Saturday, October 3, 2015

Kustomfest, Bukan Sekadar Festival Modifikasi

Kustomfest, Bukan Sekadar Festival ModifikasiYogyakarta - Boleh jadi Kustomfest hadir dengan niatan untuk melahirkan kultur baru, mencirikhaskan nadi modifikasi Indonesia. Akan tetapi Kustomfest sebenarnya hadir bukan hanya untuk pamer modifikasi terbaik.

Lebih dari itu, Kustomfest hadir untuk bisa menjembatani lahirnya industri kreatif berbasis modifikasi, yang tidak lain bisa meningkatkan kualitas SDM Indonesia.

"Kustomfest ini tidak hanya untuk show, tapi untuk bisa meningkatkan industri. Saya setuju sekali ini," ujar Owner Retro Classic Cycles sekaligus CEO Kustomfest, Lulut Wahyudi, Sabtu (3/10/2015) di Yogyakarta.

Tidak tanggung-tanggung, Lulut pun telah memohon bantuan pemerintah daerah Yogyakarta untuk bisa melahirkan sebuah regulasi, yang bisa menunjang kreativitas yang bisa melahirkan sebuah industri baru dalam part modifikasi.

"Saya sudah mencoba menjembatani agar kreativitas modifikator bisa tertampung. Dengan memberi masukan kepada pemerintah (daerah Yogyakarta-Red) untuk memudahkan regulasi (membuat satu regulasi-Red)," ujar Lulut.

"Untuk bisa memproduksi sparepart dengan standar dengan kualitas nasional. Sehingga kita bisa memproduksi itu (sparepart modifikasi-Red) dan bisa menjual secara massal berstandar SNI dan memiliki hak paten. Tapi ini tidak mudah," ujarnya.

Sehingga, lanjut Lulut, sebuah manufaktur modifikasi bisa terlahir di Indonesia.

"Jadi satu buah manufaktur bisa terlahir di Indonesia. Saat ini saya dan 9 modifikator sudah menemui departemen perindustrian untuk mewujudkannya. Dan kini semuanya masih dalam tahap proses," tambahnya.


(lth/rgr)

0 comments:

Post a Comment