Sunday, May 11, 2014

'Minum' Pertamax, LCGC Kini Berubah Arti

Jakarta - Kalau selama ini mobil Low Cost and Green Car (LCGC) kerap disapa dengan sebutan mobil murah. Sepertinya wacana kebijakan pemerintah melarang untuk menggunakan BBM Ron 88 alias premium, membuat mobil LCGC kerap berubah arti menjadi mobil High Cost and Green Car.

Setidaknya itulah pengakuan konsumen mobil LCGC Suzuki Wagon R 'Lebih dari Cukup' saat ditemui detikOto, dalam program Jalan-jalan Karimun Wagon R 2014

"Kalau tidak boleh (menggunakan premium BBM subsidi, ini tidak bisa disebut Low Cost and Green Car (LCGC), kata Donny pengguna Wagon R kepada detikOto, pekan kemarin.

"Karena Mobil ini (mobil LCGC-Red) dari awal harganya, varian tertinggi hanya Rp 99 juta. Jelas sasarannya untuk para pengendara motor, yang memiliki daya yang rendah (penghasilan-Red), dan tiba-tiba wacana ini muncul, jadinya sekarang namanya high cost and green car," tambah Donny.

Lain lagi dengan Roy (40), yang lagi-lagi mempertanyakan langkah pemerintah yang melarang mobil LCGC menggunakan BBM subsidi, sedangkan mobil lainnya secara bebas mengkonsumsi bensin subsidi.

"Saya kurang setuju, karena ini termasuk mobil murah, dan kalau pemakaian harus bensin pertamax jelas ini memberatkan. Padahal banyak mobil yang lebih mahal menggunakan premium, kenapa mobil LCGC tidak boleh? Kalau mau semua mobil pribadi dilarang mengkonsumsi premium, biar sama rata," tambahnya.

Begitu juga dengan Agung (38) yang menilai harusnya mesin 2.000 cc yang dilarang konsumsi bensin subsidi.

"Sebenernya untuk LCGC kan ini 1.000 cc, jangan dulu lah. Harusnya untuk mesin 2.000 cc, karena pemilik mobil 2.000 cc pasti lebih mampu. Karena kalau untuk Saya beli mobil ini bukan untuk kerja atau dipakai keseharian, tapi kita beli buat hari minggu saja bersama keluarga, kalau masalah boros konsumsi BBMnya, inikan 1.000 cc jadi bukan masalah karena pasti lebih irit," ujar Agung.

"Menurut kita harusnya kita bisa dipakai premium, karena kita beli Karimun Wagon R itu ingin irit, ingin hemat dan ini termasuk Green Car atau ramah lingkungan. Selain kalau diubah tempat pengisian tangki yang lebih kecil, tapi kalau sudah kebijakan mau bagaimana lagi," tutup Julio Pamungkas (40).


0 comments:

Post a Comment