Wednesday, July 20, 2016

Honda: Dalam Kondisi Persaingan Ketat Tidak Mungkin Ada Kartel

Honda: Dalam Kondisi Persaingan Ketat Tidak Mungkin Ada KartelJakarta - Honda dan Yamaha dituduh melakukan pengaturan harga jual skuter matik (skutik). Pihak Astra Honda Motor (AHM) menegaskan, di tengah persaingan ketat antara Honda dan Yamaha tidak mungkin terjadi kesepakatan untuk mengatur harga.

Deputy Head of Corporate Communication PT Astra Honda Motor, Ahmad Muhibbuddin menegaskan, buktinya adalah apa yang terjadi di pasar otomotif roda dua nasional saat ini. Menurut Muhib, Honda dan Yamaha berlomba-lomba membelanjakan investasinya untuk memperbesar pangsa pasar.

"Dalam kondisi persaingan ketat seperti ini, enggak mungkin terjadi kesepakatan untuk mengatur harga. Kalau mau bersepakat mengatur harga, dari awal aja, ud ah kamu segini, aku segini, jadi enggak usah bersaing, kita jualan santai aja. Itu kan enggak mungkin," kata Muhib kepada detikOto melalui sambungan telepon, Rabu (20/7/2016).

Muhib melanjutkan, beberapa tahun belakangan ini ada pergeseran pangsa pasar. Salah satu merek mengalami kenaikan pangsa pasar, dan satu merek lainnya mengalami penurunan.

"Ini kan menunjukkan adanya persaingan. Kalau dalam situasi kartel, artinya ada pengaturan harga, dinamika persaingan itu tidak akan muncul," ujar Muhib.

Fakta selanjutnya, menurut Muhib adalah banyaknya merek motor lain yang mulai masuk ke pasar Indonesia. Muhib menjelaskan, jika terjadi monopoli, maka merek-merek motor lain tidak akan mau masuk ke Indonesia.

"Yang terjadi di Indonesia kan enggak begitu. Bahkan saat ini banyak merek motor baru ramai-ramai masuk ke Indonesia. Itu artinya ada persaingan usaha yang sehat. Buat mereka (merek-merek yang baru masuk ke Indonesia) tidak ada yang menakutka n. Marketnya besar, dan suasana bisnisnya menjanjikan, tidak ada yang dikhawatirkan. Sehingga mereka ramai-ramai masuk ke sini. Nah kalau diduga ada kartel, mereka enggak akan masuk, logikanya seperti itu," tegas Muhib.
(rgr/ddn)

0 comments:

Post a Comment