Saturday, October 24, 2015

Tekor Akibat Skandal Emisi, VW Bekukan Program Promosi 2016?

Tekor Akibat Skandal Emisi, VW Bekukan Program Promosi 2016?Wolfsburg - Skandal pengujian emisi yang dilakukan Volkswagen (VW) berdampak serius terhadap keuangan pabrikan yang bermarkas di Wolfsburg, Jerman, itu. VW disebut akan membekukan kegiatan promosi 2016 karena harus menyisihkan dana besar sebagai ongkos yang muncul dai skandal emisi.

Sebuah laporan majalah bisnis di Jerman yang dikutip Reuters, Minggu (25/10/2015) menyebut kebutuhan dana ekstra untuk membiayai perbaikan mobil yang diduga terseret skandal pengujian emisi itu mencapai 30 miliar euro atau sekitar Rp 450 triliun.

“Bahkan, dalam proses produksi VW Golf generasi terbaru, VW bakal menggunakan komponen lama sebagai upaya penghematan hingga ratusan juta euro,” ujar seorang sumber di internal perusahaan.

Sebelumnya, pabrikan ini telah menganggarkan 6,5 miliar euro atau sekitar Rp 97,5 triliun sebagai dana siaga untuk biaya yang muncul akibat skandal emisi tersebut. Namun, ternyata, dana tersebut membengkak hingga menjadi 30 miliar euro atau sekitar Rp 450 triliun.

Sejumlah Analis menyebut, VW telah melaporkan kerugian operasional sebesar 3,5 miliar euro atau sekitar Rp 52,5 triliun sepanjang kuartal ketiga lalu. Beberapa faktor - biaya perbaikan mobil yang diduga terseret skandal uji emisi dan kerugian operasional â€Â" itulah yang menjadi dasar kebijakan untuk membekukan kegiatan promosi.

Namun, Ketua Dewan Pekerja VW, Bernd Osterloh, menolak ide untuk membekukan kegiatan promosi. Menurutnya, kebijakan tersebut adalah simbolis belaka, dan pabrikan diharapkan memberikan pernyataan yang jelas tentang kebijakan yang bersangkut paut dengan upaya penghematan biaya terutama menyangkut pembayaran bonus bagi para pekerja.

Hanya, VW tak bersedia mengomentari laporan yang telah menyebut VW Group akan memangkas investasi di divisi VW karena akan menanggung biaya perbaikan mobil yang diduga terkiat skandal emisi. Majalah bisnis Jerman itu juga menyebut, VW akan mengelurakan biaya perbaikan tersebut sekaligus melindungi merek mewahnya, yakni Audi dan Porsche dari krisis tersebut.

Audi sendiri menyatakan tetap akan menjalankan rencana bisnis yang telah ditetapkan, termasuk merekrut karyawan baru pada 2018. Bahkan sebelumnya, Kepala Personalia pabrikan ini, Thomas Sigi, yang dikutip koran Heilbronner Stimme mengamini kabar tersebut.

"Kami bertahan dengan rencana pertumbuhan strategis dan terus merekrut karyawan baru seperti yang direncanakan," ujarnya.



(arf/arf)

0 comments:

Post a Comment