Friday, March 1, 2013

Berkendara di Negara Mana yang Mengesankan?

Berkendara di Negara Mana yang Mengesankan? Jakarta - Menggunakan motor, Alexander Lunardi bersama sang istri, Ida Purwaningsih sudah mengeliling 40 negara dan 7 benua selama 10 tahun. Dari pengalaman mereka, berkendara di negara mana yang paling asyik?

Menurut pengakuan sepasang suami istri yang kompak ini, berkendara motor yang paling mengesankan itu bisa Anda temui di Eropa dan Amerika Latin. Selain naik motor yang seru juga didukung dengan pemandangan dan budaya yang beragam.

"Kalau di Eropa jenisnya hampir sama. Kita datang ke kota-kota dengan banyak benteng, jadi kotanya itu di dalam benteng, didalamnya itu ada hotel yang lumayan besar," terang Ida kepada detikOto.

"Jadi kalau indah, modern itu di Eropa," timpal Lunardi dengan singkat.

Lunardi melanjutkan ceritanya, kalau mereka pernah menginap di hotel yang berbentuk benteng yang umurnya 200 tahun dan rumah bekas orang kaya jaman dulu yang direnovasi lagi dan dijadikan hotel yang kamarnya hanya 20 sampai 25 kamar.

"Kalau tur rombongan tidak akan bisa jadi tur seperti saya ini yang baru bisa menikmati ini semua seperti makan di bekas benteng tua," lugasnya.

Sementara itu, Lunardi menambahkan kalau ingin menikmati suasana alam, cocoknya berkendara di Amerika Latin. Karena di sana ada satu kota yang bukitnya ada warna warni. Ini disebabkan oleh mineralnya yang berbeda-beda.

"Itu ada di Argentina tepatnya di padang rumput atau Argentina Utara. Pegunungannya unik-unik ada yang kuning dan jingga," timpal Ida dengan semangat.





Bertemu bikers lain di Argentina

Selain itu, mereka juga pernah pergi ke Chili dan ada kota yang terdapat goa buatan alam dan banyak orang yang bernyanyi atau mengamen.

"Di Chili itu kalau malam seperti berada di planetarium karena bisa melihat bintang dengan jelas. Udaranya juga bersih dan katanya tidak pernah hujan sudah 7 tahun lalu," tukasnya.

http://golf-biker.com/wp-content/uploads/2012/10/munich-stelvio-46.jpg

Suasana di puncak setan atau Stelvio Pass yang terletak di perbatasan Jerman-Italia

Lunardi juga mencoba menjelaskan cara berkendara di Eropa dan di Amerika Latin. Kalau menemukan jalan yang tidak begitu bagus maka ada cara tersendiri agar tetap bisa mengendalikan sepeda motornya.

"Kalau di jalan yang penuh bebatuan itu bukan pelan-pelan tapi harus di atas 80 km/jam kecepatannya. Kalau pelan salah-salah bisa jatuh. Yang tidak tahan itu anginnya, saya pernah jatuh diterjang angin yang begitu kencang, rasanya seperti didorong saja oleh angin," tandas Lunardi.

(ady/ddn)

0 comments:

Post a Comment