Friday, May 3, 2013

Pencuri Teknologi Hybrid GM Dipenjara

Pencuri Teknologi Hybrid GM Dipenjara Washington - Seorang mantan insinyur di General Motors dihukum karena mencuri berkas terkait teknologi hybrid. Kasus yang melibatkan insinyur asal China itu terus bergulir dan kini penjara menantinya.

Insinyur wanita bernama Shanshan Du itu terkena hukuman penjara 1 tahun karena mencuri berkas terkait teknologi hybrid. Namun hukuman yang didapat itu sangat jauh dari yang diharapkan jaksa federal yang meminta hukuman minimal 6,5 tahun.

Tubuh Shanshan Du sendiri bergetar saat dia menangis mengungkapkan penyesalannya. Hakim Distrik AS Marianne Battani mengatakan spionase ekonomi adalah kejahatan serius, tapi ia juga mencatat masalah kesehatan Du dan tujuh tahun bermasalah dengan FBI.

"Saya tidak berpikir publik perlu dilindungi dari Anda, tapi perlu dilindungi dari orang lain seperti Anda," kata hakim seperti detikOto kutip dari USA Today.

Selain Du, sang suami Yu Qin yang juga merupakan insinyur dan kedapatan melakukan kejahatan yang sama juga mendapat hukuman 3 tahun penjara. "Ini semua salahku, dan saya ingin mengambil tanggung jawab penuh. Maafkan aku ini semua terjadi. Aku malu," kata Qin kepada hakim.

Du sendiri dituduh mencuri teknologi hybrid di General Motors dan mulai menyalin dokumen pada akhir 2003. Dia terus menyalin dokumen itu sampai 2005 dan bergegas menyalin banyak dokumen 5 hari setelah mendapatkan tawaran pesangon dari perusahaan tersebut.

Pada musim panas itu, Qin mendapatkan orang-orang yang memiliki kesepakatan untuk menyediakan teknologi hybrid untuk pesaing GM di Cina dan telah mendirikan perusahaan sendiri, Millennium Technology International.

"Maaf. Sekali lagi, saya membuat keputusan yang salah. Itu membuat saya menderita," kata Du di pengadilan.

Masalah kesehatan Du dalam beberapa tahun terakhir sendiri telah mencakup kanker, herpes zoster, depresi dan kecemasan. Dia mengatakan kepada seorang ahli kesehatan mental bahwa pencarian FBI di Detroit pada tahun 2006 telah menghidupkan kembali kenangan mengerikan penindasan oleh pemerintah China selama masa kecilnya.

Du dan Qin memasuki Amerika Serikat pada tahun 1984. Mereka memiliki gelar master dan hampir menyelesaikan persyaratan untuk gelar doktor. Hakim pun mengakui kalau Qin adalah seorang insinyur yang brilian namun mengambil jalan pintas yang salah.

Du mendapat hukuman lebih rendah dari suaminya, karena hakim setuju dengan pembelaan pengacara Robert Morgan bahwa Du kemungkinan tunduk kepada suaminya dan menuruti apa yang suaminya kehendaki.

"Tapi, kau tahu apa yang benar dan salah," kata hakim.
(syu/ddn)

0 comments:

Post a Comment