Jakarta - Selain desain yang menarik, sepeda motor yang dimodifikasi juga harus tetap memiliki fungsi sebagai alat transportasi. Motor itu harus tetap menjamin keamanan sang pengendaranya.
Hal itu dikatakan oleh salah satu juri di ajang Honda Modif Contest (HMC), Amirul Nefo kepada detikOto di Jakarta.
Menurut Nefo, peserta di kontes modifikasi ini tidak hanya harus tampil beda. Desain dengan detail yang jelas terlihat ketika motor bergerak juga menjadi catatan tersendiri baginya.
"Enggak cuma asal beda. Karena kalau kami nilai ya (motor modifikasi) harus dipakai sehari-hari. Tidak mengesampingkan fungsi motor, karena ini benda bergerak. Itu jadi concern buat juri," ujar pria yang telah menjadi juri sejak 2006 itu.
"Kalau mau modif motor bukan sekadar melukis, tapi juga enak dilihat pas bergerak," lanjutnya.
Selain itu, originalitas dari konsep modifikasi pun menjadi nilai yang masih diterapkan para juri.
"Menarik semua. Karena masing-masing keterampilan beda-beda, ada yang kuat di konsep. Semua menarik. Apapun jenis kendaraannya. Apapun yg mereka buat sebetulnya menarik," kata pria berambut putih itu.
Namun dalam event kontes ini, Nefo menyayangkan para peserta yang menurutnya kurang menggali khazanah lokal Indonesia.
"Ada batik, ada (motif) Betawi, kenapa kok itu enggak digali," lanjutnya.
Nefo berharap, dengan adanya HMC ini para modifikator akan lebih bisa mengeksplor konsep khas Indonesia. "Saya berharap lewat Honda ini kita bisa menggali ciri khas nasional, dengan kualitas internasional," ujar Nefo.
0 comments:
Post a Comment