Friday, December 28, 2012

Survei: Mobil Listrik Tidak Menarik

Survei: Mobil Listrik Tidak Menarik Jakarta - Meski kendaraan bertenaga listrik dianggap sebagai kendaraan masa depan, sebagian besar pengendara ternyata masih tidak tertarik untuk membeli mobil listrik. Hanya sebagian kecil pengendara saja yang tertarik membelinya.

Hal itu terungkap dalam survei yang digelar oleh Indiana University School of Public and Environmental Affairs di 21 kota besar di Amerika Serikat.

Survei tersebut melibatkan 2.300 orang dewasa pada musim gugur tahun lalu. Dan meski survei itu dilakukan tahun lalu, para peneliti menganggap hasil penelitian tersebut masih relevan dengan keadaan sekarang karena memang tidak banyak yang berubah di industri mobil listrik setahun ini.

Saat ini tiga mobil listrik terpopuler di dunia, Nissan LEAF dan Chevrolet Volt serta Mitsubishi i-MiEV masih memiliki penjualan yang tidak signifikan. Kedua merek itu pun diketahui telah merevisi target mereka karena penjualan tidak seperti yang diharapkan.

Kebanyakan, menurut penelitian itu, kurangnya minat dari masyarakat untuk membeli mobil listrik adalah karena ketidak-tahuan masyarakat terkait mobil listrik itu sendiri sehingga banyak praduga yang tidak berdasarkan fakta.

Menurut dekan Indiana University School of Public and Environmental Affairs John Graham yang merancang penelitian ini, kebanyakan responden masih ragu mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli mobil listrik. Seperti diketahui, harga mobil listrik saat ini lebih mahal dari mobil konvensional.

Masyarakat menurutnya belum menyadari meski diawal membayar lebih tinggi, penghematan yang bisa dilakukan mobil listrik bisa membuat biaya keseluruhan penggunaan mobil jadi jauh lebih murah dibanding menggunakan mobil biasa.

Alasannya, mobil listrik tidak perlu membeli bensin yang mahal dan bila dana untuk membeli bensin itu dikumpulkan dalam beberapa tahun menjadikan mobil listrik sesungguhnya lebih murah dibanding mobil bermesin bakar.

"Mereka tidak menyadari betapa murah listrik. Dan itu sangat murah, seperti 70 sampai 80 persen lebih murah bila menggunakan perhitungan konsumsi bensin rata-rata mil/liter," lugasnya seperti detkOto kutip dari New York Times.

Hanya 4 persen dari responden yang menunjukkan minatnya untuk membeli mobil plug-in listrik dan 22 persen mengaku tertarik membeli mobil pure electric.

Sementara itu, sebagian besar responden atau 78 persennya mengatakan mereka lebih tertarik membeli kendaraan plug-in hybrid yang masih menggunakan mesin bakar untuk memperjauh jangkauan mobil. Sebab, jangkauan yang terbatas dikatakan menjadi salah satu kelemahan utama kendaraan listrik sekarang.


0 comments:

Post a Comment