Saturday, December 26, 2015

Menakar Harga Perawatan Mobil Matik

Menakar Harga Perawatan Mobil MatikJakarta - Nyaman itu mahal harganya. Prinsip ini berlaku juga bila memilih mobil matik. Nyaman dikendarai tetapi merawat mobil matik dinilai banyak orang menguras isi kantong.
 
Pendapat itu tidaklah salah. Maklumlah, bila transmisi matik sudah rusak, siap-siap saja menghitung berapa uang yang keluar untuk perbaikan. Tak jarang besarannya sampai belasan juta rupiah.

Beda dengan transmisi manual yang minim perawatan dan jarang rusak. Paling sedikit mengganti kanvas kopling.

Hanya jangan dilihat dari satu sisi saja. Sejatinya, dengan perawatan yang benar dan sesuai petunjuk pabrikan, transmisi matik bisa berumur panjang. Bahkan cenderung lebih awet dan tangguh daripada transmisi manual.

Jadi, buanglah kekhawatiran jika mempunyai mobil matik biaya perawatan dan perbaikannya supermahal. Itu pendapat dari mereka yang awam atau dari mereka yang pernah 'bermasalah' dengan mobil matik.

Lagi-lagi kuncinya ada di perawatan. Sayangnya, pemilik mobil kadang tidak mengingatnya. Rata-rata baru sadar ketika mobil matik kesayangannya bermasalah. Entah kopling selip, sama sekali tidak responsif, sampai mencium ada aroma terbakar saat mobil dikendarai.

Padahal, perawatannya tidak sulit. Cukup perhatikan volume oli dan disiplin mengganti oli matik secara berkala. Masalahnya hal ini sering luput karena seringkali pemilik mobil merasa tak masalah bila tidak mengganti oli mobil matik.

Sebenarnya jika merujuk perawatan berkala rekomendasi pabrikan, batasan tempuh untuk penggantian oli transmisi mencapai 80-100 ribu km. Meski begitu tak ada salahnya diganti sebelum mencapai jarak tempuh itu. Alasannya, kinerja transmisi matik kerap 'disiksa' dalam kondisi kemacetan.

Tak perlu dikuras karena cukup ditambah saja dengan volume rata-rata 3 liter. Tapi kalau dana bukan jadi isu, tak ada salahnya dikuras oli transmisinya bila mendekati jarak tempuh 100 ribu km.

Pada prinsipnya, penggantian lebih awal lebih baik, lebih sering lebih baik. Tapi, kalau terlalu sering jadi boros. Cukup dengan penambahan oli matik saja bisa menghemat uang antara Rp 500 ribu sampai Rp 800 ribu dengan asumsi harga oli matik Rp 80 ribu/liter.

Dengan pemakaian normal dan perawatan yang baik, masalah di transmisi matik baru terjadi saat jarak tempuhnya di atas 100 ribu km atau sudah mencapai 5 tahun pemakaian. Atau dengan kata lain, selama masa waktu tersebut perawatan yang perlu dilakukan hanyalah mengganti oli matik saja.

Beda kasus jika lewat 100 ribu km di mana ada kemungkinan mesti dilakukan overhaul atau turun transmisi. Biayanya sekitar Rp 5 jutaan sudah termasuk ongkos jasa. Angka itu bisa lebih murah jika mendapatkan bengkel yang baik dan mumpuni.

Jika mau dibandingkan, harga perawatan dengan servis berkala dan penggantian oli, antara mobil bertransmisi manual dan matik hanya terpaut di angka Rp 100 ribuan kurang lebih. Tetapi jika dibandingkan dengan efisiensi bahan bakar dan kenyamanan berkendara, mobil matik bisa dikatakan lebih unggul.
(ddn/ddn)

0 comments:

Post a Comment