Sunday, May 11, 2014

Risiko Punya Mobil, BBM-nya Harus yang Mahal Dong!

Risiko Punya Mobil, BBM-nya Harus yang Mahal Dong!Jakarta - Masyarakat yang sanggup beli mobil, meski itu mobil terjangkau sekelas Low Cost and Green Car (LCGC), sudah sewajarnya menggunakan bahan bakar yang lebih mahal atau non subsidi.

"Kenapa gitu? Ya risiko punya mobil. Kalau mau tetap murah, enggak usah punya mobil saja. Naik sepeda atau kendaraan umum. Toh yang pakai LCGC juga jarang-jarang bawanya, paling Sabtu-Minggu aja," ujar Dimas, seorang pembaca detikOto dalam surat elektronik.

Permintaan untuk menghapus BBM subsidi juga disuarakan Otolovers lainnya, Ghana Gandira Adhypurna.

"Seharusnya pemerintah menghapus semua subsidi BBM, dan uangnya lebih baik di gunakan untuk pendidikan dan kesehatan. Daripada dipakai subsidi yang di habiskan oleh kelas ekonomi menengah ke atas," ujar Ghana.

"BBM bersubsidi dihilangkan saja tidak usah ada lagi, jadi tidak ada perdebatan lagi semua otomatis pakai BBM non subsidi," ujar Rina Thariana.

Sementara itu Yopu Nugroho Dewo, mahasiswa, menyarankan seharusnya pemerintah sebelum meluncurkan produk mobil murah mengadakan suatu kerja sama dengan Pertamina terkait bahan bakar yang diharuskan untuk pemakaian mobil murah.

Misalnya Pertamina meluncurkan suatu produk BBM baru yang harganya di atas Premium namun di bawah Pertamax 92 namun kualitas tetap terjaga dan di setiap SPBU diberikan tanda-tanda SPBU khusus mobil LCGC.

"Atau setiap mobil murah yang diproduksi menggunakan teknologi pembakaran khusus seperti mobil Eropa, dimana kalau memakai BBM dengan kualitas oktan rendah menyebabkan penurunan kenyamanan kendaraan sehingga dengan sendirinya konsumen memakai BBM yang dianjurkan," ujar Yopy.


0 comments:

Post a Comment