Tuesday, June 14, 2016

Potensi Kerugian Akibat Macet di DKI Jakarta Diperkirakan Rp 39,9 T/Tahun

Potensi Kerugian Akibat Macet di DKI Jakarta Diperkirakan Rp 39,9 T/TahunJakarta - Kemacetan di Jakarta diyakini menghilangkan potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Menurut Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves menuturkan, masyarakat DKI Jakarta umumnya menghabiskan waktu minimal 3,5 jam di kemacetan.

Menurutnya waktu yang terbuang itu bisa digunakan untuk melakukan kegiatan produktif yang bila diakumulasi dalam setahun bisa mendatangkan pendapatan kota hingga US$ 3 miliar atau Rp 39,9 triliun (kurs Rp 13.300/ dolar AS).

"Kalau kita bicarakan mengenai biaya yang di Jakarta saja tidak menghitung untuk yang lainnya, nilai ekonomi yang hilang dalam setahun sama dengan US$ 3 miliar," kata dia dal am sambutannya pada acara Indonesia Sustainable Urbanization Multi Donor Trust Fund Discussion Forum di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (14/6/2016).

Dengan dana sebesar itu, banyak pembangunan infrastruktur yang bisa didanai untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi kota itu sendiri. "Rekan saya dalam penelitiannya mengatakan bahwa dana ini bisa digunakan untuk membangun MRT," sambung dia.

Untuk itu, menurutnya, sangat penting keseriusan pemerintah dalam menangani permasalahan perkotaan dengan cara melakukan pembangunan infrastruktur strategis. Ketersediaan infrastruktur yang baik tentu bakal memberikan dampak yang lebih baik lagi bagi perekonomian sebuah kota bahkan negara di atasnya.

"Melalui infrastruktur strategis seperti penyediaan air bersih, sanitasi, transportasi umum yang efisien dan perumahan terjangkau, kota-kota di Indonesia dapat mempercepat pertumbuhan dan mengangkat jutaan orang keluar dari kemiskinan," pungkas dia .
(dna/ddn)

0 comments:

Post a Comment