Yogyakarta - Regulasi ketat yang menjadi standar modifikasi di Kustomfest bukan isapan jempol semata. Bayangkan saja tahun ini, ada 132 motor dan 17 mobil modifikasi yang tidak lolos seleksi.
Hal ini langsung disampaikan Owner Retro Classic Cycles sekaligus CEO Kustomfest, Lulut Wahyudi, Sabtu (3/10/2015) di Yogyakarta.
"Pendaftar dan peserta tahun ini dibandingkan tahun lalu ada peningkatan. Namun yang membedakan Kustomfest dan lainnya, kita tidak berpikir kuantitas (berapa banyak yang ikut-Red) tapi kita bicara soal kualitas," ujar Lulut.
Hasilnya ratusan builder harus membawa kembali motor modifikasi mereka. Karena dinilai tidak sesuai dengan peraturan Kustomfest.
"Tahun lalu ada 75 unit motor modifikasi yang tidak lolos, tahun ini ada sekitar 132 calon kontestan modifikasi motor dan ada 150 motor modifikasi yang dipajang. Banyak yang gagal karena mereka tidak melakukan pendaftaran dengan cara mengirim hasil karya mereka terlebih dahulu melalui e-mail. Karena kita tidak menerima pendaftaran langsung di tempat," katanya.
"Dan di tahun ini ada sekitar 17 calon kontestan modifikasi mobil yang kita tolak. Dan ada 35 unit mobil modifikasi yang kita display," ujarnya.
Namun, lanjut Lulut, dirinya mengatakan ada juga modifikator yang tidak lolos. Sebab, motor modifikasinya gagal dihidupkan, alias gagal uji jalan.
"Banyak modifikator lupa bahwa mengkustom itu kendaraanya harus bisa dikendarai, kalau tidak bisa dikendarai buat apa modifikasi. Karena ide modifikasi harus sejalan dengan finishing, engineering. Buat apa kalau cuma bisa buat dipajang saja," ujarnya.
"Selain itu, kami juga melakukan pengujian kepada setiap motor modifikasi dengan cara menggas secara konstan, Selain itu kami juga menguji kopling (Clutch) dengan cara menekan kopling sambil digas. Selanjutnya kami juga memeriksa sistem elekrikal, dan semua motor modifikasi harus dikendarai melakukan putaran (slalom-Red)," tambahnya.
(lth/rgr)
0 comments:
Post a Comment