Sunday, December 23, 2012

Apa Kata Masyarakat soal Mobil Listrik Dahlan Iskan?

Apa Kata Masyarakat soal Mobil Listrik Dahlan Iskan? Jakarta - Mobil listrik sekelas 'Ferrari' bernama Tucuxi yang dibawa Menteri BUMN Dahlan Iskan ke kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (23/12/2012) pagi menarik perhatian warga Jakarta.

Sekitar pukul 10.20 WIB Menteri BUMN Dahlan Iskan sampai di Senayan dan langsung menguji mobil satu ini dengan mengitari stadion utama GBK belasan kali setelah sebelumnya berbincang dengan wartawan.

Tak pelak, kehadiran mobil aneh berwarna merah ini langsung menjadi tontonan masyarakat Jakarta dan sekitarnya yang berada di lokasi tersebut.

Mirna (46), salah satu warga, beruntung bisa menjajal mobil buatan Danet Suryatama tersebut. Dia duduk di kursi penumpang dengan Dahlan sendiri yang mengendarai mobil tersebut.

"Dalamnya enak, lega. Tapi sayang sama pintunya. Mungkin karena enggak biasa dengan model pintu begitu, jadi agak susah nutup. Asing. Saya biasa model pintu tutup biasa. Lagian juga pas nutup agak berat. Dan tidak pas. Pak Dahlan juga sempat susah nutup tadi kelihatannya," ujar Mirna kepada detikOto di Senayan, Jakarta, Minggu (22/12/2012).

Menurut Mirna, ketika dijalankan, kondisi kabin penumpang mobil satu ini relatif halus dan tidak berisik. Tekstur kursi penumpang sebelah kiri sangat nyaman.

"Enggak berisik, halus dan nyaman sekali. Dalamnya lux dan esklusif," cerita Mirna.

Ibu 3 orang anak yang bermukim di Kebayoran Baru, Jaksel ini pun berminat membeli 1 unit mobil tersebut. Setelah dia rasakan mobil pesanan Dahlan ini cukup enak. Hanya saja, harga yang ditawarkan tidak sesuai di Indonesia.

"Harganya sekitar Rp 400-600 juta boleh lah. Kalau Rp 1,5 miliar too much, Rp 400-600 juta dengan model seperti itu oke. Dengan harga segitu dibawa jalan juga oke," imbuhnya.

Sementara itu warga lainnya, Hendra (47) menyarankan pada Dahlan bahwa sebelum mobil tersebut dipasarkan sebaiknya insfrastruktur mobil listrik dipersiapkan. Jangan membuat konsumen resah ketika menggunakan mobil listrik di Indonesia.

"Tapi harus dipersiapkan stasiunnya. Minimal setengah jam," saran Hendra.

Di sisi lain, Rudi (32) tahun tertarik membeli mobil 'Ferrari' listrik tersebut jika harganya di bawah Rp 300 juta. Menurut Rudi, mobil ini bakal sukses di Indonesia jika didukung oleh pemerintah.

"Saya setuju dengan pendapat Pak Dahlan. Kita Indonesia bahwa berangkatnya sama dengan negara lain dalam mengembangkan mobil listrik. Artinya teknologi kita bersama. Kalau terjangkau mau beli. Pastinya sekitar Rp 200 jutaan," tutup Rudi.



0 comments:

Post a Comment