingkungan," kata Leo di Tanjung Benoa, Badung, Bali.

Ditemui di kesempatan yang sama, Asst. Manager Sales & Marketing Outboard PT SIS, Sri Handayani menyebut, penggunaan mesin 4-tak bisa menjaga kelestarian alam. Apalagi, wisata alam di laut lebih mengedepankan keindahan dan kelestarian biota laut.

"Dengan menggunakan mesin 4-tak bisa menjaga kelestarian lingkungan. Karena 4-tak jauh lebih ramah lingkungan," sebut Sri Handayani.

Memang, banyak orang yang menilai bahwa harga jual mesin 4-tak lebih mahal dibanding mesinn 2-tak. Mesin OBM 2-tak dibanderol Rp 134.700.000. Sementara mesin 4-tak Suzuki Rp 192.400.000. Selisih harga Rp 57.700.000.

Tapi, setelah digunakan, harga operasional mesin 4-tak lebih hemat. Sebab, mesin 4-tak lebih irit bahan bakar dan tidak menggunakan campuran oli untuk bahan bakarnya.

"Kalau mesin 2-tak kan menggunakan bensin plus oli campuran. Sementara 4-tak pakai bensin murni," kata Sri Handayani.

Dia memberikan simulasi hematnya penggunaan mesin 4-tak dibandingkan mesin 2-tak dalam penggunaan kapal selama 1,5 bulan dengan pemakaian 5 jam/hari, perbandingan oli campur dan bensin 1:50 pada mesin 2-tak dan ganti oli mesin pada 20 jam pertama, selanjutnya tiap 100 jam pada mesin 4-tak.

Hasilnya, mesin 2-tak menghabiskan biaya untuk bensin Rp 126.663.750 dan oli campur Rp 16.402.500. Artinya, total pengeluaran selama 1,5 bulan sebesar Rp 143.006.250.

Sementara mesin 4-tak mengeluarkan biaya bensin Rp 78.187.500 dengan tambahan oli mesin Rp 1.680.000. Totalnya hanya Rp 79.867.500.

"Artinya, mesin 4-tak bisa menghemat 63.198.750," kata Sri Handayani.

Meski terbilang irit, Sri Handayani mengklaim, mesin 4-tak tetap bertenaga. Akselerasi mesin OBM Suzuki DF200A dari 0-100 meter hanya butuh waktu 11 detik. Dan, mesin 4-tak juga lebih ramah lingkungan.
(rgr/ddn)

0 comments:

Post a Comment