Monday, February 29, 2016

Gue Ngebut… End

Gue Ngebut… EndJakarta - Pengenalan berkendara yang aman di jalanan, tidak bisa dengan teori saja, harus dipraktikkan juga dari umur sedini mungkin.

Demi menyadarkan tentang pentingnya safety riding pada masyarakat luas, Tim Safety Riding Promotion (SRP) Wahana sasar pelajar sekolah. Tidak sekedar memberikan teori, tips hingga praktek berkendara aman, tim ini turut melibatkan pihak kepolisian guna melengkapi edukasi safety riding dengan pengetahuan peraturan serta tata tertib berlalu lintas sesuai undang â€Â" undang yang

Pekan lalu tim SRP bersama Dikyasa Polda Metro berikan edukasi di dua SMKN di Jakarta Pusat yaitu SMKN 2 dan SMKN 44.

Ratusan pelajar dari kedua sekolah mengikuti antusias kegiatan edukasi y ang diberikan tim safety riding dan pihak kepolisian. Tim Safety Riding Promotion Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta Tangerang, PT. Wahana Makmur Sejati (WMS) sengaja menyasar pelajar karena tingginya tingkat penggunaan sepeda motor pada kelompok ini.

"Sekolah merupakan satu kelompok pengguna sepeda motor pemula yang rentan terhadap kecelakaan lalu lintas. Inilah alasan yang menjadikan pelajar menjadi fokus pemberian edukasi safety riding," tegas Head of SRP Wahana, Agus Sani.

Tidak hanya untuk umum dan pelajar, penyebaran edukasi safety riding juga turut diberikan kepada aparat kepolisian, Sabhara Polres Metro Tangerang pada Januari silam. Diikuti puluhan anggota, selain memberikan teori, anggota kepolisian juga praktek langsung safety riding di track training center Jatake Tangerang.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, beberapa waktu lalu, Presiden FIA Presiden FIA, Jean Todt  saat bertemu Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia Sadikin Aksa juga menging atkan tentang tingginya angka kecelakaan khususnya yang menimpa kalangan remaja.

"Kecelakaan di jalan raya merupakan salah satu pembunuh paling berbahaya di dunia dan pembunuh nomor satu untuk masyarakat usia produktif. Setiap hari terdapat 1,8 miliar anak yang berangkat sekolah dan setiap hari mereka beresiko celaka di jalan. Penyebab terbesarnya adalah prilaku mengemudi di jalan raya," ujar Todt yang tengah mengampanyekan #savekidslives ini.

Walaupun data dari Kepolisian Indonesia pada tahun 2015 menyatakan bahwa angka kecelakaan telah turun secara drastis selama 5 tahun terakhir, tapi masih terhitung tinggi menurut ukuran dunia. Kecelakaan di jalan raya merupakan salah satu pembunuh paling berbahaya di dunia dan pembunuh nomor satu untuk masyarakat usia 15-29 tahun.

"Arahan dari Jean Todt mengatakan bahwa IMI memiliki tanggung jawab yang cukup besar mengenai kampanye ini, karena IMI mempunyai banyak anggota yang menggunakan kendaraan dan berada di jalan raya setiap harinya. Dan sebaiknya untuk kampanye ini IMI juga mencari sponsor, sehingga dalam waktu empat tahun ke depan kampanye ini sudah dapat berjalan dengan baik, dan pesan yang ingin disampaikan benar-benar dipahami oleh masyarakat luas," ujar Sadikin.